STRUKTUR DAN AKTIVITAS MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK

Obat ini tampaknya tidak menimbulkan efek kumulatif ataupun keterlambatan bangun setelah pemberian infus jangka lama. Karakteristik yang menguntungkan ini menyebabkan penggunaan Propofol secara luas sebagai komponen pada anestesi berimbang dan popularitasnya sebagai anestetika yang digunakan dalam pembedahan siang hari day surgery. Obat ini juga efektif untuk memperpanjang sedasi pada pasien – pasien dalam kondisi kegawatdaruratan. 17

2.2.1. STRUKTUR DAN AKTIVITAS

Propofol mengandung satu cincin phenol dengan dua ikatan gugus isoprophyl dengan Berat Molekul 178 Dalton. Panjang ikatan alkilphenol ini akan mempengaruhi potensi, induksi dan karakteristik pemulihan. Karena Propofol sukar larut, maka bentuk sediaan yang biasa diberikan adalah emulsi minyak dalam air yaitu larutan 1 yang mengandung 10 minyak kedelai, 2,25 gliserol dan 1,2 lechitin telur. Karena sediaan ini mengandung 1,2 lechitin telur maka perlu perhatian terhadap riwayat alergi telur, karena lechitin telur diekstraksi dari kuning telur. 8 Formula ini menyebabkan nyeri pada saat penyuntikan lebih jarang pada pasien tua yang dapat dikurangi dengan penyuntikan pada vena besar dan dengan pemberian injeksi Lidocain 0,1 mgkgBB sebelum penyuntikan Propofol untuk induksi atau dengan mencampurkan 2 ml Lidocain 1 dengan 18 ml Propofol larutan 1 : 10 dapat menurunkan pH dari 8 menjadi 6,3. 16

2.2.2. MEKANISME KERJA

Efek sedatif hipnotik dari Propofol melalui interaksi dengan asam Gamma Amino Butirat GABA, terutama sekali menghambat neurotransmitter di system saraf pusat. Ketika reseptor GABA diaktifkan, hantaran klorida transmembran meningkat, menyebabkan hiperpolarisasi dari membran sel post sinaptik dan penghambatan secara fungsional dari neuron postsinaptik. 14 Interaksi Propofol dengan komponen spesifik dari kompleks reseptor GABA menunjukkan penurunan laju disosiasi GABA dari reseptornya, oleh karena itu akan meningkatkan lama kerja aktivasi GABA dalam pembukaan channel klorida yang menyebabkan hiperpolarisasi membran sel. 14

2.2.3. FARMAKOKINETIK

Qadri Fauzi Tandjung : Perbandingan Sevoflurane 8 + N2O 50 Dengan Propofol 2 MgKg BB IV Sebagai Obat…, 2008 USU e-Repository © 2008 Propofol hanya tersedia dalam bentuk sediaan intravena baik untuk induksi anestesi umum ataupun untuk sedasi sedang sampai sedasi dalam. Penyuntikan harus cepat 15 detik. Sifat kelarutannya yang tinggi di dalam lemak menyebabkan mulai masa kerjanya sama cepatnya dengan Thiopental satu siklus sirkulasi dari lengan ke otak konsentrasi puncak di otak diperoleh dalam 30 detik dan efek maksimum diperoleh dalam 1 menit. Pulih sadar dari dosis single bolus juga cepat disebabkan waktu paruh distribusinya 2 – 8 menit. 8 Klirens Propofol dari plasma sebagian besar melalui aliran darah hepar. Metabolisme hepar sangat cepat dan besar menghasilkan dalam bentuk tidak aktif sulfat yang larut di dalam air dan sisa metabolisme asam glucoronida yang diekskresikan melalui ginjal. Kurang dari 0,3 dari dosis diekskresikan dalam bentuk yang tidak berubah melalui urin. Kecepatan klirens Propofol sangat cepat 10 kali lebih cepat dibanding Thiopental yang mungkin merupakan salah satu penyebab relatif cepatnya masa pemulihan setelah mendapat infus Propofol. 8 Kecepatan eliminasi Propofol melewati aliran darah hati kurang lebih 1,500 mlmenit. Lange et al menggunakan kateterisasi vena untuk memperkirakan klirens hati kira – kira hanya 1,060 mlmenit, jumlah itu kira – kira hampir separuh dari total klirens hati. Studi juga memperkirakan hampir separuh metabolisme Propofol adalah melalui ekstra hepatik 20 . Paru – paru memegang peranan yang utama dalam metabolisme ekstrahepatik dan mempunyai peranan untuk eliminasi sampai 30 dari satu bolus dosis Propofol. 18 Waktu paruh eliminasi adalah 0,5 – 1,5 jam, tetapi yang lebih penting waktu paruh dari infus Propofol yang diberikan selama 8 jam adalah 40 menit. Waktu paruh dari Propofol sangat sedikit sekali dipengaruhi oleh lamanya pemberian infus karena klirens metabolik yang cepat pada saat infus dihentikan sama seperti obat yang kembali dari jaringan sirkulasi, tidak serta merta menurunkan konsentrasi obat di dalam plasma. Pemanjangan pemakaian infus Propofol pada pasien di Intensive Care Unit dan adanya pemanjangan kadar dalam plasma pada pasien yang diberikan infus durante operasi menunjukkan adanya peningkatan volume distribusi dan waktu paruh.hal ini menunjukkan bahwa proses distribusi di jaringan otot dan lemak lebih luas dari yang selama ini dibayangkan. Walaupun demikian, penemuan ini masih belum mencerminkan konsekwensi klinis untuk intra operatif anestesi. 20 Selain kecepatan klirens metabolik dari Propofol, tidak ada bukti gangguan eliminasi pada pasien dengan cirrhosis hepatik. Gangguan fungsi ginjal juga tidak Qadri Fauzi Tandjung : Perbandingan Sevoflurane 8 + N2O 50 Dengan Propofol 2 MgKg BB IV Sebagai Obat…, 2008 USU e-Repository © 2008 mempengaruhi klirens Propofol, karena dari observasi didapat bahwa 75 dari sisa metabolisme Propofol dieliminasi melalui urin pada 24 jam pertama. Pasien diatas 60 tahun mengalami penurunan klirens plasma Propofol dibanding dengan usia muda. Kecepatan klirens Propofol ini juga memastikan bahwa obat ini dapat diberikan dalam bentuk infus kontinu tanpa adanya akumulasi yang besar. Propofol dapat menembus sawar plasenta tetapi dapat dengan cepat pula menghilang dari sirkulasi neonatus. 14,20

