Landasan Teori Hipotesis PENELAAHAN PUSTAKA

48 pengukuran secara langsung, maka yang terukur hanyalah obat bebas saja, bukan keseluruhan obat yang ada. Metode yang paling mudah dan paling tua adalah dengan mengendapkan protein dan memperoleh filtratnya. Protein didenaturasi dan ikatannya dengan obat dihancurkan sehingga seluruh obat terlepas ke dalam filtrat. Reagen asam yang banyak digunakan untuk mendenaturasi protein adalah asam trikloroasetat karena memiliki efisiensi yang baik Chamberlain, 1995.

F. Landasan Teori

Adanya makanan pada saluran pencernaan dapat mempengaruhi bioavailabilitas obat dari suatu produk obat oral. Zat- zat makanan yang mengandung asam amino, asam lemak, serta nutrien yang lain dapat mempengaruhi pH usus dan kelarutan dari obat. Pengaruh dari makanan tidak selalu dapat diprediksi dan dapat memberikan konsekuensi yang bermakna secara klinis Shargel et al., 2005. Secara anatomis, setelah ditelan obat akan mencapai lambung dengan cepat, kemudian lambung mengosongkan isinya ke usus halus. Karena duodenum mempunyai kapasitas yang terbesar untuk absorpsi obat dari saluran pencernaan, adanya penundaan pada waktu pengosongan lambung bagi obat untuk mencapai duodenum akan menurunkan laju dan mungkin jumlah dari obat yang terabsorpsi. Sehingga akan memperpanjang waktu onset obat tersebut Shargel et al., 2005. Pada umumnya, absorpsi suatu obat akan berlangsung lebih cepat bila lambung dan saluran pencernaan bagian atas berada dalam keadaan bebas dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 makanan. Pada kondisi non-puasa, penurunan laju absorpsi obat dimungkinkan terjadi karena faktor- faktor yang meliputi pencampuran dalam saluran penceraan yang buruk dan terbentuknya kompleks obat dengan makanan. Studi yang telah dilakukan oleh McGilveray dan Mattok 1972 tentang pengaruh puasa pada bioavailabilitas suatu tablet parasetamol komersial menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan pada laju absorpsi pada subyek puasa, serta nilai luas area di bawah kurva AUC yang meningkat tetapi tidak signifikan. Melalui pengujian yang mendalam pada tikus, baik in vivo maupun in vitro, Bagnal et. al., 1979 cit. Donatus, 1994 ditegaskan bahwa absorpsi parasetamol dari saluran pencernaan, utamanya pada usus halus, berlangsung melalui mekanisme transpor pasif. Oleh karena itu dapat dipahami bila keefektifan absorpsi parasetamol dipengaruhi oleh laju pengosongan lambung.

G. Hipotesis

Adanya kondisi puasa sebelum pemberian parasetamol secara oral pada tikus putih jantan akan menyebabkan perubahan pada profil farmakokinetika dari parasetamol tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian