Materi Sejarah Kajian Teori

commit to user 23

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teori

Teori yang dikaji dalam penelitian ini meliputi: 1. Materi sejarah. 2. Buku teks. 3. Muatan lokal dan 4. Pendidikan multikultur. Teori bermanfaat untuk menjelaskan berbagai aspek yang berkaitan dengan materi sejarah dalam buku teks muatan lokal pendidikan multikultural SMP di Kalimantan Barat.

1. Materi Sejarah

Materi adalah bahan pelajaran yang terpilih berdasarkan kriteria keilmuan dan kegunaannya yang dapat menunjang tercapainya instruksional atau pengetahuan, pengalaman masa lampau yang disusun secara sistematik melalui prosedur metode keilmuan Nana Sujana dalam Zulkarnain, 2002 : 38. Materi atau bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Materi atau bahan adalah salah satu sumber belajar bagi anak didik Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 1997 : 50. Materi atau bahan yang dimaksud sebagai sumber belajar adalah sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan pengajaran. Materi merupakan unsur inti yang terdapat di dalam kegiatan belajar mengajar, karena materi atau bahan pelajaran sangat diupayakan untuk dikuasai oleh peserta didik. Oleh karena itu guru yang merupakan komponen terpenting harus mampu memiliki, menguasai dan menyampaikan materi kepada peserta commit to user 24 didik dengan baik. Dengan demikian materi atau bahan pelajaran sudah dikemas dalam buku teks untuk dikonsumsi oleh peserta didik. Dyah Sulistyowati, 1999 : 26. Materi sejarah di sekolah merupakan sub dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS. Hal yang dikaji dalam Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah hal yang menyangkut kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, antropologi, sejarah dan tatanegara. Sedangkan tujuan dari materi sejarah yang diajarkan di sekolah adalah agar peserta didik mampu mengembangkan pemahaman perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga kini dan berfungsi untuk menumbuhkan rasa kebangsaan dan bangga bahwa bangsa Indonesia memiliki berbagai macam bahasa, etnis, agama yang disatukan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa materi adalah seperangkat pengetahuan yang dijabarkan dalam kurikulum guna disampaikan kepada peserta didik atau dibahas dalam proses belajar mengajar agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Banyak sumber-sumber bahan pelajaran yang dapat digunakan, akan tetapi bahan yang diambil hendaknya bersifat pedagogik, oleh karena itu guru harus pandai menyeleksi dan memilih bahan yang relevan dengan tujuan pengajaran Zulkarnain, 2002 : 38. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam menetapkan materi atau bahan pelajaran yakni, materi harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan, materi yang ditulis dalam perencanaan pengajaran hanya garis besarnya saja dan menetapkan materi pelajaran harus serasi dengan urutan tujuan. Dalam commit to user 25 menetapkan pilihan-pilihan untuk materi sejarah harus sesuai dan menunjang tujuan yang perlu diberikan oleh guru, urgensi dari materi adalah untuk disampaikan dan diketahui oleh semua, sesuai dengan tuntutan kurikulum, memiliki nilai kegunaan bagi peserta didik untuk kehidupan dan masa depan mereka dan keterbatasan sumber yang diperoleh peserta didik sehingga perlu diberikan oleh guru. Di samping itu ada hal yang sangat penting adalah kenyataan bahwa materi sejarah yang bersumber dari kurikulum harus memenuhi standar baku yang telah ditetapkan. Kurikulum merupakan sesuatu yang disusun, direncanakan dan dievaluasi. Dalam proses itu maka kurikulum harus berkembang dan sejalan dengan usaha yang terus menerus untuk menemukan alat dan cara baru, efisien dan lebih baik dalam menyempurnakan pelaksanaannya Olivia, 1982 : 25-26. Disisi lain pertimbangan dalam rangka menentukan isi materi pelajaran harus mementingkan peran peserta didik sebagai pelaku dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan peserta didik berbeda-beda dan berkembang bertahap secara kualitatif dan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran ditentukan oleh mereka sendiri, guru sebagai pelaksana kegiatan belajar mengajar harus berhati-hati dalam menetapkan materi pelajaran yang seharusnya dipelajari oleh peserta didik. Sesuai dengan hal tersebut maka guru harus mempertimbangkan beberapa kriteria pemilihan materi pelajaran yaitu : materi pelajaran adalah sarana yang digunakan dan bermanfaat bagi tercapainya tujuan kurikulum, materi pelajaran adalah sarana yang membawa siswa ke arah tujuan yang mempunyai aspek jenis commit to user 26 perilaku dan isi, materi pelajaran bersifat lebih luas dari pada aspek isi, materi pelajaran harus sesuai dengan kepentingan dan taraf kemampuan siswa untuk menerima dan mengolah materi itu, materi pelajaran harus dapat melibatkan siswa secara aktif dalam berpikir dan melakukan kegiatan, materi pelajaran harus memberikan tempat waktu untuk dibelajarkan sesuai dengan perkembangan ilmu dan kebutuhan masyarakat, materi pelajaran harus sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan masyarakat serta kebijakan pemerintah, materi harus relevan dengan pembangunan nasional dan materi harus benar-benar dikuasai dan dipahami oleh guru Suyatno, 2001 : 25-26. Sejarah sebagai cara untuk mengetahui masa lampau yang penuh makna dan menjadi landasan bagi setiap orang untuk memahami apa yang pernah terjadi. Pengetahuan terhadap peristiwa masa lampau