are in Indonesian language.
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan
1 Januari 201031 Desember 2009 Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010 and
January 1, 2010December 31, 2009 Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated
43
3. SUMBER ESTIMASI
KETIDAK PASTIAN
lanjutan 3. SOURCE
OF ESTIMATION
UNCERTAINTY continued
Pertimbangan lanjutan Judgments continued
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial
liabilities
Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai
aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan
PSAK No. 55 Revisi 2006 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan
diakui
sesuai dengan
kebijakan akuntansi
Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 2o.
The Company and Subsidiaries determines the classifications of certain assets and liabilities as
financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definitions set forth in SFAS No. 55
Revised 2006. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in
accordance with the Company and Subsidiaries’ accounting policies disclosed in Note 2o.
Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari Perusahaan dan masing-masing entitas dalam Perusahaan adalah
mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah
mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.
The functional currency of the Company and each of the entities under the Company is the currency
of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly
influences the revenue and cost of rendering services.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Purchase
Price Allocation
and Goodwill
Impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi
akuntansi secara
ekstensif dalam
mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk
aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Perusahaan dan Entitas Anak menimbulkan
goodwill. Sesuai PSAK No. 22 Revisi 2009, “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan
diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill pada tanggal 31 Desember 2011
adalah sebesar Rp7.438.
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price
to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain
business acquisitions of the Company and Subsidiaries have resulted in goodwill. Under
SFAS
No. 22
Revised 2009,
“Business Combinations”, such goodwill is not amortized and
subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Company goodwill as of
December 31, 2011 was Rp7,438.
Pengujian penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini,
goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai.
Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi jumlah terpulihkan dan
menentukan adanya indikasi penurunan nilai. Impairment test is performed when certain
impairment indicators are present. In case of goodwill, such assets are subject to annual
impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired.
Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is
any indication of impairment.
are in Indonesian language.
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan
1 Januari 201031 Desember 2009 Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010 and
January 1, 2010December 31, 2009 Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated
44
3. SUMBER ESTIMASI
KETIDAK PASTIAN
lanjutan 3. SOURCE
OF ESTIMATION
UNCERTAINTY continued
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi
ketidakpastian lain
pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat
aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas
Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan
keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan
mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas
Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the
reporting date that have a significant risk of causing material adjustments to the carrying amounts of
assets and liabilities within the next financial yearperiod are disclosed below. The Company
and Subsidiaries bases its assumptions and estimates on parameters available when the
consolidated financial statements are prepared. Existing circumstances and assumptions about
future developments may change as a result of market changes or circumstances beyond the
control of the Company and Subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions when
they occur.
Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment of Trade Receivables
Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan
yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan
dan
Entitas Anak
mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia,
termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status
kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah
diketahui, untuk mencatat cadangan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi
jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Cadangan
spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi
jumlah cadangan untuk piutang ragu-ragu. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan dan
Entitas Anak sebelum cadangan untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
masing-masing
sebesar Rp1.338.458
dan Rp891.896. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan
dalam Catatan 6.
The Company and Subsidiaries evaluates specific accounts where it has information that certain
customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and
Subsidiaries uses judgment, based on the available facts and circumstances, including but
not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status
based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for
customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company and
Subsidiaries expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as
additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables.
The carrying amount of the Company and Subsidiaries’ trade receivables before allowance
for impairment as of December 31, 2011 and 2010 were Rp1,338,458 and Rp891,896, respectively.
Further details are contained in Note 6.
Imbalan Kerja Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi
yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung
jumlah-jumlah tersebut.
Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto,
tingkat kenaikan
gaji tahunan,
tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat
kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. The
determination of
the Company
and Subsidiaries’ obligations and cost for pension and
employee benefit liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the
independent actuaries
in calculating
such amounts. Those assumptions include, among
others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate,
disability rate, retirement age and mortality rate.