Pengembangan media kartu domino modifikasi untuk materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda kelas VA di SD Negeri Deresan

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI

UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA

DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA

DI SD NEGERI DERESAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Dhonayanti Puji Mahanani NIM: 131134183

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017


(2)

i

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI

UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA

DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA

DI SD NEGERI DERESAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Dhonayanti Puji Mahanani NIM: 131134183

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017


(3)

(4)

(5)

iv PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada: 1. Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa.

2. Bapak Subakri dan ibu Iriyanti yang selalu memberikan kasih sayang, semangat dan dukungan dalam bentuk moril maupun materiil.

3. Keluarga besarku yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi.

4. Angga Ardianto yang selalu mendoakan dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi.

5. Teman-temanku satu payung pengembangan media pembelajaran IPA berbasis konvensional yang saling membantu dan memberikan keceriaan selama penyusunan skripsi.

6. Sahabat-sahabat terdekatku yang selalu membantu dan memberikan motivasi ketika rasa lelah melanda.

7. Teman-teman PGSD angkatan 2013 yang saling berbagi ilmu selama mengikuti perkuliahan.


(6)

v MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. (QS. Al Insyirah ayat 5)

Bersegaralah menggunakan kesempatan yang ada, sebelum ia berubah menjadi penyesalan.

(Ali Bin Abi Thalib)

Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dahulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.


(7)

vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 6 Juni 2017 Peneliti,


(8)

vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Dhonayanti Puji Mahanani

Nomor Mahasiswa : 131134183

Demi pengembangan Ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN” beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasinya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan itu yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 6 Juni 2017 Yang menyatakan,


(9)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN

SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN Dhonayanti Puji Mahanani

Universitas Sanata Dharma 2017

Penelitian ini dilakukan karena guru belum menggunakan media pembelajaran pada setiap materi pelajaran IPA. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan media pembelajaran berupa Kartu Domino Modifikasi dan mendeskripsikan kualitas produk media Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda.

Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan. Prosedur penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur penelitian pengembangan Borg and Gall. Prosedur pengembangan penelitian ini terdiri 9 langkah yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) ujicoba produk, 7) revisi produk, 8) ujicoba pemakaian, 9) revisi produk. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VA SDN Deresan. Instrumen penelitian ini yaitu dafar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan kepada guru kelas VA SDN Deresan. Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi media kartu domino modifikasi oleh dua dosen ahli IPA dan satu guru kelas V sekolah dasar.

Hasil penelitian pengembangan melalui tahap validasi oleh 2 pakar media pembelajaran IPA dan 1 guru kelas V sekolah dasar menunjukkan rerata 3,8. Sehingga kualitas media kartu domino modifikasi menurut 2 pakar media pembelajaran IPA dan 1 guru kelas V sekolah dasar termasuk ke dalam kategori “sangat baik”. Berdasarkan uji coba produk di SDN Sinduadi 1, dapat disimpulkan bahwa kualitas media kartu domino modifikasi menurut peserta didik kelas VB SDN Sinduadi 1 adalah “sangat baik” dengan rerata yang didapatkan yaitu 3,3. Sedangkan hasil uji coba pemakaian di SDN Deresan, dapat disimpulkan bahwa kualitas media kartu domino modifikasi menurut peserta didik kelas VA SDN Deresan adalah “sangat baik” dengan rerata yang didapatkan yaitu 3,3. Skor tersebut menunjukkan bahwa media Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda memiliki kualitas sangat baik dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.

Kata kunci: Media Kartu Domino Modifikasi, Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda.


(10)

ix ABSTRACT

MEDIA DEVELOPMENT DOMINO CARDS MODIF ICATION OF MATERIALS: THE MATERIAL PROPERTIES WITH ITS CONSTITUENT

AND CHANGES CHARACTER OF OBJECTS IN CLASS VA OF DERESAN ELEMENTARY SCHOOL STATE

Dhonayanti Puji Mahanani Sanata Dharma University

2017

This research was conducted because teachers has not uses instructional media in every Science learning material. The purpose of the research is to develop instructional media Domino Card Modification and describe quality of the media Domino Card Modification Of Materials: The Material Properties with Its Constituent and Changes Character Of Objects.

This type of research is research development. The procedure of the development research uses development research procedures by Borg and Gall. Procedure development this study consist of nine steps: 1) the potential and problems, 2) collection of data, 3) product design, 4) design validation, 5) revision of the design, 6) test products, 7) the revised product, 8) trial use, 9) the revision of the product. The subjects of research are students of the fifth grades in SDN Deresan. The instrument of this research are interview questions and questionnaires. The questions of interview used to conduct the needs analysis to classroom teacher in SDN Deresan. The questionnaire used to validate the media dominoes modification by 2 instructional media experts and the science teacher of fifth grades elementary school.

The result of the research development which through validation by two media experts learning and elementary school teachers shows the average 3,8. So

the quality of media Domino Card Modification including into categories “very

good”. Based on test products at Sinduadi 1 Elementary School, can conclude that the quality of media Domino Card Modification according to students fifth grade Sinduadi 1 is “very good” with the average is 3,3. The result of trial use at Deresan Elementary School shows that quality of media Domino Card Modification according to students fifth grade Deresan is “very good” with the average is 3,3. These score is indicated that media Domino Card Modification Of Materials: The Material Properties with Its Constituent and Changes Character Of Objects have very good quality and should be used in learning.

Keywords: development media domino cards modification, the material properties with its constituent and changes character of objects.


(11)

x KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda Kelas VA di SD Negeri

Deresan dapat selesai dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi

PGSD.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., dan Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, M.T., M.Sc., selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan dukungan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Nur Udin, S.Pd., selaku Kepala SD Negeri Deresan yang telah memberi izin bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian di SD.


(12)

xi 6. Nur Fitriana, S.Pd.SD. dan Sulastri, S.Pd.SD., selaku guru kelas VA dan guru

kelas VB yang bersedia memberikan jam pelajaran serta melaksanakan penelitian di kelas.

7. Seluruh peserta didik kelas VA SD Negeri Deresan selaku subjek penelitian. 8. Orang tuaku Subakri dan Iriyanti yang selalu mendoakan dan memberikan

semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Keluarga besarku yang telah menyemangati dalam menyelesaikan skripsi. 10. Angga Ardianto yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi dalam

menyelesaikan skripsi.

11. Teman-teman satu perjuangan payung media pembelajaran berbasis konvensional.

12. Sahabat-sahabat terdekatku yang selalu membantu dan memberikan motivasi ketika rasa lelah melanda.

13. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama penyusunan skripsi ini.

Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 6 Juni 2017 Peneliti


(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii

ABSTRAK... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR... xvii

DAFTAR BAGAN... xviii

DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 7

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... 8

E. Definisi Operasional... 9

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan... 11

BAB II LANDASAN TEORI... 16

A. Kajian Pustaka... 16

1. Teori Perkembangan Kognitif Menurut Piaget... 2. Media Pembelajaran... a. Pengertian Media Pembelajaran... b. Landasan Teoritis Penggunaan Media... c. Ciri-ciri Media Pembelajaran... d. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran... e. Manfaat Media Pembelajaran... f. Fungsi Media Pembelajaran... g. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran... h. Jenis-jenis Media Pembelajaran... i. Unsur-unsur yang Harus Diperhatikan dalam Mengembangkan Media Visual... 3. Media Kartu Domino Modifikasi... 4. Pembelajaran... 16 18 18 19 20 21 21 22 24 25 26 27 31 a. Pengertian Pembelajaran... 31

b. Ciri-ciri Pembelajaran... 32

c. Tujuan Pembelajaran... 33

d. Unsur-unsur Pembelajaran... 34


(14)

xiii

5. Pembelajaran IPA di SD... 35

a. Pengertian IPA... 35

b. Hakikat Pembelajaran IPA... 36

c. Materi Bahan Penyusun Benda dan Sifatnya... 39

B. Penelitian yang Relevan... 42

C. Kerangka Berpikir... 45

D. Pertanyaan Penelitian... 47

BAB III METODE PENELITIAN... 49

A. Jenis Penelitian... 49

B. Setting Penelitian... 53

1. Objek Penelitian... 53

2. Subjek Penelitian... 53

3. Setting Penelitian... 54

4. Jadwal Penelitian... 54

C. Prosedur Pengembangan... 54

D. Teknik Pengumpulan Data... 58

1. Wawancara... 59

2. Kuesioner... 61

E. Instrumen Penelitian... 65

1. Lembar Wawancara... 65

2. Lembar Kuesioner... 66

F. Validitas dan Reliabilitas... 73

G. Teknik Analisis Data... 74

1. Data Kualitatif... 74

2. Data Kuantitatif... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 79

A. Hasil Penelitian... 79

1. Kajian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar... 79

2. Analisis Kebutuhan... 80

a. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan... 81

b. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan... 86

3. Deskripsi Produk Awal... 87

a. Perangkat Pembelajaran... 89

b. Kartu Domino Modifikasi... 90

4. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran IPA dan Revisi Produk... 97

a. Perangkat Pembelajaran... 97

b. Media Kartu Domino Modifikasi... 102

5. Data Hasil Validasi Guru Kelas V Sekolah Dasar dan Revisi Produk... 105

a. Perangkat Pembelajaran... 105

b. Media Kartu Domino Modifikasi... 108

6. Kajian Uji Coba Produk... 111

7. Kajian Uji Coba Pemakaian... 119

8. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan... 127

9. Kajian Produk Akhir... 128

a. Perangkat Pembelajaran... 128


(15)

xiv

B. Pembahasan... 131

BAB V PENUTUP... 135

A. Kesimpulan... 135

B. Keterbatasan Pengembangan... 136

C. Saran... 137

DAFTAR REFERENSI... 138 LAMPIRAN...


