Penentuan Replikasi Model Validasi Model

Tabel 5.6 Verifikasi Model Sistem Antrian No. Keadaan Aktual Bahasa Pemrograman Komputer dengan Software Arena 1 Sistem antrian berjalan selama 4 jam “Run” “Setup” “Hours per day = 4” 2 Waktu antar kedatangan berdistribusi beta dengan nilai rata-rata 0,843. Expression : BETA 0.843 3 Waktu pelayanan server 1 berdistribusi log normal dengan nilai rata-rata 0,813 dan standart deviasi 0,405 Expression : LOGN0,813. 0,405 4 Waktu pelayanan server 2 berdistribusi log normal dengan nilai rata-rata 1,36 dan standart deviasi 0,964 Expression : LOGN1,16. 0,964 5 Waktu pelayanan server 3 berdistribusi log normal dengan nilai rata-rata 1,29 dan standart deviasi 0,757 Expression : LOGN1,19. 0,757 6 Waktu pelayanan server 4 berdistribusi erlang dengan standart deviasi 0,382 Expression : EXPO0,382 7 Waktu pelayanan server 5 berdistribusi eksponential dengan nilai rata-rata 1,74 Expression : EXPO1,74 8 Waktu pelayanan server 6 berdistribusi log normal dengan nilai rata-rata 1,54 Expression :LOGN1.54, 1 9 Simulasi dijalankan selama 1 bulan 25 hari kerja “Setup” “Number of Replication = 25”

5.2.3.2 Penentuan Replikasi Model

Penentuan jumlah repliaksi dilakukan dengan estimasi awal terhadap jumlah replikasi yang dilakukan dengan selang kepercayaan yang berbentuk simetris terhadap nilai rata-rata dimana jarak dari ujung rentang nilai dengan nilai rata-rata adalah separuh dari lebar rentang yang diberi kode hw. Berikut ini data yang diperoleh dari model sistem antrian pada pusat pelayanan asuransi kesehatan ASKESBPJS di RSUP.dr. Pirngadi Medan : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7 Replikasi Model Sistem Antrian No Jumlah Pengunjung No Jumlah Pengunjung No Jumlah Pengunjung 1 296 11 304 21 275 2 272 12 285 22 305 3 277 13 295 23 299 4 281 14 295 24 290 5 282 15 271 25 293 6 295 16 288 7 283 17 277 8 278 18 293 9 312 19 299 10 300 20 288 Gambar 5.12 Diagram Data Hasil Simulasi Setelah memperoleh data hasil simulasi selama 25 hari kerja, maka dilakukan perhitungan jumlah replikasi untuk melihat seberapa banyak replikasi yang harus dilakukan agar model berada dalam keadaan steady state.Berikut perhitungan jumlah replikasi model sistem antrian pada pusat pelayanan asuransi kesehatan ASKESBPJS di RSUP.dr. Pirngadi Medan. Data Simulasi Universitas Sumatera Utara Dari data hasil simulasi telah diperoleh : 1. Standart deviasi s = 10,9989

2. Tingkat Kepercayaan a =

95 3. Jumlah Data n = 25 4. t 24,0,052 = 2,0639 5401 , 4 25 ,9989 2,023910 t i,0,052 - n = = = n s d 5463 , 22 5401 , 4 9989 , 10 96 , 1 z 2 2 ,0,052 =       =       = x d s n Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa pengulangan yang dibutuhkan adalah sebanyak 22,5463 ≈ 23 kali sementara pengulangan yang telah dilakukan adalah sebanyak 25 kali, berarti jumlah pengulangan simulasi telah cukup dan nilai rata-rata hasil simulasi sebesar 292,2255 ≈ 293 orang dapat diterima sebagai hasil simulasi.

5.2.3.3 Validasi Model

Validasi model merupakan langkah untuk menguji apakah model yang telah disusun dapat mempresentasikan sistem nyata yang diamati secara benar.Model dikatakan valid jika tidak memiliki karakteristik yang berbeda secara signifikan dari sistem nyata yang diamati.Perhitungan menggunakan uji nilai tengah untuk melihat apakah nilai tengah simulasi sesuai dengan sistem nyata.Berikut perhitungan validasi model sistem antrian pada pusat pelayanan asuransi kesehatan ASKESBPJS di RSUP.dr. Pirngadi Medan : 1. H : ≠ µ 293 Universitas Sumatera Utara 2. H 1 : µ = 293

3. Tingkat Kepercayaan a = 95

4. Jumlah Data n = 275 5. x = 292,2283 6. Z 0,052 = 1,96 wilayah kritis berada -1,96 Z 1,96 1,1657 275 10,9989 293 2255 , 292 x − = − = − = n s Z µ Kesimpulan : -1,96 -1,1657 1,96 H ditolak yang artinya nilai tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil simulasi dengan sistem aktual. BAB VI Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Sistem Antrian

Sistem antrian pada pusat pelayanan asuransi kesehatan ASKESBPJS di RSUP. dr. Pirngadi Medan mengikuti struktur multi channel multi phase dengan 2 server pada fase 1 dan 4 server pada fase 2dimana jumlah kedatangan berdistribusi beta dan waktu pelayanan server 1,2,3, dan 6 berdistribusi log normal sementara untuk server 4 dan 5 masing-masing berdistribusi erlang dan eksponential. Terdapat banyak variasi yang terdapat dari model antrian yang masing-masing model diringkas dalam notasi kendall. Notasi tersebut enam unsur yang biasa diberi simbol a b c : d e f. Berikut ini adalah penjelasan model antrian pada pusat pelayanan asuransi kesehatan ASKESBPJS di RSUP.dr. Pirngadi Medan : 1. Distribusi waktu antar kedatangan a memiliki pola distribusi beta 2. Distribusi waktu pelayanan b memiliki pola distribusi log normal 3. Jumlah pelayan dalam paralel c untuk fase 1 terdapat 2 server yaitu server 1 dan 3 dan pada fase 2 terdapat 4 server yaitu server 2,4,5, dan 6. 4. Disiplin pelayanan d yaitu first come first serve FCFS yang berarti setiap pengunjung yang pertama datang adalah pengunjung yang pertama dilayani. Waktu kedatangan dilihat saat pengunjung mengambil nomor antrian dan dilayani saat nomor antrian tersebut dipanggil. 5. Jumlah pelanggan maksimum e adalah jumlah pelanggan yang dapat masuk kedalam sistem antrian ini. Dalam kasus ini, jumlah pengunjung maksimun Universitas Sumatera Utara dilihat dari kapasitas ruangan pada pusat pelayanan asuransi kesehatan ASKESBPJS di RSUP. dr. Pirngadi Medan yang dapat masuk. 6. Jumlah populasi f adalah jumlah pengunjung yang dapat menggunakan asuransi kesehatan ASKESBPJS di RSUP. dr. Pirngadi Medan. Pola distribusi yang ada pada sistem antrian ini belum memiliki model antrian yang dapat membantu dalam menganalisis atribut antrian pada sistem ini, sehingga pemecahan masalah secara analitis belum dapat dilakukan untuk memecahkan masalah antrian pada pusat pelayanan asuransi kesehatan ASKESBPJS di RSUP.dr. Pirngadi Medan. Cara yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah ini adalah dengan menggunakan metode simulasi.Metode simulasi dapat menganalisis atribut antrian serta menjadi alat utnuk memecahkan masalah antrian pada sistem ini. Metode simulasi dapat menganalisis model antrian dengan pola distribusi yang ada pada sistem antrian ini. Metode simulasi juga dapat digunakan untuk melihat perubahan yang terjadi pada sistem dengan usulan yang dilakukan untuk mendukung sistem agar bekerja lebih optimal. Disiplin antrian yang digunakan adalah first come first serve dengan jumlah pelanggan yang masuk tidak terbatas dan jumlah populasi tidak terbatas.

6.2. Analisis Tingkat Kedatangan dan Tingkat Pelayanan

Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, didapat bahwa frekuensi kedatangan pengunjung 293 orang per 240 menit atau sebanding dengan 1,2 orang per menit. Waktu pelayanan dapat dilihat pada Tabel 6.1 berikut Universitas Sumatera Utara Tabel 6.1 Waktu Pelayanan Fase Waktu Menunggu Rata-rata Waktu Pelayanan Menit Fase 1 Server 1 2,3137 Server 3 3,3401 Rata-rata 2,8269 Fase 2 Server 2 1,6363 Server 4 1,8204 Server 5 2,0241 Server 6 2,1659 Rata-rata 1,91168 Dari hasil ini dapat diketahui bahwa tingkat kedatangan lebih besar dari pada tingkat pelayanan.Hal ini juga dapat memungkinkan antrian yang lebih panjang.Untuk dapat menghindari hal ini, pusat pelayanan asuransi kesehatan ASKESBPJS di RSUP.dr. Pirngadi Medan memiliki tiga alternatif pengembangan model antrian yang dapat dilakukan yaitu mengubah waktu kerja, mengubah jumlah server pada setiap fase dan menggabungkan fase kerja.

6.3. Analisis Atribut-atribut Antrian

Pada hasil pengolahan data terhadap atribut-atribut antrian yaitu: 1. Jumlah rata-rata pengunjung dalam antrian L q Dari hasil simulasi diperoleh jumlah rata-rata pengunjung yang berada dalam antrian pada fase 1 sebanyak 2,155 ≈ 3 orang dan pada fase 2 sebayak 4,8943 ≈ 5 orang. Hal ini dapat disebabkan oleh masih rendahnya tingkat pelayanan pada pusat pelayanan asuransi kesehatan ASKESBPJS di Universitas Sumatera Utara RSUP.dr. Pirngadi Medan belum sebanding dengan jumlah kedatangan pengunjung. 2. Waktu rata-rata pengunjung menunggu dalam sistem W S Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan untuk menghitung waktu rata-rata waktu pengunjung menunggu dalam sistem adalah 36,5020 menit. Kapasitas pelayanan pada pusat pelayanan asuransi kesehatan ASKESBPJS di RSUP.dr. Pirngadi Medan ditentukan oleh lamanya waktu pelayanan serta jumlah server yang tersedia.

6.4 Analisis Pemecahan Masalah

6.4.1 Usulan Model Antrian