Gambar 7. Struktur Organisasi PT BSK
Bidang ekonomi masyarakat, bidang air bersih dan sanitasi, bidang kesehatan, kewirausahaan sosial dan pengurangan risiko bencana menjadi bidang yang saat
ini lebih dominan dibandingkan dengan bidang lainnya. Hal ini dimungkinkan karena kebutuhan dari masyarakat dan juga prioritas dari lembaga-lembaga mitra
atau donor yang lebih berkonsentrasi kepada bidang ekonomi, kewirausahaan, kesehatan dan risiko bencana.
4.2. Evaluasi Faktor Internal EFI
Dalam melakukan evaluasi terhadap faktor internal dan eksternal, penetapan faktor dominan dilakukan berdasarkan informasi dari responden melalui
kuesioner. Penetapan faktor dominan dilakukan dengan menganalisa bobot yang diberikan terhadap peubah dalam kuesioner. Penetapan faktor dominan melalui
perangkingan dari bobot peubah. Semakin besar bobot maka dinilai peubah tersebut adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap pengembangan strategi.
Selanjutnya untuk menentukan faktor dominan tersebut apakah kategori kekuatan atau kelemahan dinilai dari hasil perkalian rating dan bobot yang diberikan
responden. Nilai tertinggi menjadi kekuatan atau peluang untuk faktor internal dan sebaliknya, skor terendah menjadi kelemahan atau ancaman untuk faktor
eksternal.
Rapat Umum Pemegang Saham
Program I Akuntansi dan
Keuangan
Komisaris
Direktur
Program II Program III
Umum dan SDM
Promosi Litbang
General Manager
Kewirausahaan Sosial
Hasil dari kuesioner setelah dilakukan evaluasi menunjukan faktor-faktor dominan yang berpengaruh terhadap pengembangan kewirausahaan sosial PT
BSK, faktor internal yang menjadi kekuatan perusahaan adalah spirit perusahaan dengan nilai sebesar 0,355 , anggaran dengan nilai 0,333, visi perusahaan dengan
nilai 0,319, misi perusahaan dengan nilai 0,305, konsep kewirausahaan sosial dengan nilai 0,292 dan faktor internal yang menjadi kelemahan perusahaan adalah
kebijakan perusahaan dengan nilai 0,145, struktur perusahaan dengan nilai 0,159, alokasi dan mutu SDM dengan nilai 0,177, pengendalian dengan nilai 0,186 dan
alat ukur dampak sosial dengan nilai 0,199. Hasil evaluasi dapat dilihat pada Tabel 1.
4.2.1. Kekuatan
a. Spirit Perusahaan
Hasil kuesioner menunjukan bahwa mengembangkan unit kewirausahaan sosial, PT BSK dapat mengembangkan layanan terhadap masyarakat sesuai
visinya. Selain itu juga dampak terhadap perusahaan secara jangka panjang dapat mengurangi ketergantungan lembaga terhadap donor. Hal ini menjadi
semangat PT BSK dalam mengembangkan kewirausahaan sosial sebagai salah satu solusi ke depan dalam pengembangan perusahaan.
Spirit menjadi hal yang sangat penting dikarenakan akan memengaruhi dukungan seluruh staff dan karyawan dalam pelaksanaan misi dari perusahaan
Hubeis dan Najib, 2008. Spirit ini akan sangat berpengaruh terhadap motivasi staff atau karyawan dalam melaksanakan pekerjaan dalam
pencapaian tujuan.
Tabel 1. Evaluasi Faktor Internal Perusahaan
No. Faktor Internal
Bobot Rating Skor
Rangking a
b axb
Faktor-faktor Kekuatan Perusahaan
1 Spirit Perusahaan
0.106 3.357
0.355 1
2 Anggaran
0.104 3.214
0.333 2
3 Visi Perusahaan
0.095 3.357
0.319 3
4 Misi Perusahaan
0.099 3.071
0.305 4
5 Konsep Kewirausahaan Sosial
0.097 3.000
0.292 5
Faktor-faktor Kelemahan Perusahaan
1 Kebijakan Perusahaan
0.102 1.429
0.145 1
2 Struktur Perusahaan
0.106 1.500
0.159 2
3 Alokasi dan Mutu SDM
0.099 1.786
0.177 3
4 Sistem Pengendalian
0.093 2.000
0.186 4
5 Alat Ukur Dampak Sosial
0.099 2.000
0.199 5
Jumlah 1.000
2.470
Berdasarkan FGD yang dilakukan, nilai-nilai yang dibangun dalam mengembangkan KS sebagai spirit pengembangan adalah jujur, people
enggament, profit berkeadilan, ramah lingkungan dan local champion. Jujur
: Mengembangkan kejujuran untuk meraih kepercayaan
People Engagement : Menggerakkan rasa memiliki bagi para pihak dalam membangun model bisnis solidaritas
Profit Berkeadilan : Setiap pihak yang terbangun dalam solidaritas ekonomi mendapatkan manfaat secara proporsional
Ramah Lingkungan
: Meminimalisir setiap proses produksi yang berdampak negatif bagi lingkungan.
Local Champion : Pembelajaran bersama dengan masyarakat yang memiliki kreatifitas dan inovasi secara arif
b. Anggaran