c. Dalam melakukan pengelolaan risiko terkait dengan risiko pasar maka Bank telah menerapkan beberapa
metode untuk memitigasi kerugian yang dapat timbul dari risiko pasar, diantaranya seperti penetapan limit
berdasarkan jenjang organisasi dan kebijakan mengenai limit cut loss sehingga lebih efektif dalam memonitor
risiko pasar yang dihadapi Bank.
d. Early Warning dilakukan Bank dengan mengukur sensitivitas pendapatan bunga bersih atas pergerakan
suku bunga. Bank akan terus mengembangkan dan mengkaji ulang limit-limit risiko pasar seiring dengan
berkembangnya produk-produk
serta aktivitas
fungsional Bank yang berpotensi menimbulkan risiko pasar
3. risiko Operasional
Risiko Operasional adalah risiko yang timbul akibat ketidakcukupan danatau tidak berfungsinya proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, danatau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi
operasional Bank. risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk Bank, dari
mulai Kantor pusat sampai Kantor Kas. Kegagalan mengelola risiko operasional dapat menyebabkan kerugian keuangan,
keselamatan karyawan dan reputasi Bank.
pengelolaan risiko operasional yang efektif dapat menekan kerugian akibat dari aktivitas fungsional risiko operasional.
Pada saat ini, Bank telah mengimplemetasikan perangkat Manajemen Risiko Operasional ORM. ORM Tools yang
dipergunakan untuk pelaksanaan ORM adalah sebagai berikut.
a. Risk Control Self Assessment RCSA RCSA merupakan sarana yang digunakan oleh unit
kerja yang bersangkutan secara mandiri untuk mengidentiikasi dan mengukur risiko operasional.
Perangkat ini juga digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki pemahaman kepada karyawan akan
pentingnya manajemen risiko.
b. Key Risk Indicator KrI KrI merupakan serangkaian parameter pengukuran
kuantitatif untuk mengindikasikan tingkat risiko pada suatu fungsiprosesbisnis.
c. Loss Event Database LED LED merupakan sarana yang digunakan untuk
mengadministrasikan kejadian atas kerugian yang disebabkan oleh risiko operasional dan merupakan
sumber utama yang digunakan untuk analisa data kerugian dan pelaporannya.
Disisi lain, Bank telah memiliki Business Continuity Management BCM sebagai rencana dan strategi kontijensi
untuk memastikan kelangsungan operasional Bank dalam menjalankan usaha dan pelayanan nasabah apabila terjadi
gangguan dan bencana yang diimplementasikan serta diuji coba secara berkala melalui Business Continuity Plan BCp.
c In managing the risks associated with market risk, the Bank has implemented several methods to mitigate any losses that
may arise from market risks, such as limits based on the level of organization and policy regarding the limit cut loss so the
Managemetn can be more effective in monitoring the market risks faced by the Bank.
d. Early Warning is done by the Bank bymeasuring the sensitivity of net interest income on interest rate movements. the Bank
will continue to develop and review the market risk limits in line with the development of new products as well as the
Bank’s functional activity that potentially causes the market risk.
3. Operational Risk
the operational risk is a risk due to the inadequacy andor non-functioning of internal processes, human error, system
failure, andor the presence of external events affecting the Bank’s operations. this risk is inherent in all of the Bank’s
business processes, operational activities, systems and products, ranging from Head Ofice to Cash Ofice. Failure
to manage operational risk may result in inancial loss, employee safety and damage of the Bank’s reputation.
the management of effective operational risk can reduce losses from operational risk. At this time, the Bank has
implementes Operational Risk Management ORM. ORM Tools used to implement ORM area as follows:
a. Risk Control Self Assessment RCSA RCSA is a tool used by relevant working unit
independently to identify and measure operational risk. this tool also used as a means to improve employees’
understanding of the importance of risk management.
b. Key Risk Indicator KRI KrI is a series of quantitative measurement parameters
to indicate the level of risk on a functionprocess business.
c. Loss Event Database LED LED is a mean used to administer events for losses
caused by operational risks and are the main sources used for data loss analysis and reporting.
On the other hand, the Bank has a Business Continuity Management BCM as a contingency plan and strategy to
ensure the continuity of Bank’s operations in conducting business and customer service in case of disruptions and
disasters that is implemented and periodically tested through the Business Continuity plan BCp.
2016 annual reporT
4. risiko Likuiditas
Risiko likuditas adalah Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber
pendanaan arus kas danatau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas
dan kondisi keuangan Bank.
pengelolaan likuiditas yang sehat dapat mengurangi kemungkinan Bank menghadapi masalah likuiditas yang
serius yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank. Risiko Likuiditas dikategorikan menjadi:
a. Risiko Likuiditas Pasar, yaitu risiko yang timbul karena Bank tidak mampu melakukan off setting posisi tertentu
dengan harga pasar. b. Risiko Likuiditas Pendanaan, yaitu risiko yang timbul
karena Bank tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana
lainnya.
Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur yang memadai dalam manajemen risiko likuiditas. Kebijakan dan prosedur
tersebut menjadi pedoman Bank dalam mengelola risiko likuiditas. Bank menetapkan limit dan parameter risiko
likuiditas sesuai dengan level risk appetite.
Dalam menghadapi kondisi krisis likuiditas, Bank telah menyusun dokumen Contingency Funding Plan. Contingency
Funding Plan mencakup kebijakan, strategi, prosedur dan rencana tindak action plan untuk memastikan kemampuan
Bank memperoleh sumber pendanaan yang diperlukan secara tepat waktu dan dengan biaya yang wajar. Dokumen tersebut
disosialisasikan kepada unit-unit terkait agar masing-masing dapat memahami tugas dan tanggungjawabnya masing-
masing.
Dalam prakteknya, manajemen Risiko Likuiditas dilakukan oleh Divisi Treasury dan fungsi dari Divisi Manajemen Risiko
terintegrasi adalah melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan manajemen likuiditas yang diterapkan
diantaranya melalui pengukuran yang digunakan oleh Bank dalam mengelola risiko likuiditas, seperti rasio-rasio
likuiditas sebagai indikator peringatan dini early warning indicator. Disamping itu, Bank juga melakukan pemantauan
secara berkala terhadap stabilitas pendanaan inti core deposits melalui analisa terhadap volatilitasnya.
5. risiko hukum