are in Indonesian language.
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan
1 Januari 201031 Desember 2009 Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010 and
January 1, 2010December 31, 2009 Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated
45
3. SUMBER ESTIMASI
KETIDAK PASTIAN
lanjutan 3. SOURCE
OF ESTIMATION
UNCERTAINTY continued
Estimasi dan Asumsi lanjutan Estimates and Assumptions continued
Imbalan Kerja lanjutan Employee Benefits continued
Penentuan liabilitas imbalan kerja karyawan Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada
pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah
tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan,
tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat
kematian. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai laba rugi apabila akumulasi neto
dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan
sebelumnya melebihi 10 dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Sementara
Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai,
perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan
signifikan dalam
asumsi yang
ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas atas
imbalan kerja karyawan dan beban imbalan kerja karyawan neto. Nilai tercatat atas liabilitas
imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-
masing sebesar Rp313.694 dan Rp279.080. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan
28. The determination of Company and Subsidiaries
employee benefit liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the
independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future
annual salary increase, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality
rate. Actuarial gains and losses are recognized as profit or loss when the net cumulative unrecognized
actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceed 10 of the current
defined benefit obligation at that date. While Company and Subsidiaries believes that its
assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company and
Subsidiaries results or significant changes in the Company and Subsidiaries assumptions may
materially affect its employee benefit liabilities and net employee benefit expenses. The carrying
amount of the Company and Subsidiaries’ employee benefit liabilities as of Desember 31,
2011 and 2010 were Rp313,694 and Rp279,080. Further details are disclosed in Note 28.
Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Property, Plant and Equipment
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya dengan memperhitungan taksiran nilai residu sebesar
persentase tertentu dari nilai tercatat, kecuali untuk prasarana tanah. Manajemen mengestimasi
masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang
secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan
bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi
masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan
mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar
Rp3.198.604 dan
Rp1.931.069. Penjelasan
lebih rinci
diungkapkan dalam
Catatan 9.
The costs of property, plant and equipment, except land, are depreciated on a straight-line basis over
their estimated useful lives after taking into account the residual values at as certain percentage of the
carrying value, except for land improvements which have no salvage value. Management estimates the
useful lives of such property, plant and equipment to be within 2 to 20 years. These are common life
expectancies applied in the industries where the Company
and Subsidiaries
conducts its
businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact
the economic useful lives and the residual values of these assets, necessitating revision of future
depreciation charges. The net carrying amount of the Company and Subsidiaries’ property, plant and
equipment as of December 31, 2011 and 2010 were Rp3,198,604 and Rp1,931,069, respectively.
Further details are disclosed in Note 9.
are in Indonesian language.
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan
1 Januari 201031 Desember 2009 Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010 and
January 1, 2010December 31, 2009 Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated
46
3. SUMBER ESTIMASI