(16)

xv DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 SK dan KD Materi Sifat Bahan dengan Bahan

Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda... 39

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian... 54

Tabel 3.2 Kisi-kisi Daftar Pertanyaan Wawancara... 60

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Perangkat Pembelajaran... 61

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Kartu Domino Modifikasi... 63

Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Penilaian Kartu Domino Modifikasi dalam Pembelajaran IPA... 64

Tabel 3.6 Daftar Pertanyaan Wawancara Guru... 65

Tabel 3.7 Lembar Kuesioner Penilaian Perangkat Pembelajaran... 67

Tabel 3.8 Lembar Kuesioner Penilaian Kartu Domino Modifikasi... 70

Tabel 3.9 Lembar Kuesioner Penilaian Kartu Domino Modifikasi dalam Pembelajaran IPA... 72

Tabel 3.10 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif... 77

Tabel 3.11 Klasifikasi Rata-rata dan Kriteria Respon Peserta Didik... 78

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Pakar Media Pembelajaran IPA... 99

Tabel 4.2 Saran Pakar Media Pembelajaran dan Revisi... 100

Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Validasi Media Kartu Domino Modifikasi oleh Pakar Media Pembelajaran IPA... 104

Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru Kelas V Sekolah Dasar... 107

Tabel 4.5 Komentar Guru SD dan Revisi... 108

Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Validasi Media Kartu Domino Modifikasi oleh Guru Kelas V Sekolah Dasar... 109

Tabel 4.7 Komentar Guru SD dan Revisi... 110

Tabel 4.8 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan I Uji Coba Produk... 113

Tabel 4.9 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan II Uji Coba Produk... 114

Tabel 4.10 Hasil Validitas Soal Essay Pertemuan I Uji Coba Produk.... 115

Tabel 4.11 Hasil Validitas Soal Essay Pertemuan II Uji Coba Produk... 115

Tabel 4.12 Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan I Uji Coba Produk... 116

Tabel 4.13 Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan II Uji Coba Produk... 116

Tabel 4.14 Hasil Reliabilitas Soal Essay Pertemuan I Uji Coba Produk 117 Tabel 4.15 Hasil Reliabilitas Soal Essay Pertemuan II Uji Coba Produk... 117

Tabel 4.16 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Produk... 118

Tabel 4.17 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan I Uji Coba Pemakaian... 121

Tabel 4.18 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan II Uji Coba Pemakaian... 122

Tabel 4.19 Hasil Validitas Soal Essay Pertemuan I Uji Coba Pemakaian... 123


(17)

xvi Tabel 4.20 Hasil Validitas Soal Essay Pertemuan II Uji Coba

Pemakaian... 123 Tabel 4.21 Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan I Uji Coba

Pemakaian... 124 Tabel 4.22 Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Pertemuan II Uji

Coba Pemakaian... 124 Tabel 4.23 Hasil Reliabilitas Soal Essay Pertemuan I Uji Coba

Pemakaian... 125 Tabel 4.24 Hasil Reliabilitas Soal Essay Pertemuan II Uji Coba

Pemakaian... 125 Tabel 4.25 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Pemakaian... 126 Tabel 4.26 Rekapitulasi Pakar Media Pembelajaran IPA dan Guru


(18)

xvii DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Kartu Domino... 28 Gambar 2.2 Gambar Kartu Domino Modifikasi... 31 Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian R & D... 50 Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan yang

dilakukan oleh Peneliti... 55 Gambar 3.3 Rumus Perhitungan Rerata Hasil dengan Skala Likert... 76 Gambar 3.4 Rumus Penentuan Jarak Interval... 76 Gambar 4.1 Media Kartu Domino Modifikasi Materi Sifat Bahan


(19)

xviii DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Hubungan Hasil Penelitian dengan Penelitian yang akan dilakukan... 45 Bagan 2.2 Kerangka Berpikir... 47


(20)

xix DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Uji Coba Produk/Uji Coba Terbatas... 141

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian/Uji Coba Pemakaian... 142

Lampiran 3 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian... 143

Lampiran 4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan Guru Kelas V SD Negeri Deresan... 144

Lampiran 5a Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Pakar Media (A)... 147

Lampiran 5b Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Pakar Media (B)... 152

Lampiran 5c Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Guru Kelas V SD Negeri Deresan... 157

Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran... 162

Lampiran 7a Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Pakar Media (A)... 165

Lampiran 7b Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Pakar Media (B)... 169

Lampiran 7c Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Guru Kelas V SD Negeri Deresan... 173

Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Validasi Media Pembelajaran... 177

Lampiran 9 Kuesioner Siswa Terhadap Media Kartu Domino Modifikasi... 179

Lampiran 10a Rekapitulasi Kuesioner Respon Siswa Terhadap Media Kartu Domino Modifikasi (Uji Coba Produk)... 181

Lampiran 10b Rekapitulasi Kuesioner Respon Siswa Terhadap Media Kartu Domino Modifikasi (Uji Coba Pemakaian)... 185

Lampiran 11a Lembar Kerja Siswa I Uji Coba Produk... 189

Lampiran 11b Lembar Kerja Siswa II Uji Coba Produk... 193

Lampiran 12a Lembar Kerja Siswa I Uji Coba Pemakaian... 198

Lampiran 12b Lembar Kerja Siswa II Uji Coba Pemakaian... 203

Lampiran 13a Lembar Evaluasi I Uji Coba Produk... 208

Lampiran 13b Lembar Evaluasi II Uji Coba Produk... 213

Lampiran 14a Rekapitulasi Hasil Lembar Evaluasi I Uji Coba Produk 219 Lampiran 14b Rekapitulasi Hasil Lembar Evaluasi II Uji Coba Produk... 221

Lampiran 15a Lembar Evaluasi I Uji Coba Pemakaian... 223

Lampiran 15b Lembar Evaluasi II Uji Coba Pemakaian... 228

Lampiran 16a Rekapitulasi Hasil Lembar Evaluasi I Uji Coba Pemakaian... 234

Lampiran 16b Rekapitulasi Hasil Lembar Evaluasi II Uji Coba Pemakaian... 236

Lampiran 17a Data Nilai Ulangan Harian Bab IV “Sifat Bahan dengan Penyusunnya” Kelas VA SDN Deresan... 238

Lampiran 17b Data Nilai Ulangan Harian Bab V “Perubahan Sifat Benda” Kelas VA SDN Deresan... 240

Lampiran 18 Perangkat Pembelajaran... 242 Lampiran 19 Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan 318


(21)

xx Perubahan Sifat Benda...

Lampiran 20a Media Kartu Domino Modifikasi “Sifat Bahan dengan

Penyusunnya”... 329 Lampiran 20b Media Kartu Domino Modifikasi “Perubahan Sifat

Benda”... 333 Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian... 337 Lampiran 22 Biodata Penulis... 341


(22)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti akan menguraikan tentang (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) definisi operasional dan (6) spesifikasi produk yang diharapkan.

A. Latar Belakang Masalah

Kurniawan (2014: 28) mendefinisikan pembelajaran sebagai upaya yang dilakukan oleh guru/dosen untuk menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif bagi terjadinya proses belajar di dalam diri peserta didik. Pengertian tersebut sejalan dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kepada para peserta didik di sekolah. Pada umumnya, pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di sekolah mempunyai tujuan untuk menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, tujuan pembelajaran dan indikator kepada peserta didik. Hal tersebut nantinya akan menimbulkan terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.

Pernyataan tersebut juga sesuai dengan pengertian yang dikemukakan oleh Siregar (2010: 13) yang mengatakan bahwa pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang. Pembelajaran yang dilakukan secara sengaja, terarah, terencana dan memiliki tujuan akan menghasilkan pembelajaran yang baik bagi peserta didik. Suatu pembelajaran yang baik harus dilakukan sesuai dengan ciri-ciri


(23)

2 pembelajaran yang semestinya. H.J. Gino (dalam Putra, 2013: 26-29) menyebutkan ciri-ciri pembelajaran yaitu adanya suasana belajar yang menyenangkan, motivasi belajar, kondisi peserta didik yang belajar, bahan belajar, dan alat bantu/media pembelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran. Pernyataan tersebut sesuai dengan ciri-ciri pembelajaran pada umumnya.

