Pelaksanaan Penelitian Siklus I
melakukan tanya jawab untuk menggingatkan siswa tentang penjumlahan berpenyebut tidak sama yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
Pada saat tanya jawab tersebut, hanya beberapa siswa saja yang mau menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, sedangkan beberapa
diantaranya terlihat diam dan menundukkan kepala ketika guru mengajukan pertanyaan. Ketika siswa diminta memberikan contoh yang
lain yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, hanya beberapa siswa yang mencoba. Itupun masih harus ditunjuk terlebih dahulu oleh guru.
Dalam menyelesaikan masalah, guru menggunakan alat peraga yang terbuat dari karton dan meminta beberapa siswa untuk membantunya
memperagakan permasalahan real yang diajukan oleh guru. Dengan bimbingan guru, siswa menyelesaikan soal cerita mengenai pengurangan
pecahan berpenyebut berbeda. Dalam hal ini, terlihat beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru seputar soal cerita yang mereka
kerjakan, dimana sebelumnya mereka terlebih dahulu mencoba bertanya kepada teman. Persentase rata-rata aktivitas mengajukan pertanyaan yang
relevan kepada guru pada pertemuan kedua ini mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya.
Dalam menyelesaikan masalah yang diajukan oleh guru dalam bentuk soal cerita, siswa menyelesaikan secara perorangan kemudian
siswa diminta untuk berpasangan dan menukar jawabannya satu sama lain kemudian berdiskusi untuk membahas jawaban satu sama lain. Dari hasil
pembahasan yang dilakukan, masing-masing pasangan melengkapi dan membuat jawaban yang baru kemudian menempelkannya pada papan tulis
agar dapat dievaluasi oleh guru. Ketika guru mengemukakan hasil yang diperolehnya sebagai bahan evaluasi terhadap hasil kerja siswa, beberapa
siswa terlihat berani untuk menanggapi jawaban guru. Seperti yang dikemukakan oleh siswa Va: “Pak… ko jawaban saya beda caranya, tapi
hasilnya sama ???” Pada pelaksanaan pembelajaran di pertemuan kedua, siswa terlihat
lebih berani untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan oleh guru
di papan tulis, meskipun untuk itu masih harus ditunjuk terlebih dahulu oleh guru. Itupun tidak semua siswa mau untuk melakukannya ketika guru
menunjuknya. Pada pertemuan ini sebagian besar siswa, membuat ringkasan materi yang dipelajari. Dokumentasi aktivitas mengerjakan soal
di papan tulis pada siklus I dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 4 Aktivitas Siswa Mengerjakan Soal di Papan Tulis
3 Pertemuan ketiga Rabu, 16 Februari 2011 Pada pertemuan ketiga siklus I, materi yang dipelajari yaitu
perkalian pecahan. Pada pertemuan ini, guru mengadakan permainan pada kertas berpetak, yaitu mengalikan pecahan menggunakan media kertas
berpetak. Setelah setiap kelompok melakukan peragaan perkalian pada kertas berpetak sesuai dengan lembar kegiatan siswa, setiap ketua
kelompok dibentuk kedalam kelompok ahli untuk menyatukan hasil kerja dan saling melengkapi, sehingga terbentuk sebuah hasil kerja dan diskusi
kelas yang telah dilengkapi. Guru memberikan kesempatan kepada salah satu anggota kelompok ahli untuk mempresentasikan hasil kerjanya di
papan tulis dan membuat kesimpulan dari hasil yang diperolehnya. Dari kegiatan yang dilakukan, sebagian besar siswa saling berdiskusi dan
bertanya serta saling bertukar pendapat tentang kegiatan yang mereka lakukan dan hasil perkalian yang mereka dapatkan.
Kegiatan pada pertemuan ketiga ini membuat siswa lebih banyak bertanya pada temannya, baik teman sebangku maupun teman yang ada di
sekitarnya. Siswa juga mulai berani untuk menyanggah dan memberikan tanggapan ketika ada pernyataan siswa lain yang berbeda dengannya.
