Peran struktur organisasi pada kelurahan Pembagian kerja

anggotanya yang memuat kedudukan, tugas dan wewenang, peran dan fungsi serta aturan – aturan yang berlaku dalam menggerakkan roda organisasi. Struktur organisasi juga akan lebih kelihatan tegas apabila dimuat dalam suatu bagan organisasi. Karena itu untuk menciptakan struktur organisasi yang mendukung aktivitas – aktivitas organisasi secara optimal, keempat hal di atas harus benar – benar diperhatikan. Struktur organisasi menggambarkan pula pola hubungan antar pihak internal eksekutif, manajer dan pekerja dan pola hubungan antara pihak internal dengan pihak eksternal para konstituen organisasi http:re-searchengines.comburhanudin10708.html seminar 1. Diakses pada 2 Desember 2010, 12.41 WIB.

1.5.3 Peran struktur organisasi pada kelurahan

Pada Kelurahan Sitirejo I, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan struktur organisasi menjadi hal yang wajib ada karena memiliki peran yang begitu besar. Kegunaan struktur organisasi yang utama adalah dalam rangka mendayagunakan keseluruhan sumber daya organisasi yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan organisasi. Di dalam pola hubungan intra organisasi selalu disertai dengan munculnya hierarki organisasi. Oleh karena itu hierarki organisasi seperti halnya pembagian kerja, merupakan bagian dari struktur organisasi yang tidak bisa dihindarkan. Yang barangkali harus disadari adalah hierarki harus dibedakan dengan birokrasi karena keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Tidak selamanya yang hierarkis selalu birokratis.

1.5.4 Pembagian kerja

Dalam penggerakan roda organisasi sering terjadi kesimpangsiuran antara seorang pejabat dengan pejabat lain di dalam melaksanakan setiap tugas mereka. Hal ini dikarenakan tidak adanya pembagian kerja yang jelas dari setiap bidang yang ada dalam organisasi Universitas Sumatera Utara tersebut. Setiap personil serta fungsi – fungsi yang perlu dijalankan tidak dibuat secara terinci dan tidak ada dalam bagan. Hal ini kerap menimbulkan kerumitan di dalam organisasi sehingga apa yang menjadi tujuan organisasi tidak akan pernah tercapai. Pembagian kerja dapat diartikan dua macam Sutarto, 1995 : 104 : 1. Pembagian kerja adalah rincian serta pengelompokkan aktivitas – aktivitas yang semacam atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh satuan organisasi tertentu. Misalnya Sekretariat Jendral, Biro Perencanaan, Biro Kepegawaian, Biro Keuangan, Biro Perencanaan, Biro Kepegawaian hingga Inspektorat Jendral, Inspektorat Daerah, Fakultas, Lembaga , Badan, Balai yang semua ini mempunyai rincian aktivitas. 2. Pembagian kerja adalah rincian serta pengelompokkan tugas – tugas yang semacam atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh seorang pejabat tertentu. Misalnya Sekretaris, Bendahara, Kepala Seksi, Ketua Panitia, Juru Bayar, direktur, Menteri, Presiden yang semua ini memiliki rincian tugas. Dan mengenai pentingnya pembagian kerja Luther Gullick dalam Sutarto, 1995 : 104 mengemukakan alasan – alasan sebagai berikut : “1. Because men differ in nature, capacity and skill, and gain gratly in dexterity by specialization 2. Because the same man cannot be at two places at the same time 3. Because one man cannot do two things at the same time 4. Because the range of knowledge and skill is so great that a man cannot within his life span know more than a small fraction of it.” 1. Karena orang berbeda dalam pembawaan, kemampuan serta kecakapan dan mencapaiketangkasan yang besar dengan spesialisasi 2. Karena orang yang sama tidak dapat berada di dua tempat pada saat yang sama 3. Karena seorang tidak dapat mengerjakan dua hal pada saat yang sama 4. Karena bidang pengetahuan dan keahlian begitu luas sehingga seseorang dalam rentangan hidupnya tidak mungkin dapat mengetahui lebih banyak daripada sebagian kecil daripadanya Struktur organisasi biasanya direfleksikan ke dalam peta organisasi organization chart yang secara visual digambarkan dalam bentuk kotak dan garis. Peta organisasi tersebut Universitas Sumatera Utara menggambarkan 3 hal pokok yakni tingkat spesialisasi atau kompleksitas organisasi, tingkat formalisasi organisasi, dan tingkat sentralisasi desentralisasi organisasi. Spesialisasi atau kompleksitas organisasi dibedakan lebih lanjut menjadi tiga bagian yakni : horizontal differentiation, vertical differentiation dan spatial differentiation. Horizontal differentiation menjelaskan seberapa banyak pekerjaan harus dilakukan oleh pegawai, tingkat kebutuhan akan profesi dan spesialisasi pegawai, kebutuhan akan training dan pendidikan pegawai dalam kaitannya dengan tugas dan pekerjaan yang harus dilaksanakannya dan tingkat departementalisasi organisasi. Semakin banyak pekerjaan, profesi dan spesialisasi, semakin banyak kebutuhan akan training khusus dan semakin banyak departementalisasi maka akan semakin kompleks organisasi tersebut. Vertical differentiation berkaitan dengan banyaknya level tingkatan di dalam organisasi. Semakin sedikit level organisasi maka semakin lebar rentang kendali yang harus dijalankan seorang pimpinan. Sebaliknya semakin banyak level organisasi semakin sempit rentang kendalinya. Sedangkan spatial differentiation berkaitan dengan lokasi organisasi. Semakin jauh jarak antar unit organisasi, departemen dan orang-orang yang bekerja di dalamnya, organisasi tersebut menjadi semakin kompleks http:re-searchengines.comburhanudin10708.html seminar 1. Diakses pada 2 Desember 2010, 12.41 WIB. Formalisasi organisasi berkaitan dengan tingkat standardisasi pekerjaan yakni sejauh mana aktivitas organisasi dikerjakan berdasarkan regulasi, aturan dan prosedur kerja. Demikian juga formalisasi menjelaskan sejauhmana rutinitas sebuah pekerjaan. Sehingga, ide dasar formalisasi organisasi adalah sejauh mana sebuah pekerjaan bisa dikelola dan dikendalikan. Sentralisasi desentralisasi menjelaskan kepada kita pada level mana keputusan organisasi akan diambil, siapa yang memiliki otorisasi pengambilan keputusan, siapa yang memiliki kekuasaan dan pada posisi mana keputusan akan dibuat. Universitas Sumatera Utara Di dalam melakukan pembagian kerja pada organisasi perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut : a. Tiap – tiap satuan organisasi hendaknya memiliki rincian aktivitas yang jelas tertulis pada daftar rincian aktivitas. b. Tiap – tiap pejabat dari pucuk pimpinan sampai dengan pejabat yang berkedudukan paling rendah harus memiliki rincian tugas deskripsi tugas jobdesc yang jelas dalam suatu daftar rincian tugas jobs list.

1.5.5 Peran pembagian kerja pada kelurahan