Dakwaan Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Money Laundering dengan Kejahatan Asal Penipuan (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor: 1329K/PID/2012)

atau masih di ingat oleh saksi adalah sejumlah ± Rp. 7. 000.000.000,- tujuh miliyar rupiah.

2. Dakwaan

Surat dakwaan adalah surat atau akta yang memuat rumusan tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa yang disimpulkan dan ditarik dari hasil pemeriksaan penyidikan, dan merupakan dasar serta landasan bagi hakim dalam pemeriksaan di muka sidang pengadilan. 152 Perumusan dakwaan didasarkan dari hasil pemeriksaan pendahuluan yang dapat disusun tunggal, komulatif, alternatif maupun subsidair. 153 Dakwaan disusun secara tunggal apabila seseorang atau lebih mungkin melakukan satu perbuatan saja. Apabila terdakwa didakwa dengan dakwaan bentuk tunggal, sebenarnya hal ini mengandung resiko besar oleh karena apabila dakwaan tersebut gagal dibuktikan Jaksa Penuntut Umum di persidangan maka terdakwa jelas akan dibebaskan oleh majelis hakim. 154 Sebagaimana surat edaran Jaksa Agung Nomor. SE-004J.A111993 tentang pembuatan surat dakwaan. Dalam surat edaran tersebut terdapat beberapa jenis surat dakwaan diantaranya: 155 1. Dakwaan tunggal artinya surat dakwaan ini hanya satu tindak pidana saja yang didakwakan, karena tidak dapat kemungkinan untuk mengajukan alternatif atau dakwaan pengganti lainnya. 2. Dakwaan alternatif artinya dalam surat dakwaan ini terdapat beberapa dakwaan yang disusun secara berlapis-lapisan yang satu merupakan alternatif dan bersifat mengecualikan dakwaan pada 152 M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP , Jakarta; Pustaka Kartini, 1985, hal. 414-415. 153 Rusli Muhammad, Potret Lemabaga Pengadilan Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2006, hal. 125. 154 Lilik Mulyadi , Hukum Acara Pidana Suatu Tinjauan Khusus Terhadap Surat Dakwaan, Eksepsi dan Putusan Peradilan, Bandung; PT Citra Adytia Bakti,1996, hal. 56 155 Surat Edaran Jaksa Agung Muda Pidana Umum Nomor SE-004J.A111993 tentang Pembuatan Surat Dakwaan, tertanggal 22 November 1993. Universitas Sumatera Utara dakwaa lainnya. Bentuk dakwaan ini dipergunakan apabila belum didapat kepastian tentang tindak pidana mana yang paling tepat dapat dibuktikan. Dalam dakwaan alternatif, meskipun dakwaan terdiri beberapa lapisan, hanya satu dakwaan saja yang dibuktikan tanpa harus memperhatikan urutannya dan jika salah satu telah terbukti maka dakwaan pada lapisan lainnya tidak perlu lagi. 3. Dakwaan subsidair artinya dakwaan yangterdiri dari beberapa lapisan dakwaan yang disusun secara berlapis denga maksud lapisan yang satu berfungsi sebagai pengganti lapisan sebelumnya. Sistematik lapisan disusun secara berurut dimulai dari tindak pidana yang yang diancam dengan pidana tetinggi sampai dengan pidana yang dincam dengan pidana terrendah. 4. Dakwaan kumulatif artinya dalam surat dakwaan ini didakwaan beberapa tindak pidana sekaligus kesemua dakwaan harus dibuktikan satu demi persatu. Dakwaan yang tidak terbukti harus dinyatakan secara tegas dan dituntut pembebasan dari dakwaan tersebut. Dakwaan ini dipergunakan dalam hal terdakwa melakukan beberapa tindak pidana yang masing-masing merupakan tindak pidana yang berdiri sendiri. 5. Dakwaan kombinasi disebut dakwaan kombinasi karena didalam bentuk ini dikombinasikan atau digabungkan antara dakwaan kumulatif dengan dakwaan alternatif atau subsidair. Adapun surat dakwaan yang diajukan Penuntut Umum di depan persidangan kepada terdakwa adalah dakwaan berbentuk kombinasi antara kumulatif dan alternatif diuraikan sebagai berikut. 