Landasan Teoritis 1. Hakikat Matematika

Sementara “belajar” diartikan sebagai rangkaian kegiatan untuk menambah pengetahuan, serta terjadinya satu proses perubahan, baik dalam sisi kognitif intelektualitas, afektif sikap, maupun sisi psikomotorik ketrampilan. Hal ini senada dengan pendapat James. O. Whittaker, bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. 9 Hakikat belajar adalah suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat diindikasikan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, kecakapan, keterampilan, dan kemampuan, serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar. 10 Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan aktivitas belajar, yakni istilah belajar aktif active learning, interactive learning, dan belajar bersama collaborative learning. Menurut Dede Rosyada dalam bukunya “Paradigma Pendidikan demokratis” berpendapat bahwa active learning belajar aktif adalah: “Belajar aktif diartikan sebagai belajar yang memperbanyak aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dari berbagai sumber, buku teks, perpustakaan, internet atau sumber-sumber belajar lain, untuk mereka bahas dalam proses pembelajaran dalam kelas, sehingga memperoleh berbagai pengalaman yang tidak saja menambah kompetensi pengetahuan mereka, tapi juga kemampuan analitis, sintesis dan menilai informasi yang relevan untuk dijadikan nilai baru dalam hidupnya, sehingga mereka terima, diimitasi, dibiasakan sampai mereka adaptasikan dalam kehidupannya. 11 Dengan demikian, aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa ketrampilan-ketrampilan dasar sedangkan kegiatan 8 Tri Kurnia Nurhayati, ”Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”, Jakarta: Eska Media, 2003, h. 29. 9 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, “Psikologi Belajar”, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, h.126. 10 Tim LPP-SDM, “Ensiklopedia Pendidikan Islam; Proses dan istilah Umum dalam Pendidkan Islam”, Jakarta: Binamuda, 2010, h. 7. psikis berupa ketrampilan terintegrasi. Keterampilan dasar yaitu mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan ketrampilan terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian dan melaksanakan eksperimen. Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa, yaitu pandangan ilmu jiwa lama dan modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama, aktivitas didominasi oleh guru sedangkan menurut pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa. Senada dengan hal di atas, dapat juga dikatakan bahwa, yang disebutkan kegiatan belajar atau aktivitas belajar sebagai proses yang terdiri atas enam unsur yaitu tujuan belajar yang hendak dicapai, peserta didik yang termotivasi, tingkat kesulitan belajar siswa, stimulus dari lingkungan dimana peserta didik berada, pesrta didik yang memahami situasi, dan pola respons peserta didik terhadap proses pembelajaran. Horng dkk, mengemukakan berbagai strategi pengajaran kreatif terbukti berhasil meningkatkan aktivitas para siswa. Strategi-strategi tersebut sebaiknya diterapkan sebagai aktivitas yang terintegrasi. Strategi- strategi yang dimaksud adalah sebagai berikut. 12 1. Pembelajaran yang berpusat pada siswa student-centered learning. 2. Penggunaan berbagai peralatan bantu dalam pengajaran multi-teaching aids assisstance. 3. Strategi manajemen kelas class management strategies. 4. Menghubungkan isi pengajaran dengan konteks kehidupan nyata. 11 Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis; Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 165-166 12 “Aktivitas Belajar Matematika” dalam http:matematikamobile.uni.ccaktivitas-belajar- matematika , 28 Desember 2010, 10:50.

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik pada pokok bahasan pecahan

2 17 79

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 2 2

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA MTs KABUPATEN KLATEN

1 5 112

PENERAPAN PENDEKATAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SD DALAM MEMODELKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN.

0 1 32

PENERAPAN PENDEKATAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SD DALAM MEMODELKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN.

1 3 5

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA PADA POKOK BAHASAN PERBANDINGAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP Darussalam Surakarta).

0 0 6

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 7

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PTK Pembelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri 01 Langensari).

0 0 9

PENDAHULUAN PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN HUMANISTIS (PTK di SD Karangtalun 02 Tanon).

0 1 9

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN HUMANISTIS (PTK di SD Karangtalun 02 Tanon).

0 1 12