Duduk Perkara ANALISIS PUTUSAN PN JAKARTA SELATAN

akan ada perlawanan di kemudian hari yang disebut dengan uitvoerbar bij voorrad. 7 Dalam petitum gugatannya Penggugat mengajukan beberapa hal, yaitu: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan bahwa Perjanjian Asuransi Jiwa yang tertuang dalam Polis Progam Prulink Assurance Account No.31494813 adalah sah dan mengikat menurut hukum; 3. Menyatakan Tergugat telah Cidera Janji Wanprestasi untuk melaksanakan kewajiban sesuai yang tercantum dalam Polis; 4. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian Penggugat yaitu Kerugian Materiil; a. Uang Pertanggungan akibat meninggal dunia berdasarkan Polis Progam Prulink Assurance Account No.31494813 Sejumlah Rp.150.000.000,- seratus lima puluh juta rupiah b. Bunga Sebesar 10 per bulan X Rp. 150.000.000,- X Banyaknya bulan terhitung Penggugat mengajukan klaim kepada Tergugat yaitu sejak tanggal 21 September 2009 sampai dengan Tergugat melaksanakan kewajibannya secara keseluruhan; c. Kerugian Immateriil sejumlah Rp.2.000.000.000,- dua milyar rupiah 5. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa Dwangsom sebesar Rp.1.000.000,- satu juta rupiah per hari, setiap kali Tergugat lalai melaksanakan Putusan ini; 6. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan Conservatoir Beslag yang telah diletakkan diatas harta benda dan miliki Tergugat berupa: - Alat-alat perlengkapan Kantor berupa Komputer-komputer, meja- meja, alat-alat tulis kantor, kendaraan bermotor dan semua benda- benda bergerak lainnya yang berada di lingkungan tetapi tidak terbatas pada benda yang berada di Prudential Tower Jl. Jenderal Sudirman Kav.79 Jakarta Selatan; 7. Menyatakan putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum Verzet, Banding maupun Kasasi Uit Voerbaar Bij Vooraad; 7 “Tentang Posita, Petitum, Replik, Duplik”, artikel diakses pada 6 November 2013 dari http:www.hukumonline.comklinikdetaillt50c454b656489tentang-posita,-petitum,-replik,- dan-duplik. 8. Menghukukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini;