merupakan cerminan dan nilai-nilai sejarah yang terkandung harus dilestarikan sebagai pembentukan karakter bagi generasi penerus atau ditolak karena tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Sejarah adalah ilmu yang mempelajari kehidupan manusia di masa yang lampau dan memberikan petunjuk dalam mereaksi terhadap masalah-masalah baru yang ada di masa seakarang. Sejarah memiliki berberapa manfaat bagi kehidupan manusia pada masa sekarang. Wasino 2007 : 10-14 dan Noor 1995 : 334-335 dalam Syaiful Amin, menyebutkan bahwa beberapa kegunaan sejarah bagi manusia yang mempelajarinya, yakni a edukatif untuk pendidikan, b instruktif memberikan pengajaran, c inspiratif memberi ilham, dan d rekreatif memberikan kesenangan. commit to user 27 Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu. Sejarah ialah ilmu tentang manusia. Peristiwa masa lalu itu luas. Terjadinya alam semesta Kuntowijoyo, 1997 : 12 yang merupakan pekerjaan atau objek penelitian astronomi. Sejarah hanya mengurusi manusia masa kini dan mempelajari atau meneliti peristiwa-peritiwa masa lalu. Sejarah ialah ilmu tentang waktu. Dalam waktu terjadi empat hal, yaitu 1 perkembangan, 2 kesinambungan, 3 pengulangan, dan 4 perubahan Kuntowijoyo, 1997 : 13. Masa lampau manusia untuk sebagian besar tidak dapat ditampilkan kembali Gottschalk, Louis , terj. Nugroho Notosusanto, 1975 : 27. Lebih dari pada itu, pengalaman suatu generasi yang telah lama mati yang sebagian besar keluarganya tidak meninggalkan rekaman-rekaman sehingga tidak mungkin diingat kembali secara lengkap. Fakta-fakta sejarah diperoleh dari kesaksian dan karenanya merupakan fakta arti facts of meaning. Fakta-fakta semacam ini tidak dapat dilihat, dirasa, dikecap, didengar. fakta-fakta itu merupakan lambang atau wakil dari pada sesuatu yang pernah ada. Untuk dapat dipelajarai sejarah secara obyektif yakni memperoleh pengetahuan yang tidak memihak dan benar, bebas dari pada reaksi pribadi seseorang. Sedangkan kebanyakan sejarah didasarkan atas kenangan, yakni kesaksian tertulis atau lisan Gottschalk, Louis terj. Nugroho Notosusanto, 1975 : 28. Sejarah memiliki fungsi pendidikan karena dengan memahami sejarah berarti telah diambil satu manfaat atau hikmah dari terjadinya suatu peristiwa sejarah. Kaitan antara sejarah dan pendidikan dapat diketahui dari sebuah kalimat bijak tentang peranan sejarah bagi manusia yang berbunyi historia vitae magistra commit to user 28 kehidupan ini sangat dalam, karena memerlukan pemikiran mengapa sampai sejarah itu digunakan sebagai guru kehidupan. Maksud dari kalimat tersebut adalah bahwa sejarah ini memiliki fungsi pendidikan, yang mengajarkan bagaimana manusia seharusnya itu bertindak dengan melihat peristiwa yang telah terjadi untuk kemudian diambil hikmahnya. Beberapa fungsi sejarah kaitannya dengan sarana pendidikan, yaitu sebagai pendidikan moral, penalaran, politik, kebijakan, perubahan, masa depan, dan keindahan Syaiful Amin, 2010 : 36. Sejarah tidak dapat dipisahkan dengan peristiwa atau kisah yang terjadi dimasa lampau, pelaku, waktu dan tempat, Dalam suatu peristiwa nilai-nilai sejarah yang sangat penting karena sejarah sebagai pendidikan perubahan, masa depan, keindahan dan penalaran sehingga siapa saja yang mempelajari dan memahami secara mendalam akan terinspirasi untuk berbuat sesuai dengan nilai- nilai dan norma yang berlaku. Dengan demikian materi sejarah tidak merupakan barang jadi yang bersifat statis, melainkan sesuatu yang bersifat dinamis dan terbuka terhadap perkembangan yang terjadi pada masyarakat Hamid Hasan dalam Zulkarnain, 2002 : 41. Materi sejarah dalam buku teks muatan lokal pendidikan multikultur harus dituangkan secara kronologis isi, bahasan materi, menerangkan tempat dari peristiwa tersebut terjadi, manusia sebagai pelaku yang ikut serta dalam peristiwa dan menjelaskan waktu peristiwa tersebut terjadi hingga sebab peristiwa itu terjadi. Dalam buku teks muatan lokal pendidikan multikultur materi sejarah yang dimaksud adalah segala peristiwa yang pernah terjadi baik berupa sejarah commit to user 29 kebudayaan etnis, perkembangan etnis, dan perubahan struktur sosial yang terjadi di Kalimantan Barat. Materi sejarah dapat diambil dari berbagai sumber seperti sejarah lokal Kalimantan Barat, sejarah sosial ekonomi, sejarah politik, sejarah kota, sejarah desa, sejarah kebudayaan etnis yang tentunya dibahas melalui ilmu bantu atau pendekatan ilmu-ilmu lain. Sehingga peserta didik yang membaca atau mempelajari buku teks dapat memahami dan mengetahui materi sejarah secara utuh holistik berdasarkan fakta-fakta yang apa adanya. Dengan terus melakukan pengolahan, perubahan dan pembaharuan terhadap materi sejarah maka fungsi strategis pengajaran dalam membangun kesadaran sejarah akan semakin baik. Dengan demikian siswa akan menyentuh dan masuk pada proses mengerti, memahami dan bukan semata harus menghafal fakta-fakta dalam cerita Zulkarnain, 2002: 42. Materi sejarah adalah bahan pelajaran yang terpilih berdasarkan kriteria keilmuan dan kegunaannya yang dapat menunjang tercapainya tujuan instruksional pengetahuan, dari pengalaman dan peristiwa masa lampau yang disusun secara sistematis, kronologis melalui prosedur metode sejarah. Berkaitan dengan buku teks pendidikan multikultur Kalimantan Barat, bahwa materi sejarah dapat diambil dari peristiwa-peristiwa lokal yang terjadi di Kalimantan Barat dan kebudayaan yang dijadikan identitas dari setiap etnis. commit to user 30

