95
Rekomendasi:
Bentukan sky line bangunan menggambarkan tinggi bangunan di sektar site perancangan mencapai 32m atau 8 lantai. jika dilihat dari keempat bentukan skyline
tinggi bangunan optimal bisa mencapai 8 lantai, sehingga ketinggian maksimal bangunan yang bisa dirancang nantinya mencapai 8 lantai. Hal ini sesuai dengan arahan
RDTRK kawasan bandara Kualanamu yang mengatur tentang ketinggian bangunan maksimal yaitu 8 lantai.
4.2 Analisa Potensi Dan Kondisi Site 4.2.1. Analisa Sirkulasi Dan Pencapaian
a. Analisa Sirkulasi
Gambar 4.7 Sirkulasi di Sekitar Site
Universitas Sumatera Utara
96
Tabel 4.1 Data Jalan di Sekitar Site
A. Jalan Bandara Kualanamu merupakan jalan arteri yang
memiliki kepadatan sedang. Jalur ini merupakan jalur dua arah yang memiliki lebar 8 m di kedua sisinya. Kepadatan
biasanya terjadi pada pukul 15.00-20.00.
B. Jalan ini merupakan jalan alternatif menuju jalan batang
kuis. jalur ini memiliki lebar 5 m dan memiliki tingkat kepadatan sedang karena merupakan akses bagi penduduk
yang bermukim di sekitar jalan ini.
C. Jalan ini adalah jalur dua arah yang merupakan jalur
alternatif menuju jalan lintas batang kuis - lubuk pakam dan memiliki lebar 4M
D. Jalan utomo merupakan jalur dua arah menuju lokasi
lahan cassava plantation. jalan ini memiliki lebar sebesar 5 meter dengan tingkat kepadatan rendah karena jarang dilalui
kendaran bermotor. jalan ini cocok dijadikan jalur service menuju
site.
Permasalahan:
Pada jam tertentu, jalan bandara kualanamu memiliki tingkat kepadatan sedang.
Jalan c memiliki lebar jalan 4 meter, sehingga tidak berpotensi untuk dijadikan service entrance.
Tidak adanya akses pedestrian yang mengintegrasi kedua sisi site Letak U - Turn yang berada di depan the crew hotel menyulitkan
pengguna kendaran bermotor jika ingin berpindah dari site a ke site b.
Universitas Sumatera Utara
97
Rekomendasi:
Jalan MTS Umar yang awalnya buntu diteruskan sampai jalan C agar memudahkan sirkulasi service.
Entrance masuk dan keluar diletakkan di kedua sisi jalan Bandara Kualanamu, karena jalan tersebut merupakan jalan arteri utama.
Jalan C yang memiliki lebar 4 meter diperlebar agar tidak terjadi kemacetan pada jalan tersebut.
Service entrance diletakkan pada jalan B dan D karena potensi kepadatan pada jalur ini relatif kecil.
Kedua site ini dihubungkan oleh sky-cross untuk pejalan kaki sehingga site tersebut saling terintegrasi.
Gambar 4.8 Rekomendasi Sirkulasi Pada Sekitar Site
Universitas Sumatera Utara
98
b. Analisa Pencapaian