diharapkan dapat memotivasi karyawan untuk dapat memberikan kinerja yang lebih baik demi tercapainya tujuan perusahaan.
2.2.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi
Dalam menentukan kompensasi langsung individu ada banyak faktor yang menjadi bahan pertimbangan, baik dari lingkungan internal maupun eksternal
perusahaan. Menurut Hasibuan 2009:128, faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi antara lain sebagai berikut :
1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja Jika pencari kerja penawaran lebih banyak daripada lowongan pekerjaa
permintaan maka kompensasi relatif kecil. Sebaliknya jika pencari kerja lebih sedikit daripada lowongan pekerjaan, maka kompensasi relatif semakin besar.
2. Kemampuan dan Kesediaan Perusahaan Apabila kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar semakin baik
maka tingkat kompensasi akan semakin besar. Tetapi sebaliknya, jika kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar kurang maka tingkat
kompensasi relatif kecil. 3. Serikat BuruhOrganisasi Karyawan
Apabila serikat buruhnya kuat dan berpengaruh maka tingkat kompensasi semakin besar. Sebaliknya jika serikat buruh tidak kuat dan kurang
berpengaruh maka tingkat kompensasi relatif kecil.
Universitas Sumatera Utara
4. Produktivitas Kerja Karyawan Jika produktivitas kerja karyawan baik dan banyak maka kompensasi akan
semakin besar. Sebaliknya kalau produktivitas kerjanya buruk serta sedikit maka kompensasinya kecil.
5. Pemerintah dengan Undang-Undang dan Keppres Pemerintah dengan undang-undang dan keppres menetapkan besarnya batas
upahbalas jasa minimum. Peraturan pemerintah ini sangat penting upaya pengusaha tidak sewenang-wenang menetapkan besarnya balas jasa bagi
karyawan. Pemerintah berkewajiban melindungi masyarakat dari tindakan sewenang-wenang.
6. Biaya Hidup atau Cost of Living Apabila biaya hidup di daerah itu tinggi maka tingkat kompensasiupah
semakin besar. Sebaliknya, jika tingkat biaya hidup di daerah itu rendah, maka tingkat kompensasiupah relatif kecil. Seperti tingkat upah di Bali lebih besar
dari di Yogyakarta, karena tingkat biaya hidup di Bali lebih besar daripada di Yogyakarta.
7. Posisi Jabatan Karyawan Karyawan yang menduduki jabatan tinggi akan menerima gajikompensasi
lebih besar. Sebaliknya karyawan yang menduduki jabatan yang lebih rendah akan memperoleh gajikompensasi yang kecil. Hal ini wajar karena seseorang
yang mendapat kewenangan dan tanggung jawab yang besar harus mendapatkan gajikompensasi yang lebih besar pula.
8. Pendidikan dan Pengalaman Kerja
Universitas Sumatera Utara
Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama gajibalas jasanya akan semakin besar, karena kecakapan serta keterampilannya lebih
baik. Sebaliknya, karyawan yang berpendikan rendah dan pengalaman kerja yang kurang maka tingkat gajikompensasinya kecil.
9. Kondisi Perekonomian Nasional Apabila kondisi perekonomian nasional sedang maju maka tingkat
upahkompensasi akan semakin besar, karena akan mendekati kondisi full employment. Sebaliknya, jika kondisi perekonomian kurang maju maka tingkat
upah rendah, karena terdapat banyak penganggur atau disqueshed unemployment.
10. Jenis dan Sifat Pekerjaan Kalau jenis dan sifat pekerjaan yang sulit dan mempunyai resiko finansial,
keselamatan yang besar maka tingkat upahbalas jasanya semakin besar karena membutuhkan kecakapan serta ketelitian untuk mengerjakannya. Tetapi
jika jenis dan sifat pekerjaannya mudah dan resiko finansial, kecelakannya kecil, tingkat upahbalas jasanya relatif rendah.
Menurut Mangkunegara 2004:86 ada beberapa indikator kompensasi, yaitu :
1. Tingkat bayaran bisa diberikan tinggi, rata – rata atau rendah tergantung pada kondisi perusahaan. Artinya hal ini bergantung pada kemampuan perusahaan
untuk membayar karyawannya. 2. Struktur Pembayaran, berhubungan dengan rata – rata pembayarann dan
klasifikasi jabatan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3. Penentuan bayaran Individu, pembayaran perlu didasarkan pada rata – rata tingkat bayaran, tingkat pendidikan, masa kerja dan presatasi kerja karyawan.
4. Metode Pembayaran, pembayaran dapat didasarkan pada waktu, dapat pula didasarkan pada pembagian hasil.
5. Pengendalian Pembayaran, hal ini merupakan pengendalian secara langsung ataupun tidak langsung dari biaya kerja. Pengendalian biaya merupakan faktor
utama dalam administrasi upah dan gaji.
2.3 Budaya Kerja 2.3.1 Pengertian Budaya Kerja