Sebagian besar siswa melakukan kegiatan sesuai dengan lembar kerja siswa, dan menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru meskipun pada
saat pembelajaran terdapat beberapa siswa yang berjalan-jalan dari tempat duduknya, dan beberapa terlihat mengobrol dengan temannya. Selain itu,
sebagian besar siswa membuat ringkasan materi yang dipelajari. Pada saat siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan dan
menuliskan hasil kerjanya di papan tulis, beberapa siswa terlihat mengangkat tangan dan ingin mencoba, meskipun hanya beberapa dari
mereka yang dipersilahkan guru mewakili teman-temanya untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Walaupun demikian, siswa yang lain
tetap antusias memperhatikan dan mendengarkan pendapat teman mereka yang sedang mempresentasikan hasil kerjanya, hanya beberapa yang tidak
fokus memperhatikan karena sibuk dengan aktivitasnya sendiri, misalnya melengkapi catatanringkasan materi yang dipelajari. Dokumentasi
aktivitas siswa mendengarkanmemperhatikan pendapat orang lain.
Gambar 5 Aktivitas Siswa MendengarkanMemperhatikan
Pendapat Orang Lain.
4 Pertemuan keempat Kamis, 17 Februari 2011 Materi pembelajaran pada pertemuan keempat siklus I yaitu operasi
pembagian bilangan asli dengan pecahan biasa. Kegiatan pembelajaran diawali dengan tanya jawab guru dan siswa tentang materi prasyarat yang
akan digunakan yaitu konsep pembagian merupakan pengurangan berulang. Siswa dikondisikan berpasangan dan diberikan contoh
permasalahan sehari-hari yang dihubungkan dengan materi bilangan asli yang dibagi dengan pecahan biasa.
Dengan bantuan media dan gambar sederhana, guru menjelaskan cara memperagakan media, dan memperoleh hasil penyelesaian
permasalahan. Kegiatan diskusi berpasangan pada pertemuan keempat ini dimulai dengan menyelesaikan permasalahan real dengan bantuan alat
peraga berupa pita yang mereka bawa. Dalam pelaksanaannya, siswa saling bertanya dan menjawab setiap pertanyaan yang muncul dari
temannya dalam berdiskusi. Beberapa siswa terlihat adu pendapat dalam menyelesaikan permasalahan real yang diajukan oleh guru. Dokumentasi
aktivitas diskusi dengan teman dalam menyelesaikan permasalahan real dengan alat peraga pita dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 6 Aktivitas Diskusi Dengan Teman Dalam Menyelesaikan
Permasalahan Real.
Hasil kerja setiap kelompok ditempel di papan tulis. Beberapa siswa mempresentasikan hasil kerjanya dan nampak pada kegiatan ini siswa
yang lain mengajukan pertanyaan dan menanggapi pernyataan kepada siswa yang sedang presentasi. Pada kegiatan pembelajaran pertemuan
keempat ini, beberapa siswa yang pada pertemuan sebelumnya terlihat kurang aktif, mengangkat tangan ketika guru memberikan kesempatan
untuk memberikan contoh lain dan penyelesaian dari masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.
Dengan pengetahuan yang telah dimiliki kemudian siswa mengerjakan latihan soal. Beberapa siswa maju untuk mengerjakan soal di papan tulis.
Pada pertemuan ini, seluruh siswa telah mengerjakan latihan soal yang diberikan dan membuat ringkasan materi.
