1
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini peneliti akan menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan
spesifikasi produk yang diharapkan.
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan pokok yang dilakukan dalam lingkungan sekolah. Sadiman dalam Kustandi, 2011: 5 mengatakan bahwa
pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa. Menurut
Putra 2013: 17 pembelajaran merupakan interaksi yang berlangsung dua arah antara guru dan siswa. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Rusman
2013: 392 mengatakan bahwa pembelajaran hendaknya menitikberatkan pada aktivitas siswa dengan memberikan kesempatan untuk beraktivitas dan
berkreativitas dalam mengembangkan potensi dan kepribadian secara menyeluruh sehingga membuat siswa mendapatkan pengalaman langsung
secara kontekstual. Rusman 2013: 393 juga mengatakan bahwa aktivitas siswa merupakan inti dari kegiatan pembelajaran. Aktivitas tersebut meliputi
aktivitas fisik maupun mental yang menghasilkan perubahan positif dalam diri siswa. Mudlofir 2016: 124 mengatakan bahwa dalam kegiatan
pembelajaran terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan oleh guru kepada siswa melalui media tertentu. Mudlofir 2016: 107 juga mengatakan
bahwa apabila pesan tersebut disampaikan hanya menggunakan metode PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
ceramah memiliki kelemahan yaitu membuat siswa pasif, pengetahuan yang didapatkan hanya sebatas pada pengetahuan yang dikuasai guru, sukar
mengontrol sejauh mana perolehan belajar siswa, kegiatan pembelajaran bersifat verbalisme, terasa membosankan apabila guru tidak memiliki
kemampuan dalam bertutur yang baik. Oleh karena itu diperlukan adanya media pembelajaran sebagai perantara pesan dari guru sebagai pengirim
pesan kepada siswa sebagai penerima pesan agar penerima pesan memiliki motivasi untuk belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Di dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk dapat menggunakan media pembelajaran yang efisien dan sederhana demi mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Piaget dalam Salkind 2009: 326 mengatakan bahwa usia siswa sekolah dasar termasuk dalam tahap perkembangan
operasional konkret. Pada tahap ini anak dapat memecahkan masalah yang tergolong sedikit abstrak namun tetap bergantung pada informasi perseptual.
Penggunaan media berperan sebagai pendukung informasi untuk menjembatani siswa dalam memahami konsep yang abstrak dalam kegiatan
pembelajaran. Maka dari itu guru perlu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran sehingga guru dapat
mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang dapat digunakan apabila belum tersedia media yang ingin digunakan.
Munandi 2010: 7-8 mendefinisikan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan
dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat memberikan
manfaat diantaranya adalah membuat pembelajaran lebih menarik dan bervariasi sehingga dapat menarik perhatian dan menumbuhkan motivasi
belajar siswa. Bahan pembelajaranpun akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa. Melalui penggunaan media pembelajaran
siswa dapat lebih banyak terlibat dalam kegiatan belajar dan tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja tetapi siswa dapat terlibat dalam
aktivitas lain seperti mengamati, mendemontrasikan, maupun melakukan. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan di SDN Deresan
pada hari Kamis, 23 Juni 2016 pukul 12.00 WIB dengan guru kelas V sekolah dasar selaku guru yang mengampu mata pelajaran IPA di kelas V. Guru
mengatakan bahwa dalam pembelajaran guru menerapkan metode diskusi kelompok dengan membuat kelompok yang memiliki karakteristik siswa
yang heterogen dengan harapan agar siswa yang berkemampuan tinggi dapat bekerja sama dan membantu siswa lain yang berkemampuan kurang. Selain
itu pada beberapa materi tertentu dalam pembelajaran IPA guru menggunakan media seperti gambar, dan contoh-contoh benda yang berkaitan dengan
materi. Menurut guru kelas V penggunaan media sangatlah penting dalam
mendukung meteri apapun dalam mata pelajaran IPA. Darmojo dalam Samatowa, 2011: 2 mengatakan bahwa IPA adalah pengetahuan yang
rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Menurut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Samatowa 2011: 4 metode pembelajaran yang tepat digunakan dalam pembelajara IPA adalah metode belajar melalui pengalaman langsung
menggunakan media sehingga dapat memperkuat daya ingat siswa. Namun pada praktiknya seringkali guru belum memaksimalkan penggunaan media di
kelas sehingga terdapat beberapa materi yang belum memanfaatkan penggunaan media. Media sangat berperan dalam menarik perhatian siswa
sehingga siswa lebih antusias. Media juga merupakan jembatan untuk membantu siswa dalam memahami materi.
Guru kelas V juga mengatakan bahwa penggunaan media masih memegang peran penting dalam kegiatan pembelajaran. Melalui penggunaan
media siswa dapat merasakan menyentuh secara langsung dan beraktivitas memanfaatkan media yang digunakan. Adapun penggunaan kartu domino
modifikasi IPA merupakan salah satu hal baru bagi guru dan belum pernah menemui penggunaannya dalam kegiatan pembelajaran IPA. Menurut guru
penggunaan kartu domino modifikasi IPA merupakan hal baru pula bagi siswa kelas V dan perlu diajarkan pada saat kegiatan pembelajaran sehingga
dapat menarik perhatian siswa agar lebih memahami materi pelajaran serta membuat siswa memiliki pengalaman belajar yang barvariasi.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan diketahui bahwa penggunaan media masih dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran IPA di SDN Deresan.
Kondisi sekolah belum memiliki perangkat information and communication technology ICT yang memadai, oleh karena itu penggunaan media yang
tergolong jenis media konvensional atau tradisional masih memiliki peran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
penting dalam kegiatan pembelajaran. Adanya media tradisional atau konvensional dalam kegiatan pembelajaran akan menuntut siswa untuk
beraktivitas menggunakan media tersebut sehingga membuat siswa lebih interaktif selama kegiatan pembelajaran. Piaget dalam Salkind: 326
mengatakan bahwa anak usia 7-12 tahun termasuk dalam tahap perkembangan operasional konkret. Usia siswa sekolah dasar termasuk dalam
tahap perkembangan tersebut, pada tahap ini anak masih membutuhkan informasi perseptual sebagai media yang mendukung pemahaman konsep
dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu peran media dalam kegiatan pembelajaran masih sangat penting.
Melihat adanya kebutuhan tersebut maka peneliti memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan media dalam kegiatan pembelajaran dengan
mengembangkan media “Kartu Domino Modifikasi IPA” untuk siswa kelas V sekolah dasar. Berdasarkan penggolongan menurut segi perkembangan
teknologi yang dijelaskan oleh Seels dan Glasgow dalam Arsyad, 2013: 35, kartu domino modifikasi IPA termasuk ke dalam jenis media tradisional.
Kartu domino modifikasi IPA ini dikembangkan pada materi “Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda”. Kartu domino modifikasi
IPA diterapkan pada materi ini karena sekolah belum memiliki media untuk mendukung kegiatan pembelajaran pada materi Sifat Bahan dengan
Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda, selain itu guru mengatakan bahwa pada materi tersebut masih nilai rerata kelas masih di bawah kriteria
ketuntasan minimal. Nilai rerata kelas yaitu sebesar 73 sedangkan nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
kriteria ketuntasan minimal adalah 75. Materi “Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda” merupakan salah satu kompetensi
dasar kelas V pada semester 1 di bawah standar kompetensi 4 yaitu “Memahami Hubungan Antara Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan
Perubahan Sifat Benda”.
B. Rumusan Masalah