Selain itu, juga ada nasi ciri khas Aceh yaitu bu minyeuk nasi gurih atau nasi minyak serta tradisi minum kopi.
Dari pemaparan latar belakang di atas maka, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini agar mengetahui makna jeulamee mahar dalam penghargaan keluarga istri
pada sistem perkawinan Suku Aceh di Krueng Manee Kecamatan Muara Batu Aceh Utara.
1.2. Perumusan Masalah
Guna meningkatkan arah jalannya penelitian maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahan yang ada. Dengan itu, Suharsini Arikanto mengatakan bahwa “agar
penelitian dapat dilakukan dan dilaksanakan dengan sebaiknya maka, peneliti harus merumuskan masalah yang ada sehingga jelas dari mana harus dimulai, kemana harus
pergi, dan dengan apa” Arikanto, 2002 : 22. Berdasarkan uraian diatas maka, penulis merumuskan masalah sebagai beriku :
1. Bagaimana Makna Mahar jeulamee dalam Penghargaan Keluarga Istri pada
sistem Perkawinan Suku Aceh ? 2.
Berapakah Jumlah Mahar jeulamee yang berlaku pada saat sekarang ini di Suku Aceh ?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1.
Bagaimana Makna Mahar jeulamee dalam Penghargaan Keluarga Istri pada sistem Perkawinan Suku Aceh ?
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui berapakah Jumlah Mahar jeulamee yang berlaku saat
sekarang ini di Aceh ?
1.4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis, hasil penelitian diharapkan dapat memperluas pengetahuan bagi
peneliti, akademi, dan masyarakat sehubungan dengan Makna Jeulamee mahar dalam penghargaan keluarga istri pada sistem perkawinan Suku Aceh di Krueng
Manee Aceh Utara. 2.
Manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi hasil penelitian serta juga dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian terkait
selanjutnya, serta diharapkan dapat pula memberikan sumbangan pemikiran bagi masyarakat sehubungan dengan jeulamee bagi perempuan Aceh yang berada
dalam ruang lingkup keluarga Suku Aceh di Krueng Manee.
1.5. Defenisi Konsep
Konsep merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan dimana kelompok atau individu menjadi pusat perhatian Singarimbun,
1989 : 33. Konsep sangat diperlukan dalam penelitian agar dapat menjaga masalah atau
menjadi pembatasan masalah dan menghindarkan timbulnya kesalahan-kesalahan defenisi yang dapat mengaburkan penelitian. Beberapa konsep yang dibatasi dengan
pendefenisiannya secara operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Makna adalah sesuatu penghargaan yang diserahkan oleh laki-laki kepada
perempuan dan mempunyai arti untuk bertujuan memiliki dan menyimpannya.
2. Jeulamee mahar adalah pemberian wajib yang berupa uang atau barang dari
mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan ketika dilangsungkan akad nikah; mas kawin.
3. Penghargaan adalah suatu pemberian penghormatan yang diberikan kepada
seseorang yang dikagumi dan disenangi.
4. Keluarga adalah suatu wadah atau tempat untuk berhubungan antara ayah, ibu,dan
anak. Serta sebagai rangkaian tali hubungan antara anggota-anggota keluarga lainnya. Keluarga juga merupakan kelompok pertama yang mengenalkan nilai-
nilai kebudayaan kepada sianak dan disinilah dialami antar aksi dan disiplin pertama yang dikenalkan kepada anak dalam kehidupan social.
5. Istri adalah hasil pasangan nikah antara laki-laki dan perempuan yang mempunyai
peran penting dalam menjalani kehidupan rumah tangga.
6. Sistem adalah tata cara atau aturan yang disusun atas dasar syarat dan nilai-nilai
dalam kehidupan bermasyarakat.
Universitas Sumatera Utara
7. Perkawinan adalah ikatan antara laki-laki dan perempuan, namun lebih jauh
adalah bersatunya dua keluarga besar. Dalam kebudayaan Indonesia, perkawinan merupakan hal yang sangat sakral dan harus mengikuti pola budaya yang ketat.
8. Suku Aceh adalah salah satu suku bagian Negara Indonesia yang bertindak
sebagai penganut islam yang fanatik, dan sudah sering dikatakan banyak orang. Begitu fanatiknya mereka, sehingga Islam dijadikan sebagai salah satu jati diri
mereka “ Tetapi masih belum banyak orang yang tau bahwa orang-orang Aceh pada masa lalu, bahkan sampai dengan masa sekarang, bahkan mungkin sampai
masa mendatang, masih sangat terikat dengan pola kehidupan adat dan adat istiadatnya, terutama dalam daur hidup keseharian.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Institusi Keluarga