Analisis Regresi Linier Berganda

31 c5 0,8 0.952 Reliabel 32 c6 0,8 0.953 Reliabel 33 c7 0,8 0.953 Reliabel 34 c8 0,8 0.953 Reliabel 35 c9 0,8 0.952 Reliabel 36 c10 0,8 0.952 Reliabel 37 c11 0,8 0.952 Reliabel 38 c12 0,8 0.954 Reliabel Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Tabel 3.6 menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha if item deleted setiap butir instrumen lebih besar dari 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap butir instrumen dinyatakan reliabel. Reliabilitas instrumen juga dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut: Tabel 3.7 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .954 38 Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah 3.10 Metode Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif Metode deskriptif, yaitu cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga gambaran yang jelas mengenai pengumpulan, menyusun, mengklarifikasikan, menganalisis dan menginterprestasikan data secara objektif, sehingga memberikan informasi dan gambaran umum mengenai objek yang diteliti.

3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil pengumpulan data akan dihimpun setiap variabel sebagai suatu nilai dari setiap responden dan dapat dihitung melalui program SPSS. Metode Universitas Sumatera Utara penganalisaan data menggunakan perhitungan statistik dan program SPSS untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan apakah dapat diterima atau ditolak. Teknik analisis yang dipakai dalam menguji hipotesis ini adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini perhitungan statistik menggunakan perkalian dua atau lebih variabel independen yaitu : Model Analisis Regresi Berganda dengan persamaan sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e dimana : Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta X1 = Kompensasi Langsung X2 = Budaya Kerja B = Koefisien Regresi e = Standar Error Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi linier berganda sebelum data dianalisis adalah sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dalam bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Universitas Sumatera Utara 2. Uji Heteroskedastisitas Dilakukan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, maka dikatakan homokedastisitas. Apabila varians berbeda, maka dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk mengujinya terbagi 2 yaitu, dengan alat analisis grafik atau dengan uji glejser. 3. Uji Multikolinearitas Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable independen lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas.

3.11 Pengujian Hipotesis