Kurniawan (2014: 28) mengemukakan bahwa tujuan dari pembelajaran itu intinya adalah terjadinya proses belajar pada diri peserta belajar (peserta didik/mahapeserta didik). Hal tersebut bertujuan agar peserta didik aktif ketika mengikuti pembelajaran.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Carin & Sund (dalam Putra, 2013: 61) menuturkan bahwa dalam pembelajaran IPA para peserta didik juga dituntut untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Jika peserta didik mampu terlibat aktif dalam pembelajaran maka tujuan dari pembelajaran IPA juga akan tercapai. Pembelajaran IPA yang ideal yaitu mencakup 3 hakikat antara lain IPA sebagai produk, IPA sebagai proses dan IPA sebagai sikap. IPA sebagai produk yaitu kumpulan hasil penelitian para ilmuwan yang berupa fakta-fakta, konsep, prinsip-prinsip, teori dan hukum. IPA sebagai proses yaitu sekumpulan fakta-fakta dan konsep IPA yang dgunakan untuk menggali dan memahami pengetahuan. Sedangkan, IPA sebagai sikap yaitu sikap ilmiah yang dimiliki peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran IPA.

Iskandar (2001:2) mendefinisikan IPA sebagai terjemahan dari bahasa Inggris Natural Science. Natural memiliki arti alamiah, berhubungan dengan


(24)

3 alam. Sedangkan science berarti ilmu pengetahuan. Secara harfiah, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat diartikan sebagai ilmu tentang alam, atau ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Jadi, segala sesuatu yang ada di alam bisa dipelajari dalam pembelajaran IPA. Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA, guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran untuk membantu mendapatkan feedback dari peserta didik.

Mudlofir (2016: 124) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima agar penerima mempunyai motivasi untuk belajar sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang lebih memuaskan. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, media pembelajaran mempunyai peran untuk membantu guru dalam menjelaskan materi pembelajaran kepada peserta didik. Hal tersebut akan mengakibatkan terjadinya interaksi antara guru dengan peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan pernyataan sebelumnya, media pembelajaran juga memiliki fungsi antara lain (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif dan (d) fungsi kompensatoris.

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengembangkan media pembelajaran untuk peserta didik kelas V sekolah dasar. Piaget (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011: 82-84) mengungkapkan peserta didik dalam penelitian ini termasuk dalam tahap operasional konkret (7-11 tahun). Peserta didik dalam tahapan ini mulai mengerti tentang lingkungan sekitarnya dan tidak terlalu mengandalkan pada informasi yang diperoleh dari pancaindera. Peserta didik juga mulai menguasai pembelajaran penting. Namun, peserta


(25)

4 didik belum sepenuhnya menyadarinya sehingga peserta didik masih membutuhkan alat bantu berupa media pembelajaran untuk menyadari konsep-konsep tersebut.

Dalam penelitian ini, media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu peserta didik dalam memahami lingkungan sekitarnya sehingga peserta didik tidak menggantungkan diri dari pancaindera ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pernyataan tersebut, pembelajaran yang baik akan terjadi apabila guru mampu memotivasi peserta didik menggunakan bahan belajar yang dikemas dengan baik dan alat bantu/media pembelajaran yang menarik.

Oleh karena itu diperlukan adanya media pembelajaran sebagai alat perantara menyampaikan pesan dari guru sebagai pengirim pesan kepada peserta didik sebagai penerima pesan agar penerima pesan memiliki motivasi untuk belajar sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan di SD Negeri Deresan pada hari Selasa, tanggal 21 Juni 2016 pukul 11.00 dengan guru S yang mengampu mata pelajaran IPA di kelas V. Beliau mengatakan bahwa pada saat proses pembelajaran, metode yang sudah digunakan yaitu metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, dan diskusi kelompok. Selain itu, strategi yang sudah dilakukan antara lain menjelaskan materi pelajaran berulang-ulang dan melakukan percobaan. Beliau juga memaparkan bahwa metode dan strategi yang digunakan harus menyesuaikan dengan materi pelajaran yang dipelajari.


(26)

5 Beliau mengatakan bahwa pada mata pelajaran IPA, beberapa materi sudah menggunakan media pembelajaran. Namun, penggunaan media pembelajaran tersebut juga harus menyesuaikan dengan materi pelajaran yang dipelajari. Beliau menggunakan media pembelajaran pada materi pelajaran tertentu saja karena keterbatasan waktu. Hal tersebut dikarenakan Ibu S tidak mempunyai banyak waktu untuk mempersiapkan & membuat media pembelajaran pada setiap materi pelajaran. Media pembelajaran yang sudah digunakan oleh Beliau yaitu gambar-gambar yang berhubungan dengan materi-materi pelajaran yang sedang diajarkan, benda-benda konkret, dan melakukan praktek langsung di ruang laboratorium. Menurut Ibu S, media pembelajaran sangat diperlukan untuk mendukung semua materi dalam pembelajaran mata pelajaran IPA.

Beliau mengatakan bahwa pada materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda, Beliau belum menggunakan media yang mendukung materi pelajaran. Beliau menyarankan kepada peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran pada materi tersebut karena materi tersebut merupakan materi terakhir pada semester 1. Oleh sebab itu, peneliti memiliki waktu yang banyak untuk merancang desain media dan membuat media pembelajaran.

Selain itu, Beliau hanya menggunakan metode ceramah sehingga peserta didik hanya mendengarkan penjelasan materi pelajaran dan mengerjakan latihan soal saja. Beliau juga memaparkan bahwa peserta didik lebih tertarik mengikuti kegiatan belajar mengajar menggunakan media pembelajaran. Beliau memaparkan beberapa fungsi dari penggunaan media


(27)

6 pembelajaran yaitu sebagai penghubung dalam menyampaikan materi pembelajaran, membantu guru untuk menjelaskan materi pelajaran kepada peserta didik agar lebih jelas daripada sekedar menghafal dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran agar memperoleh nilai yang memuaskan. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran sebaiknya digunakan pada setiap materi pelajaran.

Beliau mengatakan bahwa media kartu domino modifikasi belum pernah digunakan pada kegiatan pembelajaran di kelas. Hal tersebut disebabkan karena Beliau belum mengenal dan belum pernah mengembangkan media kartu domino modifikasi dalam pembelajaran. Beliau juga memaparkan bahwa media kartu domino modifikasi perlu digunakan pada saat pembelajaran karena penggunaan media kartu domino modifikasi merupakan hal baru bagi peserta didik. Menurut Ibu S, penggunaan media kartu domino modifikasi dapat digunakan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik perhatian peserta didik agar peserta didik lebih menyerap materi pelajaran.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut diketahui bahwa penggunaan media kartu domino modifikasi dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran di SD Negeri Deresan. Melihat adanya kebutuhan tersebut maka peneliti mencoba memberikan solusi untuk mengatasi kebutuhan tersebut dengan menghadirkan media kartu domino modifikasi dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media “Kartu Domino Modifikasi” untuk peserta didik kelas V sekolah dasar.


(28)

7 Berdasarkan bentuk dan ciri fisiknya, media kartu domino modifikasi tersebut termasuk ke dalam jenis media visual. Media kartu domino modifikasi ini dikembangkan pada materi Sifat Bahan dengan Bahan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda. Materi tersebut merupakan salah satu materi pada kompetensi dasar kelas V semester 1 di bawah standar kompetensi 4 yaitu “Memahami Hubungan Antara Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan gambaran latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana mengembangkan media Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda kelas V A di SD Negeri Deresan?

2. Bagaimana kualitas media Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda kelas V A di SD Negeri Deresan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengembangkan Media Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda Kelas V A di SD Negeri Deresan.


(29)

8 2. Untuk mendeskripsikan kualitas Media Kartu Domino Modifikasi Untuk

Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda Kelas V A di SD Negeri Deresan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak sebagai berikut :

1. Bagi peserta didik

a. Memiliki pengalaman belajar menggunakan salah satu media pembelajaran yang berupa media Kartu Domino Modifikasi.

b. Mengikuti kegiatan belajar mengajar yang bermakna dan menyenangkan sehingga dapat mendapatkan prestasi belajar yang menggembirakan.

2. Bagi guru

a. Mengetahui peran atau pentingnya media pembelajaran untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

b. Memiliki salah satu jenis media pembelajaran berupa media Kartu Domino Modifikasi yang dapat digunakan atau dikembangkan dalam proses pembelajaran.

c. Memiliki pengetahuan tentang jenis penelitian Research and

Development dan memperoleh contoh media Kartu Domino Modifikasi

pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk peserta didik kelas V Sekolah Dasar.


(30)

9 d. Memperoleh inspirasi dalam mengembangkan media Kartu Domino

Modifikasi yang menarik. 3. Bagi sekolah

a. Memiliki contoh media pembelajaran berupa Kartu Domino Modifikasi untuk materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk peserta didik kelas V Sekolah Dasar.

b. Memberikan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dengan memanfaatkan penggunaan media secara optimal.