156 Setelah terdakwa menerima sejumlah uang secara bertahap dan berlanjut dari saksi sejak tahun 2005 sampai dengan tanggal 14 April 2011 dengan sejumlah sekitar ± Rp. 7.000.000.000,-tujuh miliyar rupiah, terdakwa telah memperggunakannya untuk keperluan keluarganya, berfoya-foya, dan dipergunakan untuk kepentingan pribadinya dan yang menguntungkan dirinya sendiri atau orang lain, sehingga atas perbuatan terdakwa tersebut, saksi telah 156 Bunyi Surat Dakwaan dalam tulisan banyak yang dirubah oleh peneliti dari format aslinya sebagaimana aslinya dituliskan dalam Putusan No. 1286Pid.B2011PN-LP. Universitas Sumatera Utara menderita kerugian sekitar ± Rp.7.000.000.000,-tujuh miliyar rupiah atau setidaknya lebih dari Rp.250,- dua ratus lima puluh rupiah Terhadap perbuatan terdakwa tersebut diatas, terdakwa melanggar dan diancam pidana dalam pasal 378 KUHP jo. Pasal 64 ayat 1 KUHP sebagai dakwaan pertama atau diancam setelah terdakwa menerima sejumlah uang secara bertahap dan berlanjut dari saksi sejak tahun 2005 sampai dengan tanggal 14 April 2011 dengan jumlah sekitar ± Rp. 7.000.000.000,- tujuh miliyar rupiah melanggar dan diancam pidana dalam pasal 372 KUHP jo. Pasal 64 ayat 1 KUHP sebagai dakwaan kedua. Sebagai Dakwaan Alternatif Ketiga, terdakwa telah didakwa karena pada waktu dan tanggal yang tidak dingat lagi dari tahun 2005 sampai dengan pada hari selasa tanggal 26 April 2011 sekitar pukul 17.30 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu antara tahun 2005 sampai dengan tahun 2011 bertempat di hotel Deli Indah Jalan Raya Medan Perbaungan Nomor 100 Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, telah melakukan beberapa perbuatan yang saling berhubungan sehingga dengan demikian harus dipandang sebagai suatu perbuatan yang diteruskan voortgezete handeling yaitu menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa keluar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 Undang-undang Tindak Pidana Universitas Sumatera Utara Pencucian Uang, dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan. Cara terdakwa melakukan perbuatan yang didakwakan dalam dakwaan alternatif ke tiga ialah sesuai dengan kronologis atau posisi kasus sebagaimana telah diuraikan diatas. Terhadap perbuatan terdakwa tersebut diatas maka dakwaan alternatif ketiga terdakwa melanggar dan diancam pidana dalam Pasal 3 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pembrantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo. Pasal 64 ayat 1 KUHP atau melanggar pasal 4 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pembrantsan Tindak Pidana Pencucian Uang jo. Pasal 64 ayat 1 KUHP.

3. Fakta-fakta Hukum

Dokumen yang terkait

Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

0 64 103

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Analisis Tentang Putusan Mahkamah Agung Dalam Proses Peninjauan Kembali Yang Menolak Pidana Mati Terdakwa Hanky Gunawan Dalam Delik Narkotika

1 30 53

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING).

0 1 6

A. Tindak Pidana Penipuan Dalam Hukum Pidana Indonesia a. Pengertian dan unsur –unsur tindak pidana - Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Money Laundering dengan Kejahatan Asal Penipuan (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor: 1329K/PID/2012)

0 0 40

Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Money Laundering dengan Kejahatan Asal Penipuan (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor: 1329K/PID/2012)

0 0 38

PENERAPAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU MONEY LAUNDERING DENGAN KEJAHATAN ASAL PENIPUAN (ANALISIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR: 1329KPID2012.)

0 0 13