2.3. Landasan Teori
2.3.1. Pajak
2.3.1.1. Definisi Pajak
Menurut Prof. Dr. M.J.H. Smeets Waluyo dan Wirawan B. Ilyas, 2002: 5, Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui
norma-norma umum dan yang dapat dipaksakannya, tanpa adanya kontraprestasi yang dapat ditujukan dalam hal yang individual,
dimaksudkan untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani R. Santoso Brotodiharjo, 1981:
2, Pajak adalah iuran kepada Negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan
tidak mendapat prestasi-kembali, yang langsung dapat ditunjuk dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubung dengan tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. Definisi pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro Mardiasmo,
2009: 1, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang–undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa
timbal kontraprestasi yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Definisi yang telah diuraikan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pajak adalah iuran wajib yang harus dibayarkan kepada pemerintah
dapat dipaksakan guna membiayai pembangunan demi kepentingan dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kesejahteraan umum sesuai dengan peraturan perpajakan yang telah ditetapkan pemerintah.
2.3.1.2. Fungsi Pajak
Pada dasarnya fungsi pajak antara lain Tony Marsyahrul, 2005: 2:
a. Fungsi Penerimaan Budgetair
Fungsi ini sebagai alat sumber untuk memasukkan uang sebanyak- banyaknya ke dalam kas Negara dengan tujuan untuk membiayai
pengeluaran negara, yaitu pengeluaran rutin dan pembangunan. b.
Fungsi Mengatur Regulerend Fungsi Regulerend disebut juga sebagai fungsi mengatur, sebagai
alat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan, misalnya bidang ekonomi, politik, budaya, pertahanan keamanan,
seperti : 1.
Mengadakan perubahan-perubahan tarif. 2.
Memberikan pengecualian-pengecualian, keringanan- keringanan, atau sebaliknya yang ditujukan kepada masalah
tertentu.
2.3.1.3. Teori yang Mendukung Pemungutan Pajak