59
Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase 1 Menanggapi jawaban guru
12 41,38
12 41,38
15 51,72
17 58,62
48,28 2 Memberikan contoh
10 34,48
10 34,48
10 34,48
12 41,38
36,21 3 Berani memberikan tanggapan dalam diskusi
10 34,48
12 41,38
10 34,48
15 51,72
40,52 4 Berani menyanggah pendapat teman lain saat diskusi
17 58,62
20 68,97
13 44,83
24 82,76
63,79 5 Mengajukan pertanyaan yang relevan kepada guru
10 34,48
15 51,72
21 72,41
19 65,52
56,03 6 Mengajukan pertanyaan yang relevan kepada teman
20 68,97
22 75,86
24 82,76
21 72,41
75,00 7 Menanggapi jawaban teman
15 51,72
20 68,97
10 34,48
15 51,72
51,72 8 Berani mempresentasikan hasil kerja dan diskusi di depan kelas
8 27,59
12 41,38
10 34,48
10 34,48
34,48 9 Mendengarkanmemperhatikan pendapat orang lain
17 58,62
20 68,97
22 75,86
22 75,86
69,83 10 Mengerjakan soal di papan tulis
10 34,48
13 44,83
15 51,72
17 58,62
47,41 11 Mengerjakan latihan soal
25 86,21
29 100,00
27 93,10
29 100,00
94,83 12 Membuat catatanringkasan materi
25 86,21
25 86,21
29 100,00
29 100,00
93,10 13 Melakukan kegiatan sesuai dengan lembar kegiatan siswa
27 93,10
29 100,00
27 93,10
29 100,00
96,55 62,14
Rata-Rata Persentase Siklus I
Tabel 5 Rekapitulasi dan Rata-rata Persentase Keaktifan Siswa Pada Siklus I
No. Aspek Yang Diamati
Pertemuan Ke-1 Pertemuan Ke-2
Pertemuan Ke-3 Pertemuan Ke-4
Rata-rata Persentase
H as
il pe
n ga
m at
a n
pa da
s ik
lu s I
da pa
t di
liha t pa
da ta
b e
l b er
ikut :
b. Analisis Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data bahwa aktivitas siswa
pada siklus I sebagai berikut: 1 Bertanya
Aktivitas siswa untuk mengajukan pertanyaan masih terlihat belum maksimal, khususnya mengajukan pertanyaan kepada guru. Hal ini
ditandai dengan sebagian besar siswa lebih memilih untuk mengajukan pertanyaan kepada teman, baik pertanyaan tentang materi yang belum
dipahami maupun penyelesaian soal-soal latihan yang diberikan oleh guru. Pembentukan kelompok dan diskusi berpasangan pada kegiatan belajar,
membantu siswa untuk menyelesaikan permasalahan belajar, siswa menjadi leluasa dan terbuka untuk mengajukan pertanyaan dalam
kelompoknya maupun kepada guru.
2 Menanggapi jawaban guru ataupun teman Rata-rata persentase menanggapi jawaban guru pada siklus I
mengalami peningkatan dari pertemuan kedua sebesar 41,38 dan terus meningkat pada pertemuan berikutnya sampai pertemuan keempat menjadi
58,62. Sebagian besar siswa antusias dalam menanggapi jawaban guru, meskipun pada pertemuan pertama hanya beberapa siswa yang
menanggapi jawaban guru sedangkan siswa yang lainnya sibuk dengan kegiatannya sendiri. Sedangkan rata-rata persentase menanggapi jawaban
teman pada siklus I mengalami peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan kedua, namun mengalami penurunan pada pertemuan
ketiga. Dalam hal menanggapi jawaban guru pada siklus I, siswa terlihat masih ragu-ragu dalam menanggapi pernyataan guru, mereka merasa takut
salah jika menanggapi pernyataan guru, karena mereka menganggap pernyataan guru selalu benar.
3 Mengajukan pendapat Aktivitas siswa dalam mengajukan pendapat pada siklus I masih
belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya jumlah siswa yang berani memberikan tanggapan dalam diskusi dan berani menyanggah
pendapat teman lain saat diskusi. Di awal pembelajaran juga masih sedikit siswa yang memberikan contoh ketika guru memberikan apersepsi dengan
tanya jawab. Kurang maksimalnya aktivitas mengajukan pendapat pada siklus I ditandai beberapa siswa yang masih terlihat ragu-ragu untuk
mengajukan pendapat mereka dalam bentuk mempresentasikan hasil kerja dan diskusi di depan kelas. Begitu juga dalam hal mengerjakan soal di
papan tulis, sebagian besar siswa masih terlihat belum percaya diri ketika mengerjakan soal di papan tulis. Untuk mengatasi hal ini, guru meminta
siswa untuk mengajukan pendapatnya dengan bahasa mereka sendiri, baik dalam hal memberikan contoh, memberikan tanggapan dalam diskusi,
menyanggah pendapat teman lain saat diskusi, maupun mengerjakan soal di papan tulis.