4. Bagi mahasiswa

a. Mengembangkan kemampuan untuk membuat karya ilmiah.

b. Memberikan pengetahuan tentang jenis penelitian Research and

Development (R & D).

c. Memberikan pengalaman untuk mengembangkan penelitian Research

and Development (R & D) dalam mengembangkan media Kartu

Domino Modifikasi pada materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk peserta didik kelas V Sekolah Dasar. d. Memiliki produk media pembelajaran Kartu Domino Modifikasi yang

dapat digunakan pada masa yang akan datang.

E. Definisi Operasional

1. Tahap operasional konkret adalah tahap dimana peserta didik (usia 7-11 tahun) mulai mengerti tentang lingkungan sekitarnya dan tidak terlalu mengandalkan informasi yang diperoleh dari pancaindera.


(31)

10 2. Media pembelajaran adalah perantara yang digunakan oleh pengajar dan

pembelajar dalam proses pembelajaran untuk mengefektifkan interaksi dan komunikasi antara pengajar dan pembelajar.

3. Media kartu domino modifikasi adalah media kartu domino yang telah dimodifikasi sehingga berbeda dengan bentuk aslinya. Media kartu domino modifikasi berisi tentang materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda.

4. Pembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru/dosen dengan peserta didik secara disengaja, mempunyai tujuan, dan sudah direncanakan agar menciptakan kondisi yang kondusif ketika proses belajar sedang berlangsung.

5. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang terjadi di alam dan berhubungan dengan alam.

6. Hakikat IPA adalah IPA sebagai produk, proses dan sikap. IPA sebagai produk yaitu kumpulan hasil penelitian para ilmuwan yang berupa fakta-fakta, konsep, prinsip-prinsip, teori dan hukum. IPA sebagai proses yaitu sekumpulan fakta-fakta dan konsep IPA yang dgunakan untuk menggali dan memahami pengetahuan. Sedangkan, IPA sebagai sikap yaitu sikap ilmiah yang dimiliki peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran IPA.

7. Materi IPA adalah materi yang terdapat pada standar kompetensi 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. Materi IPA ini juga terdapat pada kompetensi dasar 4.1 mendeskripsikan hubungan antara


(32)

11 sifat bahan dengan bahan penyusunnya, misalnya benang, kain dan kertas dan 4.2 menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Spesifikasi media kartu domino modifikasi yang diharapkan meliputi aspek konten atau isi, aspek tampilan, aspek bahasa dan aspek penggunaan dan penyajian.

1. Aspek konten atau isi

Media kartu domino modifikasi berisi materi pada: a. Standar Kompetensi

1. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses.

b. Kompetensi Dasar

1.1.Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas.

1.2.Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda,baik sementara maupun tetap.

c. Indikator

4.1.1. Menjabarkan sifat bahan dengan bahan penyusunnya melalui kegiatan Teams Games Tourna ment secara berkelompok. (C2) 4.1.2. Menganalisis hubungan antara jenis bahan penyusun benda


(33)

12 modifikasi dalam kegiatan Teams Games Tournament secara berkelompok. (C4)

4.1.3. Merangkum informasi tentang sifat bahan dengan bahan penyusunnya dan jenis bahan penyusun benda dengan sifatnya secara berkelompok. (C2)

4.1.4. Menyusun seperangkat kartu domino modifikasi yang berisi soal dan jawaban secara urut melalui kegiatan Teams Games

Tournament di dalam kelompok. (C3)

4.1.5. Tanggungjawab dalam bekerja secara berkelompok.

4.1.6. Percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.

4.1.7. Mendemonstrasikan kartu domino modifikasi yang sudah disusun secara urut melalui kegiatan Teams Ga mes Tournament di dalam kelompok. (C2)

1.2.1. Menganalisis perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap secara berkelompok. (C4)

1.2.2. Menyimpulkan tentang perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap secara berkelompok. (C2)

1.2.3. Merangkum informasi tentang perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap secara berkelompok. (C2)

1.2.4. Menyusun seperangkat kartu domino modifikasi yang berisi soal dan jawaban secara urut melalui kegiatan diskusi di dalam kelompok. (C3)


(34)

13 1.2.6. Percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok di

depan kelas.

1.2.7. Mendemonstrasikan kartu domino modifikasi yang sudah disusun secara urut melalui kegiatan diskusi dalam kelompok. (C2).

2. Aspek tampilan

a. Media kartu domino modifikasi dibuat dari kertas Ivory 260gram, dengan tebal 0,1 mili meter.

b. Ukuran media kartu domino modifikasi yaitu panjang 15,5 cm dan lebar 4 cm.

c. Jenis huruf yang digunakan pada media kartu domino modifikasi yaitu

Comic Sans MS.

d. Ukuran huruf yang digunakan pada media kartu domino modifikasi yaitu antara 10-16. Ukuran huruf tersebut bermacam-macam karena menyesuaikan panjang pendeknya kalimat dan gambar yang ada di samping maupun di atas kalimat.

e. Setiap seperangkat media kartu domino modifikasi terdiri dari 23 kartu. Kartu pertama merupakan kartu yang berisi tulisan “start” dan judul materi pelajaran pada sisi kiri. Kartu pertama tersebut digunakan sebagai kartu pembuka. Kartu terakhir merupakan kartu yang berisi tulisan “finish” pada sisi kanan.

f. Setiap kartu domino modifikasi mempunyai dua bagian, yaitu sisi kanan dan sisi kiri. Sisi kanan pada kartu pertama sampai sisi kanan


(35)

14 pada kartu ke 22 merupakan pertanyaan. Selanjutnya, sisi kiri pada kartu kedua sampai sisi kiri pada kartu ke 23 merupakan jawaban.

g. Background pada media kartu domino modifikasi untuk materi sifat

bahan dengan penyusunnya dilapisi dengan warna hijau. Warna pada tepi media kartu domino modifikasi yaitu warna hitam. Pada tepi bawah diberi gambar animasi kartun anak-anak saling bergandengan. Pada setiap sisi kiri bawah pada ruas kanan dan ruas kiri kartu domino modifikasi diberikan gambar kartun anak sedang membaca buku.

h. Background pada media kartu domino modifikasi untuk materi

perubahan sifat benda dilapisi dengan warna orange. Warna pada tepi media kartu domino modifikasi yaitu warna hitam. Pada tepi bawah diberi gambar animasi anak-anak & pada setiap sisi kiri bawah pada ruas kanan dan ruas kiri kartu domino modifikasi diberikan gambar kartun anak sedang memegang pensil.

3. Aspek penggunaan dan penyajian

Media kartu domino modifikasi merupakan media yang mudah dibawa, tidak membutuhkan tempat yang luas dan praktis digunakan. Dalam penggunaannya, dapat dilihat pada aturan permainan kartu domino modifikasi yang meliputi:

a. Dalam permainan kartu domino modifikasi ini dimainkan oleh orang 3 orang peserta didik pada setiap kelompok.

b. Setiap kelompok diberikan 23 kartu, dengan 23 kartu yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu sebagai


(36)

15 kartu pembuka yang bertuliskan “start” pada ruas kiri untuk memulai permainan.

c. Peserta didik menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu dan sambil mengisi LKS.

d. Konsep kartu pada ruas sebelah kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep kartu pada ruas kiri pada kartu berikutnya.

e. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan pada kartu pertama dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan waktu yang telah ditentukan.

f. Setelah itu pemain kedua juga bermain dan mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan pada kartu berikutnya dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri pada kartu berikutnya dengan waktu yang telah ditentukan.

g. Begitu seterusnya dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua anggota melakukan permainan dan mengisi LKS secara berkelompok. h. Permainan kartu domino modifikasi akan selesai dengan diakhiri kartu


(37)

16 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini peneliti akan menguraikan tentang (1) kajian pustaka, (2) penelitian yang relevan, (3) kerangka berpikir dan (4) pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka

1. Teori Perkembangan Kognitif Menurut Piaget

Surya (2011: 143-146) mengatakan bahwa Piaget mendefinisikan perkembangan kognitif yaitu suatu proses dimana tujuan individu melalui suatu rangkaian yang secara kualitatif berbeda dalam berpikir. Perkembangan kognitif terbentuk melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya. Interaksi tersebut melalui dua proses yaitu organisasi dan adaptasi. Organisasi merupakan proses penataan segala sesuatu yang ada di lingkungan sehingga menjadi dikenal oleh individu. Sedangkan, adaptasi merupakan proses terjadinya penyesuaian antara individu dengan lingkungan.

Surya (2011: 144) mengatakan bahwa adaptasi terjadi dalam dua bentuk, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi merupakan proses menerima dan mengubah apa yang diterima dari lingkungan agar sesuai dengan dirinya. Sedangkan, akomodasi merupakan proses penyesuaian individu agar sesuai dengan apa yang diterima dari lingkungannya.

