BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kinerja merupakan kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan, dimana merupakan hasil pencapaian seseorang menurut ukuran yang
berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Kinerja juga bisa disebut sebagai penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu
organisasi. Kinerja karyawan berkaitan dengan adanya akibat yang dikehendaki, hal ini mengandung maksud bahwa pekerjaan yang dilakukan harus dapat
menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki, yaitu hasil optimal yang dapat dicapai.Kinerja karyawan antara lain dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
kepercayaan pada atasan dan komitmen karyawan. Kepercayaan diartikan sebagai derajat dimana seseorang yang percaya
menaruh sikap positif terhadap keinginan baik dan keandalan orang lain yang dipercayanya di dalam situasi yang berubah ubah dan beresiko Das dan Teng,
1998:78.Sebagai inti dari setiap hubungan antar manusia, Dalam bekerja atasan harus mendapatkan kepercayaan dari bawahannya. Tanpa kepercayaan seorang
atasan tidak akan bisa menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. Untuk mendapatkan kepercayaan dari bawahannya seorang atasan harus
kompeten dibidangnya, bisa diandalkan oleh bawahannya, terbuka dan peduli kepada bawahannya Nyhan, 2000 : 89.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Di Indonesia, kepercayaan pada atasan menjadi masalah karena belum ada kompetensi yang jelas pada suatu jabatan. Kompetensi disini adalah kemampuan
dan karakteristik yang dimiliki seorang karyawan berupa pengetahuan dan keterampilan, sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab. Menjadi masalah ketika seorang karyawan mempertanyakan “mengapa golongan saya tidak naik atau lambat naik padahal pekerjaannya selalu dikerjakan
dengan baik dan bahkan tidak pernah melakukan kesalahan yang fatal? Padahal karyawan lain yang biasa-biasa saja golongannya lebih tinggi. Terkadang
disituasi seperti inilah kepercayaan pada atasan akan berkurang dan mungkin akan mempengaruhi kinerja karyawan.
Kepercayaan kepada atasan yang rendah akan memberikan pengaruh pada kinerja karyawan sebagaimana telah diteliti oleh Nyhan pada pemerintah di South
Florida yang menemukan hubungan positif antara kepercayaan pada atasan dan produktivitas karyawan Nyhan, 2000 : 103.
Selain kepercayaan pada atasan, faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalahkomitmen karyawan terhadap organisasi. Sterrs dan Porter 1983, h.442
mendefinisikan komitmen sebagai suatu sikap dimana individu
mengidentifikasikan dirinya terhadap tujuan-tujuan dan harapan-harapan organisasi tempat dia bekerja serta berusaha menjaga keanggotaan dalam
organisasi untuk mewujudkan tujuan organisasi tersebut. Adanya komitmen organisasi pada karyawan dapat ditandai dengan 3 hal yaitu : keyakinan dan
penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan perusahaan, kesediaan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh bagi organisasi dan keinginan yang kuat untuk tetap
bertahan sebagai anggota dari organisasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menurut Mahis dan Jackson 2000 dalam Sopiah 2008 : 155 memberikan definisi, ”Organizational Commitment is the degree to which employees believe
in and accept organizational goals and desire to remain with the organization”. Komitmen organisasi adalah derajat yang mana karyawan percaya dan menerima
tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasi.
Dikemukakan oleh Nyhan 1999 : 59 bahwa “komitmen karyawan terhadap organisasi yang tinggi akan kinerja dan menurunkan tingkat
absensi”.Dengan kata lain, seberapa kurang komitmen seorang karyawan kepada perusahaan ditunjukkan oleh tingkat kedisiplinan dalam hal ini tingkat kehadiran
karyawan dalam bekerja. Bentuk kedisplinan karyawan dapat dilihat pada tabel 1.1 dalam daftar
persentase absensi karyawan pada PT. Indojaya Agrinusa, Tbk.
Tabel 1.1 Daftar Persentase Absensi Karyawan PT. Indojaya Agrinusa, Tbk
Per Akhir Tahun
Sumber : PT. Indojaya Agrinusa, Tbk data diolah
Tabel 1.1 menunjukkan tingkat kehadiran karyawan di PT Indojaya Agrinusa, Tbk selama tahun 20092011.
Berdasarkan Tabel 1.1 tersebut terlihat bahwa dari tahun 2009 sampai 2011 persentasejumlah karyawan yang tidak hadir dengan alasan yang tidak jelas
TAHUN Tanpa Keterangan
Terlambat 2009
18.29 24.24
2010 18.33
24.62 2011
18.37 25.03
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mengalami peningkatan. Begitu juga dengan persentase keterlambatan mengalami peningkatan menurut data yang diperoleh, tingkat keterlambatan
meningkat pada bulan September – Desember, yaitu pada musim hujan. Pada Peraturan perusahaan, bagi karyawan yang terlambat yaitu lewat dari pukul 08.05
wib sebanyak 3 kali dalam sebulan akan diberikan SP 1 surat peringatan satu dan uang makan di potong untuk setiap keterlambatan tersebut. Dan apabila hal
tersebut tetap terjadi selama 3 bulan berturut-turut akan diberikan sanksi yang tegas.
Menurut Panggabean 2002:135, komitmen organisasi adalah “kuatnya pengenalan dan keterlibatan seseorang dalam suatu organisasi tertentu”.
Komitmen juga digambarkan sebagai kecenderungan untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten karena menganggap adanya biaya pelaksanaan yang lain
berhenti bekerja. Komitmen pegawai terhadap organisasi memiliki hubungan positif dengan kinerja sebagaimana yang telah di teliti oleh Benkhoof 1997.
Tanpa memperhatikan komitmen karyawan pada organisasi, kinerja akan memperburuk dan menjadi pemborosan yang sia-sia Benkhoof, 1997:701.
Karyawan yang memiliki komitmen terhadap perusahaan akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas, pengurangan biaya, dan
peningkatan kualitasyang sulit untuk diperoleh sekaligus. Selain itu karyawan yang memiliki komitmen bisa beradaptasi dengan mudah terhadap visi dan misi
perusahaan serta berbagai perubahan, sehinggga membantu menciptakan harmoni dalam perusahaan.
Perusahaan pasti berharap dan senang bila mempunyai karyawan yang mempunyai komitmen tinggi pada perusahaan. Harapan ini wajar karena terdapat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pengaruh bagi aspek-aspek kerja lainnya dalam perusahaan. Adanya komitmen karyawan pada perusahaan membuat karyawan merasa mempunyai tanggung
jawab besar dengan bersedia memberikan segala kemampuannya sehingga timbulnya rasa memiliki organisasi.
Rasa memiliki yang kuat ini akan membuat karyawan bekerja lebih giat dan menghindari perilaku yang kurang produktif. Sementara bagi karyawan,
komitmen pada perusahaan juga mempunyai dampak personal yang positif yaitu reward dan kepuasan. Karyawan PT. Indojaya Agrinusa, Tbk memiliki komitmen
dalam memegang teguh prinsip dalam menjalankan visi dan misi perusahaan. Kepercayaan pada atasan dan komitmen organisasi nantinya akan sangat
berpengaruh dalam usaha pencapaian tujuan organisasi yang optimal dalam peningkatan kinerja dalam suatu organisasi. Berdasarkan uraian diatas, maka
penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Kepercayaan Pada Atasan dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Indojaya
Agrinusa, Tbk “ 1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka perumusan masalah yang diajukan dalam dalam penelitian ini adalah :“Apakah kepercayaan pada atasan dan
komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Indojaya Agrinusa, Tbk?”
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.3 Tujuan Penelitian