Kecepatan pemasukan pati basah

58

d. Kecepatan pemasukan pati basah

Kecepatan pemasukan pati basah merupakan aspek yang paling mungkin dapat diubah-ubah selama proses pengeringan tapioka karena pengaturannya menggunakan variable speed pada feeder oven. Pengaturan kecepatan pemasukan pati basah dilakukan oleh operator dengan menggatur suhu udara basah yang dinginkan pada panel kontrol. Operator mengaturnya berdasarkan uji sensori terhadap kekeringan menggunakan telapak tangan. Apabila dirasa kurang kering, operator akan meningkatkan setting suhu udara basah pada panel kontrol, dan begitu sebaliknya apabila terlalu basah. Hal ini menunjukkan belum ada ketentuan yang pasti mengenai pengaturan pemasukan pati basah, dan tentunya diperlukan usaha untuk mengetahui pengaturan pemasukan pati basah yang paling tepat, sesuai untuk proses yang sedang berjalan. Hasil pengamatan kecepatan pemasukan pati basah dapat dilihat pada Lampiran 18 dan Gambar 26. Gambar 26. Kecepatan pemasukan pati basah Rata-rata pemasukan pati basah adalah 5371.26 kgjam pada FD 1 dan 6651.99 kgjam pada FD 2. Secara statistik, kapasitas pengeringan pada FD 1 berbeda nyata dengan FD 2 pada taraf signifikasi 5, hal ini dapat dilihat dari p-value yang lebih kecil dari 0.05, yaitu sebesar 0,0003 ketika dilakukan uji t independent t-test. Hasil uji t dapat dilihat pada 2500.00 3000.00 3500.00 4000.00 4500.00 5000.00 5500.00 6000.00 6500.00 7000.00 1 6 .0 1 9 .3 2 1 .3 1 6 .0 1 9 .3 2 1 .3 8 .0 1 .0 1 4 .0 8 .0 1 .0 1 4 .0 2 4 .0 2 .0 4 .0 2 4 .0 2 .0 4 .0 25-May-09 26-May-09 27-May-09 29-May-09 2-Jun-09 3-Jun-09 K e ce p at an p e m as u k an K g J am waktu pengamatan FD 1 FD 2 X=5371.26 X=6651.99 Keterangan : FD = Flash Dryer 59 Lampiran 19. Pemasukan pada FD 2 lebih cepat dari FD 1 karena kapasitas pengeringan pada FD 2, meskipun secara statistik tidak berbeda dengan FD 1 pada taraf signifikasi 5, lebih tinggi dari FD 1 yaitu lebih tinggi sebesar 75.45 kgjam, sehingga FD 2 mampu menghilangkan air lebih banyak 1280 kg airjam. Kecepatan pemasukan pati basah yang lebih tinggi pada FD 2 juga berakibat kadar air pati kering rata-rata FD 2 lebih tinggi dari FD 1.

e. Sifat Dehidrasi Pati Basah