Suyono (2011: 82-84) mengatakan bahwa Piaget membagi empat tahap perkembangan kognitif, yaitu:


(38)

17 a. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)

Pada tahap ini, anak dapat membangun pemahaman mengenai lingkungannya dengan mengoordinasikan pengalaman-pengalaman sensoris (melihat dan mendengar) dengan tindakan-tindakannya (motorik). Hal ini berarti anak hanya mampu melakukan pengenalan lingkungan melalui alat indera dan pergerakannya.

b. Tahap Pra-operasional (2-7 tahun)

Pada tahap ini, anak mulai menunjukkan aktivitas kognitifnya dalam menghadapi berbagai hal di luar dirinya. Anak sudah dapat memahami lingkungan di sekitarnya dengan menggunakan tanda-tanda dan simbol-simbol. Cara berpikir anak pada tahap ini belum sistematis, belum konsisten dan belum logis.

c. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)

Pada tahap ini, pikiran logis anak mulai berkembang. Anak mulai mengerti tentang lingkungan sekitarnya dan tidak terlalu menggantungkan diri pada informasi yang diperoleh dari pancaindera. Anak juga mulai menguasai pembelajaran penting. Misalnya, ciri yang ditangkap oleh pancaindera seperti besar dan bentuk sesuatu. Selain itu, anak juga sesungguhnya mulai dapat melakukan klasifikasi, hubungan dan kuantitas. Konsep klasifikasi adalah kecakapan anak untuk melihat secara logis persamaan-persamaan suatu kelompok objek dan memilihnya berdasarkan ciri-ciri yang sama. Konsep hubungan adalah kemampuan anak untuk memahami hubungan antara suatu masalah dengan masalah lainnya. Konsep kuantitas adalah kesadaran anak bahwa suatu kuantitas akan tetap sama meskipun bentuk


(39)

18 fisiknya berubah. Namun, anak belum sepenuhnya menyadarinya sehingga anak masih membutuhkan alat bantu berupa media pembelajaran untuk menyadari konsep-konsep tersebut.

d. Tahap Operasi Formal (> 11 tahun)

Pada tahap ini, perkembangan kognitif ditandai dengan kemampuan individu untuk berpikir secara hipotesis dan memahami konsep abstrak. Perkembangan kognitif pada tahap ini merupakan ciri perkembangan remaja dan dewasa menuju ke arah proses berpikir yang tingkatannya lebih tinggi.

Berdasarkan pengelompokkan tahapan di atas, maka peserta didik kelas V tingkat sekolah dasar termasuk ke dalam tingkat operasional konkret. Peserta didik kelas V rata-rata usianya antara 10-11 tahun. Dalam tahapan ini, peserta didik telah dapat membuat pemikiran tentang situasi atau hal konkret secara logis. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahapan perkembangan kognitif peserta didik.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Mudlofir (2016: 124) mendefinisikan bahwa media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima agar penerima mempunyai motivasi untuk belajar sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang lebih memuaskan. Sedangkan, Geralch dan Ely dalam Arsyad (2007: 3) mengatakan bahwa secara garis besar media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang


(40)

19 membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan maupun sikap.

Berdasarkan pemaparan para ahli di atas mengenai pengertian media pembelajaran, peneliti dapat menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah perantara yang digunakan oleh pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran untuk mengefektifkan interaksi dan komunikasi antara pengajar dan pembelajar.

b. Landasan Teoritis Penggunaan Media

Bruner (dalam Arsyad, 2014: 10-11) mengungkapkan ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu:

1) Pengalaman langsung (enactive)

Pengalaman langsung adalah mengerjakan, misalnya arti kata “kolase”. Maka siswa akan langsung membuat sebuah kolase.

2) Pengalaman pictorial/gambar (iconic)

Pengalaman pictorial/gambar adalah tahap pengilustrasian benda dengan menggunakan gambar, foto, ataupun video. Siswa dapat memahami “kolase” melalui gambar, foto ataupun video tersebut.

3) Pengalaman abstrak (symbolic)

Pengalaman abstrak adalah siswa mencocokkan mengenai apa yang didengar atau dilihat dengan gambar atau melalui pengalaman langsung. Apabila siswa mendengar kata “kolase” maka secara abstrak siswa akan memiliki gambaran mengenai kolase dengan menggunakan pengalaman langsung dan gambar ilustrasi. Ketiga pengalaman ini


(41)

20 saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengalaman (pengetahuan, keterampilan dan sikap) yang baru.

c. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Geralch dan Ely (dalam Arsyad, 2007:12) mengemukakan ada tiga ciri media yang digunakan sebagai petunjuk mengapa media digunakan dan hal apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya, yaitu :

1) Ciri Fiksatif (Fixative Property) yaitu menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali menggunakan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket, komputer dan film. Suatu objek yang telah diambil gambarnya maupun direkam dengan video atau video kamera dengan mudah dapat diproduksi dan bisa kapan saja digunakan.

2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property) yaitu transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu beberapa menit. Di samping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman. Misalnya, kejadian tsunami dan reaksi kimia dapat diamati melalui kemampuan manipulatif dari media.

3) Ciri Distributif (Distribitive Property) yaitu memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruan dan secara bersamaan


(42)

21 kejadian tersebut disajikan kepada peserta didik dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

d. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran

Sanaky (2013: 5) mendefinisikan tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran untuk:

1) Mempermudah proses pembelajaran di kelas. 2) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.

3) Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar. 4) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran. e. Manfaat Media Pembelajaran

Sanaky (2013: 5-6) mengatakan bahwa manfaat media pembelajaran baik secara umum maupun khusus sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar dan pembelajar. Jadi, manfaat media pembelajaran adalah:

1) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik. 3) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.

4) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang


(43)

22 dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Sedangkan, Arsyad (2007: 29) mengatakan bahwa manfaat dari media pembelajaran antara lain:

1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian

siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.

3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.

4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.

Berdasarkan pemaparan menurut para ahli di atas mengenai manfaat media pembelajaran, peneliti dapat menyimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran yaitu: (a) menarik perhatian peserta didik sehingga menumbuhkan motivasi belajar, (b) memperjelas bahan ajar yang digunakan sehingga tujuan pembelajaran akan disampaikan lebih mendetail, (c) memberikan variasi metode pembelajaran, (d) pembelajaran menjadi berpusat pada peserta didik, (e) mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu, dan (f) memberikan pengalaman kepada peserta didik.

f. Fungsi Media Pembelajaran

Fungsi media pembelajaran yaitu sebagai sumber belajar. Sanaky (2013: 7) mengatakan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan:


(44)

23 1) Menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langka.

2) Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya. 3) Membuat konsep abstrak ke konsep konkret. 4) Memberi kesamaan persepsi.

5) Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak. 6) Menyajikan ulang informasi secara konsisten.

7) Memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Sedangkan, Livie dan Lentz (dalam Sanaky, 2013: 7) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yang khususnya pada media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Masing-masing fungsi tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Fungsi atensi

Media visual merupakan inti, menarik, dan mengarahkan perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

2) Fungsi afektif

Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar. Gambar atau lambang visual akan dapat menggugah emosi dan sikap pembelajar.

3) Fungsi kognitif

Media visual mengungkapkan lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi / pesan pada gambar.


(45)

24 4) Fungsi kompensatoris

Media visual memberikan konteks untuk memahami teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatkannya kembali.

Berdasarkan pemaparan menurut para ahli di atas mengenai fungsi media pembelajaran, peneliti dapat menyimpulkan bahwa fungsi media pembelajaran yaitu meliputi (a) sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran, (b) menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, (c) fungsi atensi merupakan kemampuan media untuk mengarahkan perhatian peserta didik, (d) fungsi afektif merupakan kemampuan menggugah emosi dan sikap siswa, (e) fungsi kognitif yaitu pencapaian tujuan pembelajaran dan (f) fungsi kompensatoris yaitu membantu peserta didik yang berkemampuan lemah.

g. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran

Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan sebaiknya berdasarkan prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran. Hal tersebut agar media pembelajaran yang dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Sanjaya (2012: 75-76) memaparkan bahwa terdapat enam prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran. Keenam prinsip tersebut yaitu:

1) Penggunaan media harus dilihat dari sudut kepentingan siswa, bukan dipandang dari sudut kepentingan guru.

2) Media yang digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.


(46)

25 3) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.

4) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.

5) Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan efisiensi. Media yang memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sangat murah belum tentu tidak memiliki nilai.

6) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.

h. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Mudlofir (2016: 139) mengklasifikasikan jenis media berdasarkan kelompok tertentu yaitu :

1) Klasifikasi media berdasarkan bentuk dan ciri fisik, media dibagi menjadi dua yaitu media dua dimensi dan media tiga dimensi. Media dua dimensi adalah media yang penampilannya memiliki ukuran panjang dan lebar serta hanya dapat diamati dari satu arah pandang. Sedangkan media tiga dimensi adalah media yang penampilannya memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi serta dapat diamati dari berbagai arah pandang.

2) Klasifikasi media berdasarkan pengalaman sederhana, digolongkan menjadi tiga jenis pengalaman yaitu pengalaman langsung, pengalaman tiruan, dan pengalaman dari kata-kata. Pengalaman langsung yaitu pengalaman melalui keterlibatan langsung dalam suatu peristiwa atau mengamati objek yang sebenarnya. Pengalaman tiruan yaitu pengalaman yang didasarkan pada model, dramatisasi atau rekaman. Sedangkan


(47)

26 pengalaman dari kata-kata yaitu pengalaman yang berasal dari perkataan, rekaman kata maupun kata-kata tulis atau cetak.

3) Klasifikasi berdasarkan persepsi indera, digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu media visual (dapat dilihat oleh indera), media audio (dapat didengar), dan media audio visual (dapat dilihat dan didengar). 4) Klasifikasi berdasarkan bentuk penyajian dan cara penyajiannya, media

digolongkan menjadi tujuh kelompok yaitu (a) kelompok kesatu: grafis, bahan cetak, dan gambar diam, (b) kelompok kedua: media proyeksi diam, (c) kelompok ketiga: media audio, (d) kelompok keempat: media audio-visual, (e) kelompok kelima: media gambar hidup/film, (f) kelompok keenam: media televisi, (g) kelompok ketujuh: multimedia. i. Unsur-unsur yang Harus Diperhatikan dalam Mengembangkan

Media Visual

Arsyad (2007: 112-113) mengatakan bahwa unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam pengembangan media visual, yaitu:

1) Warna

Warna digunakan untuk memberikan kesan persamaan dan perbedaan, memperjelas objek yang digambarkan serta memberikan kesan penekanan maupun keterpaduan.

2) Gambar

Gambar digunakan untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada peserta didik.


(48)

27 3. Media Kartu Domino Modifikasi

Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI (2008:628) mendefinisikan kartu adalah kertas tebal, berbentuk persegi panjang. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI (2008: 339), pengertian domino adalah sebuah permainan dengan 28 kartu (kayu, tulang, dsb) yang bermata (bertitik besar), setiap kartu dibagi menjadi dua bidang, tiap bidang berisi 0-6 titik.

Dalam penelitian ini, kartu domino yang akan digunakan telah dimodifikasi sehingga bentuknya tidak lagi sama persis dengan bentuk kartu domino aslinya. Kartu domino mengalami perubahan pada isi di dalam kartu domino yang awalnya berisi titik besar dengan jumlah tertentu diubah menjadi berisi pertanyaan dan jawaban yang akan dipasangkan dengan kartu lain yang sesuai. Ukuran kartu domino juga diubah menjadi lebih besar dari ukuran kartu domino aslinya.

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai sumber, cara penggunaan kartu domino pada umumnya:

a. Permainan ini dimainkan oleh 2, 3, 4 atau 5 orang pemain.

b. Bagikan kartu domino yang khusus dibuat untuk permainan ini, sampai habis terbagi untuk masing-masing pemain.

c. Pemain pertama meletakkan sebuah kartu di meja (undilah terlebih dahulu siapa yang menjadi pemain pertama).

d. Dengan urutan sesuai arah jarum jam para pemain menjatuhkan satu kartu pada setiap gilirannya.


(49)

28 e. Nilai kartu yang dipasangkan (dijatuhkan) disesuaikan dengan nilai kartu

yang ada (yang dijatuhkan) sampai pemain tidak memiliki kartu lagi. f. Jika pemain tidak dapat berjalan maka ia kehilangan satu giliran dan

menaruh setiap kartu yang tidak bisa dijalankan.

g. Pemenangnya adalah pemain yang habis kartunya terlebih dahulu atau jika para pemain semuanya tidak dapat berjalan dan kartunya masih tersisa maka pemenangnya ditentukan oleh pemain yang kartu matinya paling sedikit.

Gambar 2.1 Gambar Kartu Domino

Pada penelitian ini, peneliti mengembangkan media pembelajaran berupa media kartu domino yang telah mengalami modifikasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) modifikasi merupakan pengubahan atau perubahan. Oleh karena itu, media kartu domino modifikasi merupakan media kartu domino yang telah mengalami perubahan baik dalam segi fisik maupun isinya. Dalam penelitian ini, media kartu domino telah mengalami modifikasi yang disesuaikan dengan konteks pembelajaran untuk materi pelajaran IPA mengenai sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda. Dalam melakukan permainan media kartu domino modifikasi ini, peserta didik harus konsentrasi. Hal tersebut disebabkan karena permainan kartu domino sangat bagus untuk merangsang otak.

Kelebihan dari media kartu domino modifikasi ini adalah praktis bisa digunakan kapan saja dan dimana saja serta tidak membutuhkan keterampilan


(50)

29 khusus dalam menggunakannya. Sedangkan, kekurangan dari media kartu domino modifikasi ini adalah tidak tahan lama karena terbuat dari kertas yang dilaminating. Adapun aturan permainan media kartu domino modifikasi dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Dalam permainan kartu domino modifikasi ini dimainkan oleh orang 3 orang peserta didik pada setiap kelompok.

b. Setiap kelompok diberikan 23 kartu, dengan 23 kartu yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan.

c. Peserta didik menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu dan sambil mengisi LKS.

d. Konsep kartu pada sisi sebelah kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep kartu pada sisi kiri pada kartu berikutnya.

e. Setelah kartu pertama yang bertuliskan tulisan “start” dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan pada kartu pertama dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan waktu yang telah ditentukan.

f. Setelah itu pemain kedua juga bermain dan mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan pada kartu berikutnya dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri pada kartu berikutnya dengan waktu yang telah ditentukan.

g. Begitu seterusnya dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua anggota melakukan permainan dan mengisi LKS secara berkelompok.


(51)

30 h. Permainan kartu domino modifikasi akan selesai dengan diakhiri kartu

yang bertuliskan kata “finish” pada ruas kanan.

Berdasarkan klasifikasi jenis media pembelaran di atas, media kartu domino modifikasi merupakan media pembelajaran yang termasuk media visual (dapat dilihat oleh indera). Media kartu domino modifikasi materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda yang dikembangkan memuat salah satu ciri media yaitu ciri manipulatif. Media dapat memunculkan objek yang tidak dapat dilihat langsung oleh peserta didik. Dalam media kartu domino modifikasi, ciri manipulatif terdapat pada beberapa gambar contoh perubahan sifat benda.

Dilihat dari segi klasifikasi media berdasarkan bentuk dan ciri fisik maka kartu domino modifikasi termasuk dalam bentuk dua dimensi. Sedangkan klasifikasi berdasarkan bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kartu domino modifikasi termasuk dalam kelompok kesatu: grafis, bahan cetak, dan gambar diam.

Kartu pertama sisi kiri digunakan sebagai kartu pembuka & berisi tulisan “start”.

Kartu pertama sisi kanan digunakan sebagai kartu pembuka & berisi pernyataan yang harus dijodohkan dengan jawaban pada sisi kiri di salah satu kartu berikutnya.


(52)

31 Gambar 2.2 Gambar Kartu Domino Modifikasi

4. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Putra (2013: 17) mengungkapkan pembelajaran adalah interaksi dua arah antara guru dan siswa, serta teori dan praktik. Siregar dan Nara (2010: 13) mendefinisikan pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang. Sedangkan, Kurniawan (2014: 28) menuliskan pembelajaran upaya yang dilakukan oleh guru/dosen untuk menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif bagi terjadinya proses belajar di dalam diri siswa/mahasiswa.

Berdasarkan pemaparan para ahli di atas mengenai pengertian pembelajaran, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan oleh guru/dosen dengan peserta didik secara disengaja, mempunyai tujuan, dan sudah direncanakan agar menciptakan kondisi yang kondusif ketika proses belajar sedang berlangsung.

Kartu terakhir sisi kanan digunakan sebagai kartu penutup & berisi tulisan “finish”.

Kartu pertama sisi kanan digunakan sebagai kartu penutup & berisi jawaban yang harus dijodohkan dengan pernyataan pada sisi kiri di salah satu kartu sebelumnya.


(53)

32 b. Ciri-ciri Pembelajaran

Siregar dan Nara (2010: 13) menuliskan beberapa ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut.

1) Merupakan upaya sadar dan disengaja. 2) Pembelajaran harus membuat siswa belajar.

3) Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan. 4) Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses, maupun hasilnya.

Gino (dalam Putra, 2013: 26) mengungkapkan beberapa ciri-ciri pembelajaran yaitu adanya unsur dinamis dalam proses pembelajaran meliputi motivasi belajar, bahan ajar, alat bantu atau media belajar, suasana belajar, dan kondisi siswa yang belajar. Motivasi belajar merupakan serangkaian usaha pada diri seseorang yang menimbulkan kegiatan beajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh seseorang tersebut akan tercapai. Bahan ajar merupakan sekumpulan informasi yang berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Alat bantu atau media belajar adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan tujuan untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa agar materi yang disampaikan mudah diserap oleh peserta didik. Suasana belajar juga akan memberikan pengaruh dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Suasana belajar akan berjalan dengan baik apabila terjadi komunikasi dua arah antara guru dengan peserta didik, karena hal tersebut juga akan mengakibatkan adanya kegembiraan akan mendukung terjapainya tujuan pembelajaran. Kondisi siswa yang belajar juga akan memberikan pengaruh terhadap peran dan partisipasi peserta didik dalam proses


(54)

33 pembelajaran. Pada kegiatan pembelajaran ini, hal yang ditekankan adalah lebih peran dan partisipasi siswa bukan peran guru yang dominan.

Romizowski (dalam Kurniawan, 2014: 27) menjelaskan bahwa pembelajaran itu memiliki dua ciri yaitu aktivitas yang berorientasi pada tujuan yang spesifik serta adanya sumber dan aktivitas belajar yang telah direncanakan sebelumnya.

Berdasarkan pemaparan menurut para ahli di atas mengenai ciri-ciri pembelajaran, peneliti dapat menyimpulkan bahwa ciri-ciri pembelajaran yaitu: (1) pembelajaran dilakukan secara sengaja, (2) adanya tujuan yang sudah dirancang sebelumnya, (3) adanya aktivitas belajar peserta didik, dan 4) adanya unsur dinamis dalam proses pembelajaran meliputi motivasi belajar, bahan ajar, alat bantu atau media belajar, suasana belajar, dan kondisi siswa yang belajar.

c. Tujuan Pembelajaran

Putra (2013: 17) mengatakan tujuan pembelajaran yang kongruen dengan tujuan belajar siswa memiliki kesamaan dalam beberapa hal berikut: 1) tercapainya tujuan dari segi waktu, yaitu setelah siswa belajar atau

dibelajarkan;

2) tercapainya tujuan dari segi inti pembelajaran, yakni siswa bisa “apa” sesuai belajar atau dibelajarkan;

3) tercapainya tujuan dari segi cara mencapai; 4) takaran dalam pencapaian tujuan; serta


(55)

34 Sedangkan, Kurniawan (2014: 28) mendefinisikan tujuan pembelajaran yaitu terjadinya proses belajar pada diri peserta belajar (siswa/mahasiswa).

Berdasarkan pemaparan menurut para ahli di atas mengenai tujuan pembelajaran, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan pembelajaran yaitu tercapainya proses belajar pada diri peserta didik yang sesuai dengan waktu, inti pembelajaran, teknik pembelajaran, dan pusat kegiatan sudah berada pada diri peserta didik.

d. Unsur-unsur Pembelajaran

Putra (2013: 32-37) mengungkapkan unsur-unsur pembelajaran terbagi menjadi dua, yakni unsur dinamis pembelajaran kongruen dalam proses belajar siswa dan unsur dinamis pembelajaran pada diri guru.

1) Unsur dinamis pembelajaran kongruen dalam proses belajar siswa. Unsur-unsur yang dimaksudkan di sini adalah sebagai berikut:

a) Motivasi belajar menuntut sikap tanggap dari pihak guru serta kemampuan untuk mendorong motivasi dengan berbagai upaya pembelajaran.

b) Sumber-sumber yang dignakan sebagai bahan belajar terdapat pada buku pelajaran, guru dan masyarakat.

c) Pengadaan alat-alat bantu belajar dilakukan oleh guru serta siswa (dengan bantuan orang tua).

d) Untuk menjamin dan membina suasana belajar yang efektif, guru dan siswa dapat melakukan beberapa upaya berikut:

(1) Sikap guru terhadap pembelajaran di kelas.


(56)

35 (3) Guru dan siswa berupaya untuk menciptakan hubungan dan kerja

sama yang serasi, selaras, dan seimbang di dalam kelas. e) Subjek belajar perlu diberikan pembinaan.

2) Unsur-unsur dinamis pembelajaran pada diri guru

Adapun unsur-unsur dinamis pembelajaran pada diri guru ialah sebagai a) motivasi belajar untuk siswa dan b) kondisi guru siap mengajar siswa. e. Prinsip-prinsip Pembelajaran

Gagne (dalam Siregar dan Nara, 2010: 16-17) mengatakan bahwa ada sembilan prinsip yang dapat dilakukan oleh guru dalam pembelajaran, yaitu: 1) menarik perhatian, 2) menyampaikan tujuan pembelajaran, 3) mengingatkan konsep / prinsip yang telah dipelajari, 4) menyampaikan materi pelajaran, 5) memberikan bimbingan belajar, 6) memperoleh kinerja/penampilan siswa, 7) memberikan balikan, 8) menilai hasil belajar dan 9) memperkuat retensi dan transfer belajar.

5. Pembelajaran IPA SD a. Pengertian IPA

Kata “IPA” merupakan singkatan dari kata “Ilmu Pengetahuan Alam”. Iskandar (2001:2) mendefinisikan IPA sebagai terjemahan dari bahasa Inggris

Natural Science. Natural memiliki arti alamiah, berhubungan dengan alam.

Sedangkan, science artinya adalah ilmu pengetahuan. Jadi secara harfiah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat diartikan sebagai ilmu tentang alam atau ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.

Sedangkan menurut Samatowa (2011: 3) Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris yaitu natural science,


(57)

36 artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan Natural artinya berhubungan dengan alam sedangkan science artinya ilmu tentang alam. Jadi, ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.

Berdasarkan pemaparan menurut para ahli di atas mengenai pengertian IPA, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang terjadi di alam dan berhubungan dengan alam.

b. Hakikat Pembelajaran IPA

Iskandar (2001:2-14) juga menjelaskan bahwa pada dasarnya IPA terbagi menjadi IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses.

1) Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Produk

Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk merupakan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin atau disebut juga sebagai produk IPA. Bentuk Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prisip-prinsip dan teori-teori IPA. Fakta-fakta merupakan hasil dari kegiatan empirik dalam Ilmu Pengetahuan Alam. Sedangkan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan teori-teori dalam Ilmu Pengetahuan Alam merupakan hasil dari kegiatan analitik.

Fakta-fakta yang dimaksud dalam IPA merupakan pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau berbagai peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah dibuktikan secara objektif.


(58)

37 Konsep yang dimaksud dalam IPA merupakan suatu ide yang menggabungkan fakta-fakta IPA. Konsep dalam IPA juga merupakan penghubung antara fakta-fakta yang ada hubungannya.

Prinsip yang dimaksud dalam IPA merupakan suatu generalisasi tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA. Prinsip IPA bersifat analitik sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari beberapa contoh.

Sedangkan teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubugan. Teori ilmiah membantu seseorang dalam memahami, memprediksi dan adakalanya mengendalikan berbagai gejala alam.

2) Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Proses

IPA tidak sekedar merupakan kumpulan pengetahuan dan kumpulan fakta-fakta. IPA juga tidak sekedar merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan tentang benda-benda atau makhluk-makhluk, tetapi IPA juga merupakan cara kerja atau cara berpikir dan memecahkan masalah. Keterampilan proses dalam IPA dikatakan juga sebagai keterampilan belajar seumur hidup, sebab keterampilan-keterampilan tersebut juga dapat dipakai untuk kehidupan sehari-hari dan untuk bidang studi lainnya.

Keterampilan proses IPA juga merupakan keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan, diantaranya adalah mengamati, mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis, membuat grafik dan tabel data, membuat definisi operasional, dan melakukan eksperimen.

Sedangkan, Susanto (2013: 167-170) mengatakan hakikat pembelajaran sains dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu:


(59)

38 1) Ilmu pengetahuan alam sebagai produk

Ilmu pengetahuan alam sebagai produk yaitu kumpulan hasil penelitian yang telah ilmuwan lakukan dan sudah membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan analitis. Bentuk IPA sebagai produk, antara lain: fakta-fakta, prinsip, hukum dan teori-teori IPA.

2) Ilmu pengetahuan alam sebagai proses

Ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu digunakan untuk menggali dan memahami pengetahuan tentang alam karena IPA merupakan kumpulan fakta dan konsep sehingga IPA membutuhkan proses dalam menemukan fakta dan teori yang akan digeneralisasikan oleh ilmuwan.

Adapun proses dalam memahami IPA disebut dengan keterampilan proses sains (science process skills) adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan, seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan.

3) Ilmu pengetahuan alam sebagai sikap

Sikap ilmiah harus dikembangkan dalam pembelajaran sains. Sulistyorini (dalam Susanto, 2013: 169) mengatakan ada sembilan aspek yang dikembangkan dari sikap ilmiah dalam pembelajaran sains, yaitu: sikap ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang baru, sikap kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggungjawab, berpikir bebeas, dan kedisiplinan diri. Sikap-sikap ilmiah itu kemudian dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan peserta didik dalam pembelajaran IPA. Misalnya, pada saat melakukan diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek di lapangan.


(60)

39 Pengembangan sikap ilmiah tersebut pada tingkat sekolah dasar memiliki kesesuaian dengan tingkat perkembangan kognitifnya.

Berdasarkan pemaparan menurut para ahli di atas mengenai hakikat pembelajaran IPA, peneliti dapat menyimpulkan bahwa hakikat IPA ada tiga. IPA sebagai proses, IPA sebagai produk, dan IPA sebagai sikap. IPA sebagai produk yaitu kumpulan hasil penelitian para imuwan yang berupa fakta-fakta, konsep, prinsip-prinsip, teori dan hukum. IPA sebagai proses yaitu sekumpulan fakta-fakta dan konsep IPA yang dgunakan untuk menggali dan memahami pengetahuan. Sedangkan, IPA sebagi sikap yaitu sikap ilmiah yang dimiliki peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran IPA.

c. Materi Bahan Penyusun Benda dan Sifatnya

Materi bahan penyusun benda dan sifatya merupakan materi yang berada di bawah Standar Kompetensi 4 kelas V sekolah dasar semester 1. Adapun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar materi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.1 SK dan KD Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Benda dan Sifatnya

4.Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses.

4.1 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas. 4.2 Menyimpulkan hasil

penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.


(61)

40 Benda-benda yang ada dilingkungan sekitar biasanya tersusun dari berbagai bahan penyusun benda yang berbeda sehingga memiliki sifat yang berbeda pula. Berbagai jenis bahan penyusun benda antara lain yaitu:

1) Serat

Serat merupakan jaringan serupa benang atau pita panjang yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Serat dibagi menjadi dua, yaitu serat yang berasal dari hewan dan serat yang berasal dari tumbuhan. Sifat serat yaitu tidak kaku dan mudah terbakar.

2) Benang

Benang merupakan gabungan dari berbagai serat. Benang mempunyai sifat yang lentur dan tidak mudah putus.

3) Tali

Tali tersusun dari banyak benang yang dipilin dan diberi perekat sehingga menjadi tali.

4) Kain

Kain merupakan bahan yang tersusun dari benang yang ditenun sehingga menjadi bahan kain.

5) Kayu

Kayu merupakan bahan yang banyak digunakan untuk membuat perabotan rumah. Kayu memiliki sifat tidak menghantarkan panas dan mudah dibentuk.

6) Plastik

Plastik merupakan bahan olahan dari biji plastik. Palstik memiliki sifat ringan, lentur, tahan air, tidak menghantarkan listrik, dan mudah dibentuk.


(62)

41 7) Karet

Karet merupakan bahan yang banyak digunakan untuk membuat benda-benda seperti sendal, alas sepatu, bola basket dan ban kendaraan bermotor. Karet memiliki sifat lentur, kuat, kenyal, tidak menghantarkan panas dan listrik.

8) Kertas

Kertas merupakan bahan yang terbuat dari serat tumbuhan yang digabungkan menjadi lembaran-lembaran. Sifat kertas antara llain yaitu mudah terbakar dan tidak tahan air.

Setiap benda mempunyai sifat-sifat tertentu yang membedakannya dengan benda lain. Sifat benda meliputi bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau.

Perubahan sifat benda dibagi menjadi dua yaitu perubahan benda yang dapat balik/sementara dan perubahan benda yang tidak dapat balik/tetap. Perubahan benda yang dapat balik/sementara yaitu perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan tidak menghasilkan zat baru. Perubahan benda yang dapat balik/sementara ini juga disebut perubahan fisika. Sedangkan, perubahan yang tidak dapat balik/tetap yaitu perubahan benda yang tidak dapat kembali ke wujud semula sehingga menghasilkan zat baru. Perubahan beda yang tidak dapat balik/tetap juga disebut perubahan kimia.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebab perubahan sifat benda antara lain pemanasan pendinginan, pembakaran, perkaratan, dan pembusukan.


(63)

42 a. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan menjelaskan tentang penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya yang dapat mendukung penelitian ini.

Penelitian yang relevan pertama adalah penelitian yang dilakukan dilakukan oleh Darmaswari (2014) dengan judul “Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Domino Untuk Meningkatkan Kemandirian dan Hasil

Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Klepu”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiupaya meningkatkan kemandirian dan hasil belajar dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar, serta untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran kartu domino dalam meningkatkan kemandirian dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar. Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini, hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata kemandirian belajar siswa pada kondisi awal diperoleh 25 (kurang), siklus I sebesar 65 (baik), dan siklus II sebesar 76 (baik). Kondisi awal nilai rata-rata ulangan siswa sebesar 64. Siklus I sebesar 80 meningkat di siklus II yaitu 82. Presentase yang mencapai KKM pada kondisi awal sebanyak 63%, di siklus I sebanyak 92% dan meningkat di siklus II sebanyak 100%. Jadi, penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu.

Penelitian yang relevan kedua adalah penelitian yang dilakukan dilakukan oleh Ruseno (2011) dengan judul “Penggunaan Media Kartu Domino Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pecahan Siswa Kelas


(64)

43 penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berhitung pecahan dengan media kartu domino pada siswa kelas III SDN 2 Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu domino dapat meningkatkan keterampilan berhitung pecahan siswa kelas III SDN 2 Kalangan Klaten tahun elajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya keterampilan berhitung pecahan yang diperoleh dari nilai rata-rata hasil tes kondisi awal yaitu 46,62 dengan ketuntasan klaskal 23,53%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat mencapai 55,74 dengan ketuntasan klasikal meningkat 52,94%. Tindakan pada siklus II dengan nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 63,53 dengan ketuntasan klasikal meningkat 70,59%. Selanjutnya, tindakan pada siklus III nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 72,94 dengan ketuntasan klasikal meningkat 82,35%.

Penelitian yang relevan ketiga adalah penelitian yang dilakukan dilakukan oleh Sakdullah (2010) dengan judul “Penerapan Media Kartu Domino Perkalian Untuk Meningkatkan Keterampilan Berhitung Perkalian Pada Siswa Kelas IV SDN Sumberanyar I Nguling Pasuruan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika dengan media kartu domino perkalian pada siswa kelas IV SDN Sumberanyar I Nguling Pasuruan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu domino perkalian dapat meningkatkan keterampilan berhitung perkalian pada siswa kelas IV SDN Sumberanyar I Nguling Pasuruan. Hal ini dibuktikan dengan hasil tes akhir siklus I sebanyak 14 siswa mencapai ketuntasan belajar (53,8%), sedangkan 12 siswa belum mencapai


(65)

44 ketuntasan belajar (46,2%). Hasil tindakan pada siklus II sebanyak 22 siswa telah mencapai ketuntasan belajar (84,6%), sedangkan 4 siswa belum mencapai ketuntasan belajar (15,4%). (3) Hasil observasi aktivitas guru siklus I yaitu 73,4%, dengan klasifikasi tingkat keberhasilan baik, sedangkan hasil observasi aktivitas guru pada tindakan siklus II yaitu 92,5% dengan klasifikasi tingkat keberhasilan sangat baik. Terjadi peningkatan aktivitas guru dari tindakan siklus I ke siklus II sebesar 19,1%. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I yaitu 82,2%, dengan klasifikasi tingkat keberhasilan baik, sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada tindakan siklus II yaitu 91,6% dengan klasifikasi tingkat keberhasilan sangat baik. Terjadi peningkatan aktivitas siswa dari tindakan siklus I ke siklus II sebesar 9,4%.

Berdasarkan pemaparan ketiga hasil penelitian tersebut di atas, dapat diketahui bahwa media pembelajaran kartu domino dapat menunjang keberlangsungan proses pembelajaran. Pembaruan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang berjudul Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Perbedaannya terletak pada subjek penelitian, setting penelitian, dan metode penelitian yang digunakan. Berikut bagan hubungan hasil penelitian yang relevan dengan peneliti penelitian yang akan dilakukan.


(1)

(2)

337 DOKUMENTASI PENELITIAN

1. Peneliti sedang menjelaskan cara bermain kartu domino modifikasi di kelas.

2. Guru menjelaskan kembali cara bermain kartu domino modifikasi di kelas & membimbing peserta didik agar mengikuti kegiatan pembelajaran dengan tenang.


(3)

338 3. Peserta didik menyusun kartu domino modifikasi.


(4)

339 5. Peneliti menjelaskan cara mengisi Lembar Kerja Siswa.


(5)

340 7. Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya dengan kelompok.


(6)

341 BIODATA PENULIS

Dhonayanti Puji Mahanani lahir di Kebumen, Jawa Tengah pada tanggal 27 Februari 1995. Pendidikan taman kanak-kanak diperoleh di TK ABA Aisiyah 1 Gombong lulus pada tahun 2001. Pendidikan sekolah dasar diperoleh di SD Negeri 2 Gombong lulus pada tahun 2007. Pendidikan sekolah menengah pertama diperoleh di SMP Negeri 1 Gombong lulus pada tahun 2010. Pendidikan sekolah menengah atas diperoleh di SMA Negeri 1 Karanganyar lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2013, peneliti tercatat sebagai salah satu mahasiswa di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.


Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan media modifikasi kartu domino terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem sirkulasi darah: kuasi eksperimen di MTS Nurul Huda Jakarta

5 19 227

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng.

0 5 288

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Pencernaan Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng.

1 4 255

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran.

0 1 319

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi alat peredaran darah pada manusia kelas V SD Negeri Condongcatur.

0 0 2

Pengembangan media kartu domino modifikasi IPA materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda untuk siswa kelas VB di SDN Deresan.

1 14 331

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng

0 1 286

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Pencernaan Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng

0 3 253

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran

7 33 317

Pengembangan media kartu domino modifikasi IPA materi sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda untuk siswa kelas VB di SDN Deresan

0 0 329