B. Pertimbangan Hukum Majelis Hakim

Dalam suatu proses perkara perdata hakim Majelis yang memeriksa perkara memerlukan bukti-bukti yang diajukan oleh pihak Penggugat yang menuntut hak dan kepentingan hukumnya maupun dari pihak yang menyangkalmembantah dari Tergugat yang juga berusaha mempertahankan dan membuktikan hak dan kepentingannya. 8 Bahwa untuk membuktikan dan menguatkan gugatannya Penggugat mengajukan bukti-bukti surat yang telah dimaterai yang ditandai dengan bukti P- 1 sd P-5 yaitu: 1. Formulir Surat Pengajuan Asuransi Jiwa no.63933854 atas nama Calon Tertanggung Utama EVA PASARIBU, Bukti P-1. 2. Laporan transaksi tahunan an. Tertanggung Eva Pasaribu, Bukti P-2. 3. Berkas Kelengkapan dokumen pengajuan klaim manfaat asuransi, Bukti P-3. 4. Surat Penolakan atas pengajuan klaim manfaat meninggal an tertanggung Eva Pasaribu, bukti P-4. 8 R. Soeparmono,Sh. Hukum Acara Perdata dan Yurisprudensi Bandung: Mandar Maju, 2005, h. 111. 5. Surat No. 091LEGALV2011 perihal tanggapan Tergugat atas somasi Kuasa Hukum Penggugat No.011SOMRMAV2011, Bukti P-5. Bahwa demikian pula Tergugat mengajukan bukti-bukti surat yang bermaterai cukup yang ditandai dengan bukti T-1 sd T-5, yaitu: 1. Surat Pengajuan Asuransi Jiwa SPA tertanggal 25 Agustus 2008, Bukti T-1. 2. Polis Asuransi Jiwa No.31494813 atas nama EVA PASARIBU, Bukti T-2. 3. Formulir klaim yang ditandatangani oleh Penggugat, Bukti T-3. 4. Surat Keterangan dokter yang ditandatangani dr. ALI GHANIE beralamat di Jln. Veteran No.362 Palembang, Bukti T-4. 5. Surat dari Tergugat tertanggal 9 Maret 2010 kepada Penggugat yang pada pokoknya menyatakan bahwa pengajuan klaim yang diajukan Penggugat tidak dapat dibayarkan oleh Tergugat, Bukti T-5. Pertimbangan hukum Majelis Hakim dalam mengambil putusan No. 407Pdt.G2011PN.Jkt.Sel. adalah; 1. Menimbang bahwa setiap perjanjian pada umumnya terlebih-lebih dalam perjanjian asuransi, asas dan prinsip yang harus mendasari adalah prinsip itikad baik Prinsiple of Utmost good faith dari Tertanggung maupun Penanggung. Tertanggung wajib menerangkan yang benar dan harus memberitahukan hal-hal yang diketahui selengkap-lengkapnya mengenai hal yang dipertanggungkan kepada Penanggung, agar Penanggung mengetahui secara tepat dan jelas mengenai resiko yang akan ditanggungnya. Sebab jika Tertanggung memberikan keterangan yang tidak benar yang menyesatkan Penanggung mengenai besarnya resiko yang sebenarnya, maka mana kala Penanggung mengetahuinya akan resiko yang sebenarnya Penanggung tidak akan menutup perjanjian atau menutup perjanjian tetapi dengan persyaratan yang berbeda. Bahkan sesuai ketentuan pasal 251 KUHD perjanjian asuransi yang terjadi akibat dari keterangan dan data-data yang tidak benar dari Tertanggung berakibat batalnya perjanjian pertanggungan tersebut. Demikian sebaliknya Perusahaan Asuransi Penanggung yang diwakili oleh bagian pemasaran Agennya sewaktu berhadapan dengan calon Tertanggung berkewajiban memberikan penjelasan yang selengkap-lengkapnya dan sejelas-jelasnya mengenai syarat-syarat dan segala hal yang berkaitan dengan perjanjian pertanggungan yang akan ditutup antara Penanggung dengan Tertanggung. Jika kewajiban itu tidak dilakukan sehingga sebenarnya Tertanggung tidak memahami akan pokok-pokok perjanjian pertanggungannya dan bahkan jika ketidak pahamannya sampai menyebabkan Tertanggung tidak jujur dalam memberikan keterangan beserta resiko ketidak jujuran tersebut, yang berkaitan dengan resiko yang dialihkan untuk ditanggung oleh Penanggung, berakibat batalnya perjanjian juga dengan segala resikonya; 2. Menimbang, bahwa telah ternyata sewaktu Tertanggung mengisi Surat Pengajuan Asuransi Jiwa tertanggal 25 Agustus 2008 Bukti P-1=bukti T- 1 tentang data kesehatan, atas pertanyaan apakah Calon Tertanggung pernah mengalami gejala-gejala diperiksa menderita, didiagnosis, mendapat pengobatan, disarankan untuk menjalani rawat inap, menjalani operasi dianjurkan untuk mendapat nasihat medis atau dirujuk ke dokter specialis untuk kelainan yang disebut mulai dari a. darah tinggi sd o.kelainan psikologis, dalam kolom jawaban dijawabdiisi TIDAK. Terlepas dari si Tertanggung mengisi sendiri ataukah diisikan oleh agennya Penanggung, tetapi Tertannggung menandatanganinya, sehingga dipandang memahami isinya dengan segala hak dan kewajiban yang menyertainya. Padahal berdasarkan bukti T-4 Surat Keterangan dokter ahli Penyakit Dalam, sejak bulan Mei 2007 atau setidak-tidaknya pada tahun 2007 Si Tertanggung didiagnosa mengidap penyakit Endocarditis AR, MSMR Radang katup jantung katup yang bocor. Sedangkan penyakit yang diderita oleh Tertanggung aquo sedemikian besar dan tinggi resikonya dan sekiranya diinformasikan secara benar sehingga Tertanggung mengetahuinya dapat saja Tertanggung tidak akan menutup perjanjian pertanggungan dengan mengeluarkan polis Asuransi Jiwa No.31494813 an. Eva Pasaribu incasu bukti T-2, atau sekiranya menutup