Pelaksanaan Penelitian Siklus I

melakukan tanya jawab untuk menggingatkan siswa tentang penjumlahan berpenyebut tidak sama yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Pada saat tanya jawab tersebut, hanya beberapa siswa saja yang mau menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, sedangkan beberapa diantaranya terlihat diam dan menundukkan kepala ketika guru mengajukan pertanyaan. Ketika siswa diminta memberikan contoh yang lain yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, hanya beberapa siswa yang mencoba. Itupun masih harus ditunjuk terlebih dahulu oleh guru. Dalam menyelesaikan masalah, guru menggunakan alat peraga yang terbuat dari karton dan meminta beberapa siswa untuk membantunya memperagakan permasalahan real yang diajukan oleh guru. Dengan bimbingan guru, siswa menyelesaikan soal cerita mengenai pengurangan pecahan berpenyebut berbeda. Dalam hal ini, terlihat beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru seputar soal cerita yang mereka kerjakan, dimana sebelumnya mereka terlebih dahulu mencoba bertanya kepada teman. Persentase rata-rata aktivitas mengajukan pertanyaan yang relevan kepada guru pada pertemuan kedua ini mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Dalam menyelesaikan masalah yang diajukan oleh guru dalam bentuk soal cerita, siswa menyelesaikan secara perorangan kemudian siswa diminta untuk berpasangan dan menukar jawabannya satu sama lain kemudian berdiskusi untuk membahas jawaban satu sama lain. Dari hasil pembahasan yang dilakukan, masing-masing pasangan melengkapi dan membuat jawaban yang baru kemudian menempelkannya pada papan tulis agar dapat dievaluasi oleh guru. Ketika guru mengemukakan hasil yang diperolehnya sebagai bahan evaluasi terhadap hasil kerja siswa, beberapa siswa terlihat berani untuk menanggapi jawaban guru. Seperti yang dikemukakan oleh siswa Va: “Pak… ko jawaban saya beda caranya, tapi hasilnya sama ???” Pada pelaksanaan pembelajaran di pertemuan kedua, siswa terlihat lebih berani untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan oleh guru di papan tulis, meskipun untuk itu masih harus ditunjuk terlebih dahulu oleh guru. Itupun tidak semua siswa mau untuk melakukannya ketika guru menunjuknya. Pada pertemuan ini sebagian besar siswa, membuat ringkasan materi yang dipelajari. Dokumentasi aktivitas mengerjakan soal di papan tulis pada siklus I dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 4 Aktivitas Siswa Mengerjakan Soal di Papan Tulis 3 Pertemuan ketiga Rabu, 16 Februari 2011 Pada pertemuan ketiga siklus I, materi yang dipelajari yaitu perkalian pecahan. Pada pertemuan ini, guru mengadakan permainan pada kertas berpetak, yaitu mengalikan pecahan menggunakan media kertas berpetak. Setelah setiap kelompok melakukan peragaan perkalian pada kertas berpetak sesuai dengan lembar kegiatan siswa, setiap ketua kelompok dibentuk kedalam kelompok ahli untuk menyatukan hasil kerja dan saling melengkapi, sehingga terbentuk sebuah hasil kerja dan diskusi kelas yang telah dilengkapi. Guru memberikan kesempatan kepada salah satu anggota kelompok ahli untuk mempresentasikan hasil kerjanya di papan tulis dan membuat kesimpulan dari hasil yang diperolehnya. Dari kegiatan yang dilakukan, sebagian besar siswa saling berdiskusi dan bertanya serta saling bertukar pendapat tentang kegiatan yang mereka lakukan dan hasil perkalian yang mereka dapatkan. Kegiatan pada pertemuan ketiga ini membuat siswa lebih banyak bertanya pada temannya, baik teman sebangku maupun teman yang ada di sekitarnya. Siswa juga mulai berani untuk menyanggah dan memberikan tanggapan ketika ada pernyataan siswa lain yang berbeda dengannya. Sebagian besar siswa melakukan kegiatan sesuai dengan lembar kerja siswa, dan menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru meskipun pada saat pembelajaran terdapat beberapa siswa yang berjalan-jalan dari tempat duduknya, dan beberapa terlihat mengobrol dengan temannya. Selain itu, sebagian besar siswa membuat ringkasan materi yang dipelajari. Pada saat siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan dan menuliskan hasil kerjanya di papan tulis, beberapa siswa terlihat mengangkat tangan dan ingin mencoba, meskipun hanya beberapa dari mereka yang dipersilahkan guru mewakili teman-temanya untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Walaupun demikian, siswa yang lain tetap antusias memperhatikan dan mendengarkan pendapat teman mereka yang sedang mempresentasikan hasil kerjanya, hanya beberapa yang tidak fokus memperhatikan karena sibuk dengan aktivitasnya sendiri, misalnya melengkapi catatanringkasan materi yang dipelajari. Dokumentasi aktivitas siswa mendengarkanmemperhatikan pendapat orang lain. Gambar 5 Aktivitas Siswa MendengarkanMemperhatikan Pendapat Orang Lain. 4 Pertemuan keempat Kamis, 17 Februari 2011 Materi pembelajaran pada pertemuan keempat siklus I yaitu operasi pembagian bilangan asli dengan pecahan biasa. Kegiatan pembelajaran diawali dengan tanya jawab guru dan siswa tentang materi prasyarat yang akan digunakan yaitu konsep pembagian merupakan pengurangan berulang. Siswa dikondisikan berpasangan dan diberikan contoh permasalahan sehari-hari yang dihubungkan dengan materi bilangan asli yang dibagi dengan pecahan biasa. Dengan bantuan media dan gambar sederhana, guru menjelaskan cara memperagakan media, dan memperoleh hasil penyelesaian permasalahan. Kegiatan diskusi berpasangan pada pertemuan keempat ini dimulai dengan menyelesaikan permasalahan real dengan bantuan alat peraga berupa pita yang mereka bawa. Dalam pelaksanaannya, siswa saling bertanya dan menjawab setiap pertanyaan yang muncul dari temannya dalam berdiskusi. Beberapa siswa terlihat adu pendapat dalam menyelesaikan permasalahan real yang diajukan oleh guru. Dokumentasi aktivitas diskusi dengan teman dalam menyelesaikan permasalahan real dengan alat peraga pita dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 6 Aktivitas Diskusi Dengan Teman Dalam Menyelesaikan Permasalahan Real. Hasil kerja setiap kelompok ditempel di papan tulis. Beberapa siswa mempresentasikan hasil kerjanya dan nampak pada kegiatan ini siswa yang lain mengajukan pertanyaan dan menanggapi pernyataan kepada siswa yang sedang presentasi. Pada kegiatan pembelajaran pertemuan keempat ini, beberapa siswa yang pada pertemuan sebelumnya terlihat kurang aktif, mengangkat tangan ketika guru memberikan kesempatan untuk memberikan contoh lain dan penyelesaian dari masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Dengan pengetahuan yang telah dimiliki kemudian siswa mengerjakan latihan soal. Beberapa siswa maju untuk mengerjakan soal di papan tulis. Pada pertemuan ini, seluruh siswa telah mengerjakan latihan soal yang diberikan dan membuat ringkasan materi. 59 Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase 1 Menanggapi jawaban guru 12 41,38 12 41,38 15 51,72 17 58,62 48,28 2 Memberikan contoh 10 34,48 10 34,48 10 34,48 12 41,38 36,21 3 Berani memberikan tanggapan dalam diskusi 10 34,48 12 41,38 10 34,48 15 51,72 40,52 4 Berani menyanggah pendapat teman lain saat diskusi 17 58,62 20 68,97 13 44,83 24 82,76 63,79 5 Mengajukan pertanyaan yang relevan kepada guru 10 34,48 15 51,72 21 72,41 19 65,52 56,03 6 Mengajukan pertanyaan yang relevan kepada teman 20 68,97 22 75,86 24 82,76 21 72,41 75,00 7 Menanggapi jawaban teman 15 51,72 20 68,97 10 34,48 15 51,72 51,72 8 Berani mempresentasikan hasil kerja dan diskusi di depan kelas 8 27,59 12 41,38 10 34,48 10 34,48 34,48 9 Mendengarkanmemperhatikan pendapat orang lain 17 58,62 20 68,97 22 75,86 22 75,86 69,83 10 Mengerjakan soal di papan tulis 10 34,48 13 44,83 15 51,72 17 58,62 47,41 11 Mengerjakan latihan soal 25 86,21 29 100,00 27 93,10 29 100,00 94,83 12 Membuat catatanringkasan materi 25 86,21 25 86,21 29 100,00 29 100,00 93,10 13 Melakukan kegiatan sesuai dengan lembar kegiatan siswa 27 93,10 29 100,00 27 93,10 29 100,00 96,55 62,14 Rata-Rata Persentase Siklus I Tabel 5 Rekapitulasi dan Rata-rata Persentase Keaktifan Siswa Pada Siklus I No. Aspek Yang Diamati Pertemuan Ke-1 Pertemuan Ke-2 Pertemuan Ke-3 Pertemuan Ke-4 Rata-rata Persentase H as il pe n ga m at a n pa da s ik lu s I da pa t di liha t pa da ta b e l b er ikut : b. Analisis Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data bahwa aktivitas siswa pada siklus I sebagai berikut: 1 Bertanya Aktivitas siswa untuk mengajukan pertanyaan masih terlihat belum maksimal, khususnya mengajukan pertanyaan kepada guru. Hal ini ditandai dengan sebagian besar siswa lebih memilih untuk mengajukan pertanyaan kepada teman, baik pertanyaan tentang materi yang belum dipahami maupun penyelesaian soal-soal latihan yang diberikan oleh guru. Pembentukan kelompok dan diskusi berpasangan pada kegiatan belajar, membantu siswa untuk menyelesaikan permasalahan belajar, siswa menjadi leluasa dan terbuka untuk mengajukan pertanyaan dalam kelompoknya maupun kepada guru. 2 Menanggapi jawaban guru ataupun teman Rata-rata persentase menanggapi jawaban guru pada siklus I mengalami peningkatan dari pertemuan kedua sebesar 41,38 dan terus meningkat pada pertemuan berikutnya sampai pertemuan keempat menjadi 58,62. Sebagian besar siswa antusias dalam menanggapi jawaban guru, meskipun pada pertemuan pertama hanya beberapa siswa yang menanggapi jawaban guru sedangkan siswa yang lainnya sibuk dengan kegiatannya sendiri. Sedangkan rata-rata persentase menanggapi jawaban teman pada siklus I mengalami peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan kedua, namun mengalami penurunan pada pertemuan ketiga. Dalam hal menanggapi jawaban guru pada siklus I, siswa terlihat masih ragu-ragu dalam menanggapi pernyataan guru, mereka merasa takut salah jika menanggapi pernyataan guru, karena mereka menganggap pernyataan guru selalu benar. 3 Mengajukan pendapat Aktivitas siswa dalam mengajukan pendapat pada siklus I masih belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya jumlah siswa yang berani memberikan tanggapan dalam diskusi dan berani menyanggah pendapat teman lain saat diskusi. Di awal pembelajaran juga masih sedikit siswa yang memberikan contoh ketika guru memberikan apersepsi dengan tanya jawab. Kurang maksimalnya aktivitas mengajukan pendapat pada siklus I ditandai beberapa siswa yang masih terlihat ragu-ragu untuk mengajukan pendapat mereka dalam bentuk mempresentasikan hasil kerja dan diskusi di depan kelas. Begitu juga dalam hal mengerjakan soal di papan tulis, sebagian besar siswa masih terlihat belum percaya diri ketika mengerjakan soal di papan tulis. Untuk mengatasi hal ini, guru meminta siswa untuk mengajukan pendapatnya dengan bahasa mereka sendiri, baik dalam hal memberikan contoh, memberikan tanggapan dalam diskusi, menyanggah pendapat teman lain saat diskusi, maupun mengerjakan soal di papan tulis. 