Hakikat Make a Match

antusias dan lebih termotivasi dalam kegiatan belajar serta menciptakan pembelajaran yang bermakna.

2.1.10. Hakikat Make a Match

Make a match merupakan pembelajaran dengan cara bermain menggunakan kartu soal dan kartu jawaban, dimana setiap siswa harus mencari pasangan dari kartu soal ataupun kartu jawaban yang diperolehnya. Dengan make a match siswa lebih tertarik dan tertantang untuk belajar, karena make a match dapat meningkatkan keaktifan siswa. Make a match dikembangkan pertama kali pada 1994 oleh Loma Curran. Strategi make a match salah satu strategi penting dalam ruang kelas, tujuannya antara lain: 1 pendalaman materi; 2 penggalian materi; dan 3 edutainment Huda, 2014:251. Menurut Shoimin 2014:98 ciri utama make a match adalah siswa diminta mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau pertanyaan materi tertentu dalam pembelajaran. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua usia Isjoni dalam Shoimin, 2014:98. Karakteristik model pembelajaran make a match adalah memiliki hubungan yang erat dengan karakteristik siswa yang gemar bermain. Pelaksanaan model make a match harus didukung dengan keaktifan siswa untuk mencari pasangan dengan kartu yang sesuai dengan jawaban atau pertanyaan dalam kartu tersebut, sehingga siswa dapat mempunyai pengalaman yang bermakna Shoimin, 2014:98. Dalam teknik ini siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan Fathurrohman, 2015:87. Langkah-langkah pembelajaran make a match sebagai berikut. 1 Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. 2 Setiap siswa mendapat sebuah kartu. 3 Tiap siswa memikirkan jawabansoal dari kartu yang dipegang. 4 Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya soaljawaban. 5 Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. 6 Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya. Demikian seterusnya. 7 Kesimpulanpenutup. Shoimin 2014:98-99. Menurut Huda 2014:253 kelebihan yang dimiliki make a match antara lain: 1 dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik; 2 karena ada unsur permainan, make a match dapat dikatakan menyenangkan; 3 meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa; 4 efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi; dan 5 efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar. Sedangkan menurut Shoimin 2014:99 make a match memiliki beberapa kelebihan, yaitu: suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran; kerja sama antar sesama siswa dapat terwujud dengan dinamis; dan munculnya dinamika gotong royong yang merata pada seluruh siswa. Selain memiliki kelebihan, make a match juga memilki beberapa kelemahan: diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan pembelajaran; suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas lain; dan guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai. Fathurrohman 2015:87 mengatakan bahwa salah satu keunggulan teknik make a match adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Dalam pembelajaran make a match terdapat kartu soal dan kartu jawaban yang disiapkan guru dan dibagikan kepada seluruh siswa. Kemudian siswa mencari siswa lain yang memiliki pasangan berupa jawaban ataupun soal dari kartu yang dia dapatkan. Berdasarkan kelemahan dari make a match, peneliti memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu guru memersiapkan terlebih dahulu segala hal yang diperlukan dalam proses pembelajaran, serta guru membuat aturan bersama dengan siswa agar suasana kelas tetap kondusif.

2.1.11. Media Puzzle Berbasis Make a Match