Cara Menganalisis Data PENGEMBANGAN MEDIA BELAJAR WEB (E-LEARNING) PERMAINAN BOLA BASKET BERBASIS MOODLE UNTUK SMA/MA/SMK KELAS X.

89 Tabel 10. Skor Penilaian Menurut Skala Likert No Kategori Skor Penilaian 1 Setujusicselalusangat positif 5 2 Setujuseringpositif 4 3 Ragu-ragukadang-kadangnetral 3 4 Tidak setujuhampir tidakpernahnegatif 2 5 Sangat tidak setujutidak pernah 1 Berdasarkan tabel diatas penilaian kualitas media belajar oleh ahli materi, ahli media, guru penjas, dan pendapat peserta didik dapat dibuat seperti tabel dibawah ini: Tabel 11. Nilai Kategori Kualitas Media Belajar oleh Ahli Materi, Ahli Media, Guru Penjas Kode Kategori Skor SB Sangat Baik 5 B Baik 4 CB Cukup Baik 3 KB Kurang Baik 2 SK Sangat Kurang 1 Tabel 12. Nilai Kategori Pendapat Peserta Didik Kode Kategori Skor SS Sangat Setuju 5 S Setuju 4 RR Ragu-Ragu 3 KS Kurang Setuju 2 TS Tidak Setuju 1 Data kuantitatif berupa penilaian yang didapatkan melalui angket uji coba media yang diberikan kepada ahli materi, ahli media, guru penjas, dan peserta didik. Menurut Suharsimi Arikunto yang dikutip oleh Dangu Bagus Sanjaya 2012: 69 mengungkapkan, data kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran dapat diolah dengan cara: dijumlah, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase. 90 Berdasarakan pernyataan tersebut dapat diperoleh rumus untuk penilaian kualitas media belajar sebagai berikut: Persentase tingkat penilaian = x 100 Kelayakan e-learning berbasis moodle dalam penelitian ini digolongkan menjadi 5 kategori. Skala yang digunakan menurut Suharsimi Arikunto yang dikutip oleh Jihad Falqianas Akbar 2015: 64, termasuk kriteria kualitatif tanpa pertimbangan yang disusun hanya dengan mempertimbangankan rentangan bilangan, dimana pembagian dilakukan dengan membagi rentangan bilangan. Skala kelayakan sebagai berikut: Gambar 14. Skala Pengukuran Sumber: Jihad Falqianas Akbar, 2015: 65 Berdasarkan penggolongan skala pengukuran di atas dikelompokkan menjadi kategori persentase kelayakan yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti sesuai dengan tabel dibawah ini: Tabel 13. Kategori Penilaian Kualitas Media Belajar Tingkat Penilaian Kategori – 20 Sangat Kurang Baik 20,1 - 40 Kurang Baik 40,1 - 60 Cukup Baik 60,1 - 80 Baik 80,1 - 100 Sangat Baik 91 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Media belajar web e-learning dibuat sesuai dengan cara membuat media yang telah dirancang. Tahapan pembuatan media belajar dalam penelitian ini dilakukan sesuai urutan pembuatan media dari 1 analisis pendahuluan, 2 membuat desain media, 3 membuat media, 4 validasi dan uji coba media, 5 hasil akhir media belajar internet. Penjabaran dari tahapan membuat media belajar yaitu sebagai berikut:

1. Analisis Pendahuluan

Analisis kebutuhan adalah langkah pertama yang dilakukan sebelum membuat media. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui potensi atau masalah. Setelah potensi atau masalah diketahui selanjunnya mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk yang diharapkan dapat mengatasi potensi atau masalah tersebut. Analisis kebutuhan dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan angket kepada 44 peserta didik di SMA Negeri 1 Pakem kelas X. Dari 44 peserta didik yang mengisi angket 21 anak merasa masih kesulitan dalam memahami materi permainan bola basket. Media belajar dalam mata pelajaran penjas khususnya materi permainan bola basket diperlukan oleh peserta didik dengan 42 anak menjawab perlu adanya media pembalajaran. Media yang dibutuhkan dalam belajar peserta didik lebih banyak memilih media berbasis internet hal ini 92 ditunjukkan dengna 36 anak memilih media berbasis internet dari 44 peserta didik. Selain melakukan analisis terhadap peserta didik peneliti juga melakukan analisis terhadap kurikulum. Berdasarkan analisis kurikulum, peneliti mengetahui bahwa kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 1 Pakem adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 bercirikan pola belajar berpusat kepada peserta didik, oleh sebab itu maka peserta didik harus mencari sumber sebanyak mungkin dalam mencari informasi. Peneliti juga mencermati Kompetensi Inti , Kompetensi Dasar, dan Indikator dalam kurikulum tersebut. Hasil analisis kompetensi menunjukkan bahwa pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan salah satu materinya yaitu permainan bola basket yang termasuk dalam permainan bola besar sebagai berikut: a. Kompetensi Inti 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat untuk memecahkan masalah.