Gangguan Kejiwaan Perawatan Kesehatan Jiwa 1. Pengertian Perawatan Kesehatan Jiwa

25 BAB III PROFIL ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

A. Prof. Dr. Zakiah Daradjat 1. Riwayat Hidup

Prof. Zakiah Daradjat adalah putri dari pasangan H. Daradjat Bin Husein dengan Hj. Rapi’ah binti Abdul Karim. Zakiah Daradjat adalah putrid sulung dari 6 bersaudara, Zakiah Daradjat dilahirkan di Kampung Koto Merapak, Kecamatan Ampek Angkek, Kotamad C a Bukit Tinggi pada tanggal 6 November 1929. 1 Dan meninggal di Jakarta pada tanggal 15 Januari 2013. Daradjat Husain memiliki dua isteri. Dari istrin C a C ang pertama bernama Rafiah, ia memiliki enam anak, dan Zakiah adalah anak pertama dari keenam bersaudara. Sedangkan dari istrin C a C ang kedua, Hj. Rasunah, ia dikaruniai lima orang anak. Dengan demikian, dari dua istrin C a tersebut, H. Daradjat memiliki 11 orang putra. Walaupun memiliki dua isteri, ia cukup berhasil membina keluargan C a. Hal itu terlihat dari kerukunan putra- putrin C a. Zakiah memperoleh perhatian C ang besar dari ibu tirin C a, seperti ibu kandungn C a. H. Daradjat, a C ah kandung Zakiah tercatat sebagai aktivis organisasi Muhammadi C ah. Sedangkan ibun C a aktif di Serikat Islam. Kedua organisasi C ang berdiri pada akhir penjajahan Belanda ini tercatat sebagai organisasi C ang cukup disegani mas C arakat, karena kiprah dan komitmenn C a pada perjuangan kemerdekaan Indonesia serta berhasil menangani mengelola 1 Badri Yatim, Perkembangan Psikologi Agama Pendidikan Islam di Indonesia 70 Tahun Prof. Dr. Zakiah Daradjat, Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1999, cet. Ke-1, h. 4. 26 pendidikan modern serta mengatasi problema sosial keagamaan dan sebagain D a. 2 Sebagai aktivis D ang kental keagamaann D a, ia memberikan dorongan D ang kuat untuk memasukkan Zakiah ke sekolah Standard School Muhammadi D ah di Bukit Tinggi. Di lembaga pendidikan inilah pertama kali Zakiah mendapatkan pendidikan agama serta ilmu pengetahuan dan pengalaman intelektual. Semenjak belajar di lembaga pendidikan ini, Zakiah telah memperlihatkan minatn D a D ang cukup besar dalam bidang ilmu pengetahuan. Hal ini terlihat pada usian D a D ang baru 12 tahun, Zakiah telah berhasil men D elesaikan pendidikan dasarn D a dengan cukup baik, tepatn D a pada tahun 1941. 3 Kecenderungan, bakat, dan minat Zakiah untuk menjadi ahli agama Islam terlihat pula dalam mengikuti kulliyatul mubalighat di Padang Panjang selama hampir enam tahun. Di lembaga pendidikan ini, Zakiah memperoleh pendidikan agama secara lebih mendalam. Namun demikian, perhatiann D a terhadap bidang studi umum juga tetap besar. Hal ini terlihat pada aktivitas Zakiah dalam memasuki Sekolah Menengah Pertama Negeri SMPN di kota D ang sama. Di dua lembaga pendidikan ini, Zakiah berhasil men D elesaikann D a dengan tepat waktu. 4 Setelah menamatkan pendidikan dasar dan sekolah menengah pertama, Zakiah melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Pemuda Bukit 2 Nunung Alawi E ah, Analisis Terhadap Metode Non Directif Pada Pelaksanaan Bimbingan Konseling Prof. Dr. Zakiah Daradjat, Skripsi S1 pada fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta, 2006, h. 38. 3 Badri Yatim, Perkembangan Psikologi Agama Pendidikan Islam di Indonesia 70 Tahun Prof. Dr. Zakiah Daradjat, Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1999, cet. Ke-1, h. 55. 4 Nunung alawi E ah, h. 40. 27 Tinggi. Di lembaga pendidikan menengah atas ini Zakiah memilih program B, F aitu program F ang mendalami ilmu alam dan selesai dengan tepat waktu juga. Masukn F a Zakiah pada Sekolah Menengah Atas SMA dengan program B tersebut bukan merupakan petunjuk bahwa ia akan menjadi ahli ilmu umum, melainkan ilmu umum itu han F a sebagai pengetahuan F ang suatu saat dapat digunakan sebagai dasar untuk memahami agama lebih mendalam lagi. Ketika Zakiah memasuki perguruan tinggi, tern F ata F ang ia pilih adalah Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri PTAIN Yog F akarta. Bakat dan minat serta dasar pengetahuan agama dan umum F ang cukup, tern F ata menjadi dasar bagi Zakiah Daradjat untuk men F elesaikan studin F a dengan baik dan berprestasi di perguruan tinggi tersebut. Prestasin F a telah membuka peluang bagi Zakiah untuk mendapatkan tawaran melanjutkan studi di Kairo. Tawaran tersebut tidak disia-siakan oleh Zakiah. Kemudian ia berangkat ke Kairo untuk mendalami bidang F ang diminati, F aitu psikologi. Sesampain F a di Kairo, Zakiah mendaftarkan diri di Universitas Ain S F am Fakultas Tarbi F ah dengan konsentrasi diploma for education, dan Zakiah diterima tanpa tes. 5 Di tingkat IV Fakultas Tarbi F ah, Kiah demikian panggilan akrab Zakiah Dardjat ditawari meneruskan ke Universitas Ein Shams, Kairo, Mesir. Merasa bingung, dia men F urati orang tuan F a. Jawaban Haji Daradjat dan Hajjah Rafiah singkat saja, “Pergilah. Kami tahu kau bisa menjaga diri”.Delapan setengah tahun 1956-1964 di Mesir, Zakiah belajar ilmu 5 Kas G ifa Al-Ghito, Psikoterapi islam Zakiah Daradjat Dalam Menangani Neurosis, skripsi S1 pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta, 2008, h. 36.