4 Mengerjakan tugas Dalam kegiatan mengerjakan tugas, ada beberapa siswa yang tidak
memenuhi tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini dapat dilihat dari beberapa siswa yang tidak mengerjakan latihan soal, membuat
catatanringkasan materi dan tidak melakukan kegiatan sesuai dengan lembar kegiatan siswa. Beberapa siswa yang mengerjakan tugas juga
masih ditemui yang hanya mencontek pekerjaan teman, atau dengan kata lain hanya menyalin pekerjaan temannya, dan terlihat masih bingung untuk
membuat ringkasan materi.
5 Menghargai pendapat orang lain Aktivitas meghargai pendapat orang lain pada siklus I cukup baik.
Meskipun pada pembelajaran pertama hanya beberapa siswa yang mendengarkanmemperhatikan pendapat orang lain, yaitu pendapat teman
ataupun guru, sedangkan sebagian besar lainnya masih sibuk dengan kegiatannya sendiri. Persentase aktivitas mendengarkanmemperhatikan
pendapat orang lain mengalami peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan kedua, yaitu sebesar 58,62 pada pertemuan pertama
dan meningkat menjadi 68,97 pada pertemuan kedua sampai pertemuan keempat.
Tiga belas aspek keaktifan belajar matematika siswa yang diamati melalui lembar observasi aktivitas siswa memperoleh rata-rata persentase
keaktifan siswa pada siklus I sebesar 62,14, dan hasil ini belum menunjukkan tercapainya indikator penelitian.
Perolehan hasil belajar matematika siswa pada siklus I yaitu sebagai berikut:
Tabel 6 Hasil Belajar Matematika Siswa Pokok Bahasan Pecahan Pada Siklus I
No. Hasil Tes
Nilai 1.
Nilai terendah 18
2. Nilai tertinggi
100 3.
Rata-rata nilai tes 68,41
4. Persentase ketuntasan belajar klasikal
68.97 c. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan analisis siklus I, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Rata-rata persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 62,14 dan hasil ini belum mencapai indikator keberhasilan yaitu persentase
aktivitas siswa mencapai 75. Karena aktivitas siswa pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan maka penelitian dilanjutkan
ke siklus II. 2. Berdasarkan perolehan nilai tes siklus I, siswa yang memperoleh
nilai 65 atau lebih ada 20 siswa 68,97. Hal ini belum mencapai indikator keberhasilan yaitu persentase siswa yang memperoleh nilai
65 atau lebih sebesar 75 atau lebih. Karena hasil belajar pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan maka penelitian
dilanjutkan ke siklus II. 3. Berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus I
dimana keberanian sebagian besar siswa untuk mempresentasikan hasil kerja dan diskusi di depan kelas masih belum maksimal. Hal ini
disebabkan oleh rasa takut salah baik untuk mengerjakan soal yang ada dalam lembar kerja siswa maupun lembar kegiatan siswa yang
diberikan oleh guru. Selain itu, masih ada rasa malu untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka.
4. Penerapan kelompok pada siklus I sudah sesuai. Akan tetapi, setiap anggota kelompok masih beradaptasi antara anggota kelompok yang
satu dengan yang lainnya. 5. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan terutama untuk jam pelajaran pertama. Hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan guru dengan adanya penggunaan
10 menit pada jam pertama untuk tadarus Al-Qur’an, sehingga waktu pembelajaran yang direncanakan semula 80 menit menjadi 70 menit.
Dengan demikian perlu adanya penyesuaian dalam pembuatan rencana pembelajaran pada siklus kedua terutama untuk
pembelajaran pada jam pertama.