2.2.4. FARMAKODINAMIK

Dokumen yang terkait

Perbandingan Ketamine 0.5 mg/kgBB/IV Dan Propofol 1 mg/kgBB/IV Untuk Mencegah Agitasi Paska Anestesi Sevoflurane Pada Pasien Pediatri Dengan General Anestesia

4 93 98

Perbandingan Pretreatment Lidokain 40 mg Intravena Ditambah Natrium Bikarbonat 1 mEq Dengan Ketamin 100 μg/kgBB Intravena Dalam Mengurangi Nyeri Induksi Propofol

3 86 89

Perbandingan Efek Inflasi Cuff Dengan Lidokain HCl 2% 6 CC + Natrium Bikarbonat 7,5% 0,6 CC Dengan Lidokain HCl 1,5 Mg/Kg BB Intravena Terhadap Kejadian Batuk Dan Hemodinamik Sebelum Dan Sesudah Ekstubasi Pada Anestesia Umum

0 40 96

Perbandingan Propofol 2 Mg/Kgbb-Ketamin 0,5 Mg/Kgbb Intravena Dan Propofol 2 Mg/Kgbb-Fentanil 1µg/Kgbb Intravena Dalam Hal Efek Analgetik Pada Tindakan Kuretase Kasus Kebidanan Dengan Anestesi Total Intravena

0 38 101

Perbandingan Ketamin 0,5 MG/KGBB Intravena Dengan Ketamin 0,7 MG/KGBB Intravena Dalam Pencegahan Hipotensi Akibat Induksi Propofol 2 MG/KGBB Intravena Pada Anestesi Umum

2 53 97

Perbandingan Tramadol 0.5 Dan 1 Mg/Kgbb Iv Dalam Mencegah Menggigil Dengan Efek Samping Yang Minimal Pada Anestesi Spinal

0 51 87

Perbandingan Sevoflurane 8% + N2o 50% Dengan Propofol 2 Mg/Kg Bb Iv Sebagai Obat Induksi Anestesi Dalam Hal Kecepatan Dan Perubahan Hemodinamik

2 41 96

Perbandingan Ketamine 0.5 mg/kgBB/IV Dan Propofol 1 mg/kgBB/IV Untuk Mencegah Agitasi Paska Anestesi Sevoflurane Pada Pasien Pediatri Dengan General Anestesia

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - Perbandingan Ketamine 0.5 mg/kgBB/IV Dan Propofol 1 mg/kgBB/IV Untuk Mencegah Agitasi Paska Anestesi Sevoflurane Pada Pasien Pediatri Dengan General Anestesia

0 0 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Propofol - Perbandingan Pretreatment Lidokain 40 mg Intravena Ditambah Natrium Bikarbonat 1 mEq Dengan Ketamin 100 μg/kgBB Intravena Dalam Mengurangi Nyeri Induksi Propofol

0 0 25