4 Mengerjakan tugas Dalam kegiatan mengerjakan tugas, ada beberapa siswa yang tidak memenuhi tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini dapat dilihat dari beberapa siswa yang tidak mengerjakan latihan soal, membuat catatanringkasan materi dan tidak melakukan kegiatan sesuai dengan lembar kegiatan siswa. Beberapa siswa yang mengerjakan tugas juga masih ditemui yang hanya mencontek pekerjaan teman, atau dengan kata lain hanya menyalin pekerjaan temannya, dan terlihat masih bingung untuk membuat ringkasan materi. 5 Menghargai pendapat orang lain Aktivitas meghargai pendapat orang lain pada siklus I cukup baik. Meskipun pada pembelajaran pertama hanya beberapa siswa yang mendengarkanmemperhatikan pendapat orang lain, yaitu pendapat teman ataupun guru, sedangkan sebagian besar lainnya masih sibuk dengan kegiatannya sendiri. Persentase aktivitas mendengarkanmemperhatikan pendapat orang lain mengalami peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan kedua, yaitu sebesar 58,62 pada pertemuan pertama dan meningkat menjadi 68,97 pada pertemuan kedua sampai pertemuan keempat. Tiga belas aspek keaktifan belajar matematika siswa yang diamati melalui lembar observasi aktivitas siswa memperoleh rata-rata persentase keaktifan siswa pada siklus I sebesar 62,14, dan hasil ini belum menunjukkan tercapainya indikator penelitian. Perolehan hasil belajar matematika siswa pada siklus I yaitu sebagai berikut: Tabel 6 Hasil Belajar Matematika Siswa Pokok Bahasan Pecahan Pada Siklus I No. Hasil Tes Nilai 1. Nilai terendah 18 2. Nilai tertinggi 100 3. Rata-rata nilai tes 68,41 4. Persentase ketuntasan belajar klasikal 68.97 c. Refleksi Berdasarkan hasil observasi dan analisis siklus I, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Rata-rata persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 62,14 dan hasil ini belum mencapai indikator keberhasilan yaitu persentase aktivitas siswa mencapai 75. Karena aktivitas siswa pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan maka penelitian dilanjutkan ke siklus II. 2. Berdasarkan perolehan nilai tes siklus I, siswa yang memperoleh nilai 65 atau lebih ada 20 siswa 68,97. Hal ini belum mencapai indikator keberhasilan yaitu persentase siswa yang memperoleh nilai 65 atau lebih sebesar 75 atau lebih. Karena hasil belajar pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan maka penelitian dilanjutkan ke siklus II. 3. Berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus I dimana keberanian sebagian besar siswa untuk mempresentasikan hasil kerja dan diskusi di depan kelas masih belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh rasa takut salah baik untuk mengerjakan soal yang ada dalam lembar kerja siswa maupun lembar kegiatan siswa yang diberikan oleh guru. Selain itu, masih ada rasa malu untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. 4. Penerapan kelompok pada siklus I sudah sesuai. Akan tetapi, setiap anggota kelompok masih beradaptasi antara anggota kelompok yang satu dengan yang lainnya. 5. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum sesuai dengan waktu yang telah direncanakan terutama untuk jam pelajaran pertama. Hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan guru dengan adanya penggunaan 10 menit pada jam pertama untuk tadarus Al-Qur’an, sehingga waktu pembelajaran yang direncanakan semula 80 menit menjadi 70 menit. Dengan demikian perlu adanya penyesuaian dalam pembuatan rencana pembelajaran pada siklus kedua terutama untuk pembelajaran pada jam pertama.

