Interprestasi Data Jadwal Kegiatan Keterbatasan Penelitian

yang dianggap relevan serta berkaitan dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini.

3.5 Interprestasi Data

Interprestasi data adalah sebuah tahap dalam upaya menyerdehanakan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian dilapangan maupun dari hasil yang diperoleh dari referensi-referensi seperti, buku-buku, jurnal, artikel, internet, dan dokumentasi. Kemudian, proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang berasal dari hasil observasi, wawancara, dan hasil kajian pustaka. Data yang telah diperoleh dalam penelitian kemudian diinterprestasikan berdasarkan konsep serta teori yang ditetapkan dari awal sampai akhir penelitian ini. Langkah berikutnya mengadakan reduksi data yang diakukan dengan jalan melakukan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat inti-inti permasalahan tersebut. Data-data tersebut kemudian dikategorikan sampai pada akhirnya disusun menjadi sebuah laporan penelitian. Universitas Sumatera Utara

3.6 Jadwal Kegiatan

Jadwal penelitian sendiri rencananya dilakukan selama 9 bulan. Adapun rincian perencanaan penelitian dapat dilihat sebagai berikut : N O Kegiatan Bulan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pra Observasi √ 2 ACC Judul √ 3 Penyusunan Proposal Penelitian √ 4 Seminar Proposal Penelitian √ 5 Revisi Proposal Penguatan Referensi √ √ 6 Persiapan Instrumen Penelitian √ √ 7 Administrasi dan Pengurusan Izin √ 8 Operasi Penelitian : Penelusuran Literatur Observasi Wawancara Mendalam √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Penyusunan Laporan Penelitian : Pengelompokan dan Analisis Data Konsep Laporan Perbaikan dan Penyempurnaan Laporan Penelitian √ √ √ √ 10 Sidang Meja Hijau √ Universitas Sumatera Utara

3.7 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu situasi dan kondisi yang tidak bisa dihindari dalam penelitian dan peneliti tidak dapat berbuat banyak untuk mengendalikannya. Situasi dan kondisi tersebut dapat mempengaruhi kesimpulan hasil penelitian dan merupakan kelemahan penelitian baik faktor internal maupun eksternal. Adapun keterbatasan yang penulis hadapi sebagai berikut : a. Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang muncul dari dalam. Kendala-kendala tersebut meliputi keterbatasan waktu serta sedikitnya literatur yang dimiliki oleh peneliti. Sedikitnya literatur mengenai kehidupan cina kebun sayur seperti, buku, jurnal-jurnal atau literatur lain yang menghambat penulis memperoleh informasi sebanyak-banyaknya mengenai cina kebun sayur. b. Faktor eksternal Faktor eksternal merupakan kendala-kendala yang muncul dari luar, yakni adanya kendala waktu oleh para informan-informan. Mengingat sebagian dari informan telah mempunyai pekerjaan atau usaha sendiri, sehingga intensitas waktu yang penulis dapatkan terbilang terbatas. Kemudian, pada dasarnya melakukan pendekatan memerlukan kesabaran, karna sifat dan sikap setiap informan yang penulis teliti beraneka ragam. Disisi lain, informan sangat terbuka terhadap setiap pertanyaan yang diajukan. Namun, disisi lain pula sebagian informan sangat tertutup. Hal inilah yang membutuhkan pendekatan khusus seperti menjelaskan, serta memberikan pengertian lebih dalam terhadap mereka tentang apa yang sebenarnya penulis teliti. Universitas Sumatera Utara

BAB IV DESKRIPSI LOKASI DAN INTERPRESTASI DATA PENELITIAN

4.1 Deskripsi Wilayah 4.1.2 Sejarah Desa Bandar Klippa Desa merupakan struktur yang menjadi penopang bagi kota secara tidak langsung, dalam prosesnya bahwa desa memberikan sumbangsih bagi pembangunan kota. Desa yang menjadi salah satu lokasi Praktek Kerja Lapangan, adalah Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Lokasi ini terletak di daerah Tembung. Desa Bandar Klippa merupakan bagian dari Desa Tembung, setelah di bukanya Perkebunan Tembakau oleh Belanda, yang merupakan penghasil tembakau dan mendapat julukan Tembakau Deli. Pada masa itu pihak kolonial masih bertempat tinggal di Daerah ini. Dibuat juga Kereta api untuk mengangkut hasil perkebunan oleh pihak Belanda dengan nama Stasiun Kereta Api Bandar khalifah. Setelah Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945, daerah ini juga mengalami perubahan yang cukup signifikan mengingat bahwa daerah ini adalah daerah kolonial. Maka Setelah kemerdekaan di tahun 1952, Desa Tembung dimekarkan menjadi beberapa wilayah, dikarenakan wilayah Desa tembung memiliki wilayah yang luas. Hasil pemekaran tersebut adalah Desa Bandar Klippa Kebun. Desa Bandar Klippa Kebun adalah wilayah perkebunan, sehingga dinamakan Bandar Klippa Kebun. Namun seiring dengan perkembangan, desa ini dikenal dengan Bandar Klippa. Tepatnya tanggal 1 Januari 1953 Desa, Bandar Klippa telah memiliki struktur Universitas Sumatera Utara