Pengujian Validitas Hasil Pengujian Validitas, Reliabilitas, dan Normalitas

4.3. Deskripsi Hasil Pengujian

4.3.1. Hasil Pengujian Validitas, Reliabilitas, dan Normalitas

4.3.1.1. Pengujian Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu kuesioner mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan ditunjukkan dengan taraf signifikan 0,05, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas Sumarsono, 2004: 31. Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Kuesioner Variabel Pemahaman Wajib Pajak X 1 Pertanyaan r-hasil Sig Keterangan 1 0,837 0,000 Valid 2 0,778 0,000 Valid 3 0,739 0,000 Valid 4 0,751 0,000 Valid Berdasarkan tabel diatas diketahui tiap pertanyaan yang diberikan untuk variabel Pemahaman Wajib Pajak Tentang PPh Orang Pribadi X 1 mempunyai korelasi atau hubungan yang memiliki taraf signifikansi dibawah 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang telah diberikan terbukti valid dan dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Instrumen Kuesioner Variabel Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak X 2 Pertanyaan r-hasil Sig Keterangan 1 0,674 0,000 Valid 2 0,793 0,000 Valid 3 0,778 0,000 Valid 4 0,812 0,000 Valid Berdasarkan tabel diatas diketahui tiap pertanyaan yang diberikan untuk variabel Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak Tentang PPh Orang Pribadi X 2 mempunyai korelasi atau hubungan yang memiliki taraf signifikansi dibawah 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang telah diberikan terbukti valid dan dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya. Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Instrumen Kuesioner Variabel Sistem Pemungutan X 3 Pertanyaan r-hasil Sig Keterangan 1 0,682 0,000 Valid 2 0,792 0,000 Valid 3 0,652 0,000 Valid 4 0,291 0,107 Tidak Valid Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pertanyaan dengan nomor 1, 2, 3 untuk variabel Sistem Pemungutan Tentang PPh Orang Pribadi X 3 mempunyai nilai korelasi atau hubungan yang memiliki taraf Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. signifikan dibawah 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya. Sedangkan untuk pertanyaan dengan nomor 4 untuk variabel sistem pemungutan X 3 mempunyai nilai korelasi atau hubungan yang memiliki taraf signifikan diatas 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan tersebut tidak valid, jadi harus dikeluarkan dari instrumen kuesioner, kemudian dilakukan tahap ke dua untuk menguji validitas atas variabel sistem pemungutan X 3 sebagaimana disajikan dalam tabel 4.8. Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Instrumen kuesioner Variabel Sistem Pemungutan X 3 Pertanyaan r-hasil Sig Keterangan 1 0,810 0,000 Valid 2 0,714 0,000 Valid 3 0,798 0,000 Valid

4.3.1.2. Hasil Pengujian Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas pelayanan Pajak Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Survey Pada Wajib Orang pribadi Di KPP Pratama Soreang)

4 31 49

Pengaruh Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Perpajakan (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Bandung Karees)

6 52 48

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Atas Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Bandung Cibeunying

4 45 141

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Soreang)

0 14 36

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Sanksi Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, Dan Sikap Rasional Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris Pada WPOP Pribadi di KPP Pratama Surakar

0 2 18

Pengaruh Sanksi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Di KPP Pratama Cianjur).

0 11 26

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus KPP Pratama di Cirebon).

6 18 19

PENGARUH PEMAHAMAN, KESADARAN, DAN SISTEM PEMUNGUTAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PPH ORANG PRIBADI (Studi Pada KPP PRATAMA SURABAYA GUBENG).

1 2 89

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DAN SISTEM PEMUNGUTAN YANG MELEKAT PADA WAJIB PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PPh ORANG PRIBADI (Studi Pada KPP PRATAMA GRESIK UTARA)

0 0 27

PENGARUH PENGETAHUAN TAX AMNESTY, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Wilayah KPP Pratama Surabaya Genteng)

0 0 18