kewarganegaraan berbasis
Deep DialogueCritical Thinking
bagi siswa SMA yang berterima secara teoritis maupun praktis.
Penelitian dimulai dengan memadukan hasil penelitian tahap pertama dengan dengan kajian teori untuk menghasilkan bahan ajar dan
lembar kegiatan
siswa dalam
mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan berbasis
Deep DialogueCritical Thinking
bagi siswa SMA
Pengembangan bahan ajar perlu dilakukan secara sistematik berdasarkan langkah-langkah yang saling terkait untuk menghasilkan
bahan ajar yang bermanfaat. Guru seringkali mengabaikan prosedur pengembangan bahan ajar yang sistematik ini karena berasumsi, jika
sudah dibuat dengan baik sesuai dengan materi yang akan diajarkan, maka bahan ajar dapat digunakan dengan efektif dalam proses
pembelajaran. Padahal ada beberapa langkah yang harus dilakukan guru sebelum sampai pada kesimpulan bahawa bahan ajar sudah
dikembangkan dengan baik, serta bahan ajar yang digunakan memang baik. Paling tidak ada lima langkah utama dalam prosedur
pengembangan bahan ajar yang baik, sebagai berikut
Analisis Perancangan Pengembangan Evaluasi Revisi
HASIL 1.
Karakteristik Bahan Ajar PKn Berbasis DDCT Menurut Pakar dan Praktisi
Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara yang dilakukan dengan para pakar dan praktisi diketahui sebagai berikut.
a. Struktur Bahan ajar Mata Pelajaran PKn Berbasis DDCT
Berdasarkan struktur bahan ajar, buku mata pelajaran PKn berbasis DDCT yang digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah menurut
pakar dan guru dikategorikan seperti dalam Tabel 1.
Tabel 1 Struktur Bahan Ajar Matapelajaran PKn Berbasis DDCT No
Struktur Buku Teks Jumlah
1. Sistematis semua mengacu pada standar isi
21 53
2. Sistematis sebagian mengacu pada standar isi
15 37
3. Sistematis tidak mengacu pada standar isi
4 10
4. Tidak sistematis dan tidak mengacu pada standar isi
Jumlah 40
100
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa struktur bahan ajar PKn berbsis DDCT yang digunakan sebagai bahan ajar dalam proses
pembelajaran, menurut pakar dan praktisi 53 menyatakan sistematis dan semua mengacu pada satandar isi, sedangkan 37 pakar dan praktisi
menyatakan sistematis dan sebagian mengacu pada standar isi.dan 10 menyatakan sistematis tetapi tidak mengacu pada standar isi.
Ditinjau dari Paparan materi bahan ajar PKn Berbasis DDCT menurut guru dan pakar dikategorikan seperti dalam Tabel 2 berikut.
Tabel 2 Paparan Materi Bahan Ajar Matapelajaran PKn Berbasis DDCT No
Paparan Materi Buku Teks Mata Pelajaran PKn Jumlah
1. Semua runtut dengan kompetensi dasar pada standar isi
35 87,5
2. Sebagian runtut dengan kompetensi dasar dalam standar isi
4 10
3. Runtut namun tidak sesuai dengan kompetensi dasar dalam
standar isi 1
2,5 4.
Tidak runtut dan tidak sesuai dengan kompetensi dasar dalam standar isi
Jumlah 40
100
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa paparan materi bahan ajar dan LKS mata pelajaran PKn berbasis DDCT, sebanyak 87,5 pakar
dan praktisiguru menyatakan semua runtut dengan kompetensi dasar pada standar isi, 10 pakar dan praktisi guru menyatakan sebagian
runtut dengan kompetensi dasar dalam standar isi, dan 2,5 pakar dan praktisiguru menyatakan runtut namun tidak sesuai dengan kompetensi
dasar dalam standar isi
Ditinjau dari keluasan
scope
materi bahan ajar dan lembar kegiatan siswa mata pelajaran PKn berbasis DDCT dikategorikan
seperti dalam Tabel 3 berikut.
Tabel 3 Keluasan Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran PKn berbasis DDCT No
Keluasan scope Materi Jumlah
1. Sangat luas
10 25
2. Luas
18 45
3. Cukup luas
12 30
4. Sempit
5. Sangat sempit
Jumlah 40
100
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa keluasan
scope
materi bahan ajar matapelajaran PKn berbasis DDCT, sebanyak 25
menyatakan sangat luas, sebanyak 45 menyatakan luas, dan 30 menyatakan cukup luas.
Ditinjau dari tingkat kesulitan materi bahan ajar mata pelajaran pkn berbasis DDCT yang dipergunakan sebagai sumber bahan ajar
dalam proses pembelajaran di sekolah dikategorikan seperti dalam Tabel 4 berikut.
Tabel 4 Tingkat Kesulitan Bahan Ajar Matapelajaran PKn Berbasis DDCT No
Tingkat Kesulitan Materi Buku Teks PKn Jumlah
1. Sangat sulit dipahami
2. Sulit dipahami
1 2,5
3. Cukup sulit dipahami
2 5
4. Mudah dipahami
20 50
5. Sangat mudah dipahami
17 42,5
Jumlah 40
100
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa tingkat kesulitan materi bahan ajar mata pelajaran PKn berbasis DDCT, 42,5 menyatakan
sangat mudah dipahami, 20 menyatakan mudah dipahami, 5 menyatakan cukup sulit dipahami, dan 2,5 menyatakan sulit dipahami.