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 2 Maret 2011 untuk pertemuan 1, pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis tangggal 3 Maret 2011, pembelajaran 3 dilaksanakan pada hari Rabu tangggal 9 Maret 2011, sedangkan pembelajaran 4 dilaksanakan pada hari Kamis tangggal 10 Maret 2011. a. Pelaksanaan dan Observasi Pada siklus II dilaksanakan skenario pembelajaran yang ada dalam rencana pembelajaran yaitu dalam bentuk RPP pertemuan 1 sampai dengan RPP pertemuan 4 siklus II yang dibuat oleh peneliti beserta LKSnya. 1 Pertemuan pertama Rabu, 2 Maret 2011 Kegiatan awal pembelajaran matematika pada pertemuan pertama siklus II adalah guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai pecahan biasa dan campuran yang telah dipelajari pada jenjang sebelumnya. Pada kegiatan inti pembelajaran, siswa membuat dua buah lingkaran yang sama besar pada kertas yang berbeda dengan menggunakan jangka. Lingkaran yang pertama dibagi menjadi 8 bagian yang sama besar dan lingkaran yang kedua dibagi menjadi 4 bagian yang sama besar. Siswa diminta mengarsir mewarnai satu bagian dari kedua lingkaran yang dibuat dan dinyatakan kedalam bentuk pecahan. Dengan berdiskusi, siswa diminta membandingkan kedua pecahan tersebut. Dalam berdiskusi, terjadi tanya jawab antar siswa. Jika dalam berdiskusi siswa mengalami kesulitan dan siswa yang lain tidak dapat membantunya dalam menjawab, maka mereka langsung bertanya kepada guru. Setelah siswa melakukan kegiatan yang diperintahkan oleh guru, salah satu pasangan siswa mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi hasil pekerjaan yang telah dibuat kelompok yang presentasi. Dalam kegiatan ini terdapat beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan berkaitan dengan pekerjaan yang telah dibuat oleh siswa yang sedang presentasi. Beberapa siswa memberikan tanggapan terhadap pernyataan siswa lain, baik memberikan tanggapan kepada kelompok yang berdiskusi maupun kepada siswa lain yang menyanggah. Pada pertemuan pertama siklus II ini Pada pertemuan ini seluruh siswa menyelesaikan latihan soal yang terdapat dalam lembar kerja siswa, diakhir pembelajaran sebagian besar siswa melengkapi ringkasan materi yang telah dipelajari. Dokumentasi aktivitas siswa membuat catatanringkasan materi pada pertemuan pertama siklus II dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 7 Aktivitas Membuat CatatanRingkasan Materi 2 Pertemuan kedua Kamis, 3 Maret 2011 Pokok pembahasan pertemuan kedua siklus II adalah mengenai perbandingan dan skala. Di awal pembelajaran, guru dan siswa membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan tanya jawab materi pertemuan sebelumnya. Setelah melakukan apersepsi guru memberikan permasalahan real untuk dikerjakan oleh setiap kelompok. Pada pertemuan kedua, siswa yang mengalami kesulitan, mereka aktif bertanya kepada temannya ataupun guru. Begitupun ketika guru meminta perwakilan siswa mempresentasikan hasil kerjanya, sebagian besar siswa mengangkat tangan untuk maju kedepan. Pada kegiatan mengerjakan latihan soal, siswa menyelesaikannya secara berkelompok. Pada saat mengerjakan soal, siswa saling bertanya dan bertukar pendapat. Setelah mengerjakan latihan soal, sebagian besar siswa mencoba untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya dengan menuliskan hasil pekerjaan di papan tulis. Pada pertemuan kedua ini, seluruh siswa telah mengerjakan latihan soal yang diberikan dan tidak ada siswa yang tidak membuat catatanrangkuman materi, walaupun masih terdapat beberapa siswa yang asal-asalan dan hanya menyalin pekerjaan teman. Dokumentasi aktivitas siswa mengerjakan soal di papan tulis dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 8 Aktivitas Siswa Mengerjakan Soal di Papan Tulis 3 Pertemuan ketiga Rabu, 9 Maret 2011 Pada pertemuan ketiga siklus II, siswa diberikan lembar kegiatan siswa untuk memahami konsep persen. Pada pertemuan ketiga ini suasana kelas memang sedikit ramai karena siswa saling berebut untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Begitupun ketika salah satu siswa menjelaskan hasil kerjanya, beberapa siswa lain yang memiliki hasil yang berbeda dengan hasil kerja siswa yang sedang prsentasi, terlihat antusias untuk bertanya. Beberapa siswa yang lain memberikan tanggapan terhadap pertanyaan yang diajukan oleh siswa yang bertanya. Namun kegiatan pembelajaran terus berlangsung sesuai dengan yang direncanakan. Dalam kegiatan tanya jawab antara guru dan siswa tentang merubah pecahan menjadi bentuk persen dan merubah pecahan menjadi desimal, beberapa siswa langsung tunjuk tangan untuk memberikan jawaban dari setip pertanyaan yang diajukan oleh guru. Meskipun beberapa jawaban diantaranya kurang tepat, namun mereka tetap percaya diri menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik pada pokok bahasan pecahan

2 17 79

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 2 2

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA MTs KABUPATEN KLATEN

1 5 112

PENERAPAN PENDEKATAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SD DALAM MEMODELKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN.

0 1 32

PENERAPAN PENDEKATAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SD DALAM MEMODELKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN.

1 3 5

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA PADA POKOK BAHASAN PERBANDINGAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP Darussalam Surakarta).

0 0 6

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 7

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PTK Pembelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri 01 Langensari).

0 0 9

PENDAHULUAN PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN HUMANISTIS (PTK di SD Karangtalun 02 Tanon).

0 1 9

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN HUMANISTIS (PTK di SD Karangtalun 02 Tanon).

0 1 12