2. Buku Teks

Dokumen yang terkait

Institusionalisasi Kearifan Lokal: Model Penerbitan Buku Cerita Rakyat Tribabahasa Sebagai Strategi Penguatan Aset Budaya Lokal (Untuk Mendukung Pengayaan Materi Muatan Lokal Pada Pendidikan Dasar)

0 32 2

Analisis Muatan Radikalisme Dalam Buku Teks Pendidikan Agama Islam (PAI) SMA

9 48 138

MUATAN MATERI KEADILAN SERTA PELAKSANAANNYA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN Muatan Materi Keadilan Serta Pelaksanaannya Dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (Analisis Isi Pada Buku Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegar

0 3 14

MUATAN MATERI KEADILAN SERTA PELAKSANAANNYA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN Muatan Materi Keadilan Serta Pelaksanaannya Dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (Analisis Isi Pada Buku Pendidikan Pancasila Dan Kewarganega

0 2 16

ANALISIS MUATAN MATERI DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN HAM (Dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Karangan Analisis Muatan Materi Dan Pelaksanaan Pendidikan HAM (Dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Karangan Rahayuningsih, Fajar dan Setiati

0 0 15

ANALISIS MUATAN MATERI DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN HAM (Dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Karangan Analisis Muatan Materi Dan Pelaksanaan Pendidikan HAM (Dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Karangan Rahayuningsih, Fajar dan Setiati

0 2 15

Materi SEJARAH LOKAL

0 0 4

Analisis Buku Teks Sejarah oleh

0 1 3

MATERI SEJARAH LOKAL DALAM IMPLEMENTASI

0 0 5

Mobile Learning Sejarah Lokal Kalimantan

0 0 8