.
Ditinjau dari tingkat keterbacaan bahasa yang digunakan dalam materi bahan ajar mata pelajaran pkn berbasis DDCT dikategorikan
seperti dalam tabel 5 berikut:
Tabel 5 Tingkat Keterbacaan Bahasa Bahan Ajar Matapelajaran PKn Berbasis DDCT
No Tingkat Keterbacaan Bahasa
Jumlah
1. Bahasa terlalu tinggi untuk siswa jenjang SMA
2 5
2. Bahasa sangat sesuai untuk siswa jenjang SMA
3 7,5
3. Bahasa sesuai untuk siswa jenjang SMA
25 62,5
4. Bahasa kurang sesuai untuk siswa jenjang SMA
9 22,5
5. Bahasa tidak sesuai untuk siswa jenjang SMA
1 2,5
Jumlah 40
100
Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa tingkat keterbacaan bahasa materi bahan ajar mata pelajaran pkn berbasis DDCT, 5 pakar dan
praktisi menyatakan bahasa terlalu tinggi untuk siswa SMA, 7,5 menyatakan bahasa sangat sesuai untuk siswa SMA, 62,5 menyatakan
bahasa sesuai,22,5 bahasa kurang sesuai dan 2,5 menyatakan bahasa bahan ajar mata pelajaran pkn berbasis DDCT tidak sesuai untuk siswa
jenjang SMA
Ditinjau dari paparan awal materi bahan ajar mata pelajaran pkn berbasis DDCT apakah dimulai dengan pemaparan cerita atau syair
lagu atau puisi atau peristiwa yang relevan dengan substansi materi pokok, menurut guru dapat dikategorikan dalam Tabel 6 seperti berikut.
Tabel 6 Paparan Awal Bahan Ajar Matapelajaran PKn Berbasis DDCT No
Paparan Awal Buku Teks PKn menggunakan Cerita, Lagus, Puisi atau Peristiwa yang Relevan
dengan Materi Pokok Jumlah
1. Selalu
1 2,5
2. Sering
12 30
3. Kadang-kadang
23 57,5
4. Tidak ada
4 10
5. Lain-lain
Jumlah 40
100
Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa paparan awal materi bahan ajar mata pelajaran pkn berbasis DDCT, apakah dimulai dengan
pemaparan cerita atau syair lagu atau puisi atau peristiwa yang relevan dengan substansi materi pokok, 2,5 pakar dan praktisi menyatakan
tidak ada, 57,5 menyatakan kadang-kadang, 30 menyatakan sering, dan 2,5 menyatakan selalu.Ditinjau dari apakah materi Awal bahan
ajar mata pelajaran PKn berbasis DDCT memaparkan ilustrasi berupa gambar, contoh realitas kehidupan, kalimat naratif, menurut guru dapat
dikategorikan dalam Tabel 7 seperti berikut.
Tabel 7 Paparan Ilustrasi dalam Awal Bahan Ajar Matapelajaran PKn Berbasis DDCT
No Materi bahan ajar PKn Berbasis DDCT
memaparkan ilustrasi berupa gambar, contoh realitas kehidupan, kalimat naratif
Jumlah
1. Selalu
22 55
2. Sering
13 32,5
3. Kadang-kadang
5 12,5
4. Tidak ada
5. Lain-lain
Jumlah 40
100
Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa bahan ajar mata pelajaran PKn berbasis DDCT apakah memaparkan ilustrasi berupa gambar,
contoh realitas kehidupan, atau kalimat naratif, sebanyak 55 menyatakan selalu, 32,5 menyatakan sering, kadang-kadang, 12,5 .
Ditinjau dari apakah materi bahan ajar mata pelajaran PKn berbasis DDCT memfasilitasi siswa untuk berdialog secara mendalam,
menurut guru dikategorikan dalam Tabel 8 sebagai berikut.
Tabel 8 Materi Bahan Ajar PKn Memfasilitasi Siswa Berdialog Mendalam No
Materi Bahan Ajar PKn Memfasilitasi Siswa Berdialog Mendalam
Jumlah
1. Selalu
12 20
2. Sering
23 30
3. Kadang-kadang
5 50
4. Tidak ada
5. Lain-lain
Jumlah 10
100
Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa materi bahan ajaran mata pelajaran PKn berbasis DDCT apakah memfasilitasi siswa untuk
berdialog mendalam, sebanyak 50 guru menyatakan kadang-kadang, 30 guru menyatakan sering, dan 20 guru menyatakan selalu.
Ditinjau dari apakah materi bahan ajar mata pelajaran PKn berbasis DDCT memfasilitasi siswa untuk berpikir kritis menurut guru
dapat dikategorikan dalam Tabel 9 sebagai berikut.
Tabel 9 Materi Bahan Ahar PKn Berbasis DDCT Memfasilitasi Siswa Berpikir Kritis
No Materi Bahan Ajar Memfasilitasi Siswa Berpikir Kritis
Jumlah
1. Selalu
23 57,5
2. Sering
12 30
3. Kadang-kadang
5 12,5
4. Tidak ada
- 5.
Lain-lain -
Jumlah 40
100
Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa materi bahan ajar mata pelajaran PKn berbasis DDCT memfasilitasi siswa untuk berpikir kritis,
sebanyak 57,5 responden menyatakan selalu, 30 menyatakan selalu, dan 12,5 menyatakan kadang-kadang.
2. Karakteristik Lembar Kegiatan Siswa LKS Matapelajaran PKn