lxxxvii
‘Kain yang akan diapakai temanten saya bawakan, nanti rusak wirunya.’ 108a
Nyamping ingkang
badhe dipunagem
panganten adalem
bektakaken,mindhak bodhol wironipun. Bs KrI
b. Basa Krama Alus Baku dan Tidak Baku
Basa krama alus baku adalah basa krama alus yang memiliki ciri-ciri basa krama alus seperti yang sudah disebutkan pada bagian 9.a. 1-6; sedangkan
yang tidak memiliki ciri-ciri basa krama alus baku disebut basa krama alus tidak baku. Menurut Harjana Harjawiyana dan Th. Supriya 2001:120 basa krama
alus tidak baku menggunakan leksikon tidak baku seperti berikut ini. 1 Menggunakan leksikon tertentu. Misalnya:
Leksikon tidak baku Leksikon baku injih inggih
kawula adalem sampeyan panjenengan
2 Menggunakan leksikon pemendekan. Misalnya: Leksikon tidak baku Leksikon baku
dalem adalem njenengan panjenengan
mangga sumangga 3 Menggunakan leksikon yang terkena pengaruh bahasa Indonesia.
Misalnya: Leksikon tidak baku Leksikon baku
kita kula-panjenengan
lxxxviii
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir penelitian ini dimaksudkan untuk mengarahkan langkah-langkah dalam penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat
digambarkan dengan skema di bawah ini.
Dalam sistem sosiolinguistik masyarakat Jawa salah satu aspek yang dapat dikaji adalah penggunaan bahasa Jawa ngoko dan krama di kalangan generasi muda
Jawa di wilayah Madiun. Dalam bahasa Jawa terdapat tingkat tutur bahasa Jawa atau unggah-ungguhing basa atau undha-usuk basa ngoko dan krama. Kunci
utama memahami dan menguasai tingkat tutur bahasa Jawa ngoko dan krama dengan baik dan benar terletak pada kemampuan memilih dan memilah bentuk
leksikon ngoko, krama, dan krama inggil secara cermat oleh generasi muda Jawa
Sistem sosiolinguistik masyarakat Jawa
Bahasa Pemilihanpenggu
naan bentuk Tingkat tutur bahasa
jawa
Ketidaktepatan kesalahan-
kesalahan Penggunaan bahasa
Jawa ngoko dan