yang tidak dikaitkan langsung dengan kineja sebagai upaya meningkatkan ketenangan kepuasan kerja pegawai seperti tunjangan – tunjangan pelayanan
disebut kompensasi tidak langsung. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat diambil kesimpulan
bahwa kompensasi merupakan interaksi antara karyawan dengan perusahaan, yang berupa timbal balik dari jasa atau tenaga yang dikeluarkan oleh karyawan
dan penghargaan dari perushaan dalam bentuk upah atau fasilitas lainnya yang pembayarannya dapat diberi secara langsung dan tidak langsung. Bila kompensasi
diberikan secara tepat, karyawan akan lebih terpuaskan dan akan meningkatkan kinerjanya guna mencapai sasaran perusahaan dan pribadinya.
2.2.2 Jenis - Jenis Kompensasi
Menurut Hasibuan 2005 : 118, bentuk dan jenis kompensasi yang dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Kompensasi langsung Kompensasi merupakan hak bagi karyawan dan menjadi kewajiban
perusahaan untuk membayarnya. Kompensasi langsung yang dberikan dapat berupa gaji, insentif dan tunjangan.
2. Kompensasi tidak langsung Kompensasi tidak langsung merupakan balas jasa yang diberikan berdasarkan
kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Kompensasi tidak langsung diberikan
Universitas Sumatera Utara
dalam bentuk tunjangan keuangan seperti asuransi, tunjangan hari raya, kesehatan, liburan, dan lain-lain.
2.2.3 Tujuan Pemberian Kompensasi Langsung
Secara umum tujuan kompesasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan keberhasilan strategi perusahan dan menjamin terciptanya
keaadilan internal dan eksternal. Menurut Hasibuan 2003:120 tujuan kompensasi adalah sebagai berikut:
1. Ikatan Kerja Sama Dengan pemberian kompensasi terjadilah ikatan kerja sama formal antara
majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas – tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha majikan wajib membayar kompensasi
sesuai dengan perjanjian yang disepakati. 2. Kepuasan Kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan fisik, status sosial dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari
jabatannya. 3. Pengadaan Efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang berkualitas untuk perusahaan akan lebih mudah.
4. Motivasi Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi
bawahannya.
Universitas Sumatera Utara
5. Stabilitas Karyawan Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal
konsistensi yang kompetitif, maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turn-over relatif kecil.
6. Disiplin Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar, maka disiplin karyawan
semakin baik. Mereka akan menyadari dan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.
7. Pengaruh Serikat Buruh Dengan program kompensasi yang baik, pengaruh serikat buruh dapat
dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya. 8. Pengaruh Pemerintah
Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku seperti batas upah minimum, maka intervensi pemerintah dapat
dihindarkan. Adapun menurut Rivai 2008:359 tujuan kompensasi yakni :
1. Memperoleh SDM yang berkualitas Kompensasi yang dibutuhkan sangatlah tinggi untuk memberdaya tarik kepada
pelamar. Tingkat pembayaran harus responsif terhadap penawaran dan permintaan pasar kerja karena para pengusaha berkompetisi untuk
mendapatkan karyawan yang diharapkan.
Universitas Sumatera Utara
2. Mempertahankan karyawan yang ada Para karyawan dapat keluar jika besaran kompensasi tidak kompetitif dan
akibatnya akan menimbulkan perputaran karyawan semakin tinggi. 3. Menjamin keadilan
Manajemen harus selalu berupaya agar keadilan eksternal dan internal dapat terwujud. Keadilan internal mensyaratkan bahwa pembayaran dikaitkan dengan
nilai relatif sebuah pekerjaan sehingga pekerjaan yang sama dibayar dengan besaran yang sama. Keadilan eksternal berarti suatu pembayaran terhadap
pekerjaan yang dapat dibandingkan dengan perusahaan lain. 4. Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan
Pembayaran hendaknya memperkuat perilaku yang diinginkan dan bertindak sebagai insentif untuk perbaikan perilaku di masa depan, rencana kompensasi
efektif, menghargai kinerja, ketaatan, pengalaman, tanggung jawab dan perilaku-perilaku lainnya.
5. Mengikuti aturan hukum Sistem gaji dan upah yang sehat mempertimbangkan faktor-faktor legal yang dikeluarkan pemerintah dan menjamin pemenuhan
kebutuhan karyawan. 6. Mengendalikan biaya
Sistem kompensasi yang rasional membantu perusahaan memperoleh dan mempertahankan para karyawan dengan biaya yang beralasan. Tanpa
kompensasi yang efektif, dapat jadi karyawan dibayar dibawah atau diatas standar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan pemberian kompensasi juga
Universitas Sumatera Utara
diharapkan dapat memotivasi karyawan untuk dapat memberikan kinerja yang lebih baik demi tercapainya tujuan perusahaan.
2.2.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi