Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

commit to user 58

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis variansi dua jalan 2 x 3, yaitu kedua faktor yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan efek baris, efek kolom dan kombinasi efek baris dan kolom terhadap prestasi belajar adalah faktor A media pembelajaran dan faktor B aktifitas belajar. Selain analisis variansi, digunakan pula analisis data lain, yaitu uji-t, metode Lilliefors, dan metode Bartlett. Uji-t digunakan untuk menguji keseimbangan antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Metode Lilliefors digunakan untuk uji normalitas antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Metode Bartlett digunakan untuk uji homogenitas antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperiman 2. 1. Uji Keseimbangan Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam keadaan seimbang atau tidak sebelum mendapat perlakuan dengan kata lain secara statistik uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan mean yang berarti dari dua sampel yang independen. Statistik uji yang digunakan uji-t. Langkah-langkah uji keseimbangan adalah sebagai berikut: a. Hipotesis. H : 1 = 2 kedua kelompok memiliki aktivitas yang sama H 1 : 1 = 2 kedua kelompok memiliki aktivitas berbeda commit to user 59 b. Tingkat Signifikansi = 5 c. Statistik Uji 2 1 2 1 1 1 n n s X X t p ~ 2 2 1 n n t dengan 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 n n s n s n s p d. Daerah Kritis: DK = {t | 2 n n ; 2 2 1 t t atau 2 n n ; 2 2 1 t t } e. Keputusan Uji H ditolak jika t terletak di darah kritis t DK f. Kesimpulan - Kedua kelompok memiliki aktivitas sama jika H diterima. - Kedua kelompok memiliki aktivitas berbeda jika H ditolak. 2. Uji Prasyarat Analisis Variansi a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang dugunakan adalah metode Lilliefors. Langkah-langkah metode Lilliefors adalah sebagai berikut: 1 Hipotesis H : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. H 1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal. 2 Statistik Uji commit to user 60 L = Maks i i z S z F Dimana: Fz i = P Z z i dengan Z N 0, 1 S z i = Proporsi cacah Z z i terhadap seluruh cacah z i s = deviasi standart atau simpangan baku. z i = skor standart z i = s X X i 3 Taraf signifikansi = 0,05 4 Daerah Kritik: DK = {L L L n ; } dibandingkan dengan L tabel . Harga L n ; dapat diperoleh dari tabel Lilliefors pada tingkat signifikansi dengan derajat kebebasan. 5 Keputusan Uji H ditolak jika L DK atau H tidak diterima jika L DK 6 Kesimpulan - Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika H diterima. - Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika H ditolak. Budiyono, 2009:170-171 commit to user 61 b. Uji Homogenitas Variansi Uji homogenitas bertujuan untuk menguji apakah sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Metode yang digunakan adalah dengan uji Bartlett. Prosedur pemakaiannya adalah sebagai berikut: 1 Hipotesis H : 2 2 2 2 1 ... k populasi homogen H 1 : paling sedikit ada satu variansi yang berbeda populasi tidak homogen 2 Statistik Uji logS f - RKG log f c 2,303 χ 2 j j 2 dengan: 2 berdistribusi 2 1 k k = Banyak seluruh nilai f = Derajat kebebasan untuk RKG = N – k f j = Derajat kebebasan untuk 2 j S = N – k j = 1, 2, …, k N = Banyaknya seluruh nilai ukuran n j = Banyaknya nilai ukuran ke-j = ukuran sampel ke-j c = 1 + f f k j 1 1 1 3 1 commit to user 62 RKG = 2 2 2 1 ; j j j j j j j j s n n X X SS f SS 3 Taraf Signifikansi = 0,05 4 Daerah Kritik DK = 1 ; 2 2 2 k 5 Keputusan Uji H ditolak jika 2 DK, atau H tidak ditolak jika 2 DK 6 Kesimpulan - Populasi dikatakan homogen jika H diterima. - Populasi dikatakan tidak homogen jika H ditolak. Budiyono, 2009:174-177 3. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini menggunakan analisis variansi dengan dua jalan dengan sel tak sama 2x3. Analisis variansi dua jalan bertujuan untuk menguji perbedaan efek pengaruh 2 variabel bebas yaitu media pembelajaran faktor A dan aktivitas belajar siswa faktor B serta interaksi antara media pembelajaran dengan aktivitas belajar siswa faktor AB terhadap variabel terikatnya. Asumsi bagi analisis variansi dua jalan adalah sebagai berikut : a. Model X ijk = + i + j + ij + ijk Keterangan : commit to user 63 X ijk = pengamatan pada subyek ke-k pada baris ke-i kolom ke-j. = rerata dari seluruh data amatan rerata besar. j = efek kolom ke-j pada variabel terikat. i = efek baris ke-i pada variabel terikatnya. ij = kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat. ijk = galat yang berdistribusi normal dengan rataan 0 i = 1, 2, ..., p ; p = banyak baris j = 1, 2, ..., q ; q = banyak kolom k = 1, 2, ..., n ij ; n ij = banyak data amatan pada sel ij b. Prosedur 1. Hipotesis H 0A : i = 0, untuk setiap i = 1, 2 , …, p H 1A : paling sedikit ada satu i yang tidak nol H 0B : j = 0, untuk setiap j = 1, 2, ..., q H 1B : untuk paling sedikit ada satu j yang tidak nol H 0AB : ij = 0 untuk setiap i = 1, 2, …, p dan j = 1, 2, …, q H 1AB : untuk paling sedikit ada satu ij yang tidak nol. Budiono, 2009:212 2. Komputasi Ada lima komponen yang berturut-turut dikembangkan dengan 1, 2, 3, 4, 5 yang dirumuskan sebagai berikut : commit to user 64 1 pq G 2 2 j i ij SS , 3 i 2 i q A 4 j 2 j P B 5 ij 2 ij AB Pada analisis dua jalan dengan sel tak sama, didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut : n ij = ukuran sel ij sel pada baris ke-i kolom ke-j = banyaknya data amatan pada sel ij = frekuensi sel ij n h = rataan harmonik frekuensi seluruh sel = ij ij n pq 1 N = j , i ij n = banyaknya seluruh data amatan SS ij = k ij k 2 k ij k 2 ij k n X X = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij p = banyaknya baris q = banyaknya kolom ij AB = rataan pada sel ij A i = j ij AB = jumlah rataan pada baris ke-i B j = i ij AB = jumlah rataan pada kolom ke-j commit to user 65 G = ij ij AB = jumlah rataan pada semua sel. 3. Jumlah kuadrat JKA = n h {3 – 1} JKB = n h {4 – 1} JKAB = n h {1 + 5 – 3 – 4} JKG = 2 JKT = JKA+ JKB + JKAB + JKG 4. Derajat kebebasan dkA = p – 1 dkB = q – 1 dkAB = p – 1 q – 1 = pq – p – q + 1 dkG = N – pq dkT = N – 1 5. Rerata kuadrat RKA = dkA JKA RKAB = dkAB JKAB RKB = dkB JKB RKG = dkG JKG 6. Statistika uji Untuk H 0A adalah RKG RKA F a yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan N – pq. commit to user 66 Untuk H 0B adalah RKG RKB F b yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q – 1 dan N – pq. Untuk H 0AB adalah RKG RKAB F ab yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 q – 1 dan N – pq. 7. Daerah kritik Daerah kritik untuk F a adalah DK a = {F a |F a F ; p – 1 , N – pq } Daerah kritik untuk F b adalah DK b = {F b |F b F ; q – 1 , N – pq } Daerah kritik F ab adalah DK ab = {F ab |F ab F ; p – 1q – 1, N -pq } 8. Keputusan uji H ditolak apabila hanya statistik uji yang bersesuaian melebihi harga kritik masing-masing. Budiyono, 2009 : 229 – 231 c. Tata Letak Data Bentuk Tabel anova berupa hubungan baris dan kolom. Adapun tabelnya sebagai berikut: Tabel 3.4 Tata Letak Data pada Analisis Variansi Dua Jalan a b b 1 b 2 b 3 a 1 AB 11 AB 12 AB 13 a 2 AB 21 AB 22 AB 23 commit to user 67 Keterangan : a = Media pembelajaran a 1 = Media pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash 8. a 2 = Media pembelajaran dengan menggunakan media powerpoint. b = Aktivitas belajar siswa. b 1 = Tingkat aktivitas belajar tinggi. b 2 = Tingkat aktivitas belajar sedang. b 3 = Tingkat aktivitas belajar rendah. AB 11 = Hasil tes dengan menggunakan macromedia flash 8 untuk tingkat aktivitas belajar tinggi. AB 12 = Hasil tes dengan menggunakan macromedia flash 8 untuk tingkat aktivitas belajar sedang. AB 13 = Hasil tes dengan menggunakan macromedia flash 8 untuk tingkat aktivitas belajar rendah. AB 21 = Hasil tes dengan menggunakan media powerpoint untuk tingkat aktivitas belajar tinggi. AB 22 = Hasil tes dengan menggunakan media powerpoint untuk tingkat aktivitas belajar sedang. AB 23 = Hasil tes dengan menggunakan media powerpoint untuk tingkat aktivitas belajar rendah. commit to user 68 c. Rangkuman Analisis Tabel 3.5 Rangkuman Analisis Dua Jalan Sumber JK Dk RK Fobs F Statistik uji Baris A JKA p-1 RKA Fa F atau Kolom B JKB q-1 RKB Fb F atau Interaksi AB JKAB p-1q-1 RKAB Fab F atau Galat G JKG N-pq RKG - - - Total JKT N-1 - - - - Keterangan : P = probabilitas amatan F = nilai F yang diperoleh dari tabel Budiyono,2009: 239 4. Uji Lanjut Pasca Anava Untuk uji lebih lanjut setelah Anava, digunakan metode Scheffe. Langkah-langkah dalam menggunakan metode scheffe sebagai berikut : a. Komparasi rataan antar baris Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar baris adalah : F ij = j i j i n n RKG X X 1 1 2 Keterangan : F ij = nilai F obs pada perbandingan baris ke-i dan baris ke-j i X = rataan pada baris ke-i commit to user 69 j X = rataan padar baris ke-j RKG = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi n i = ukuran sampel baris ke-i n j = ukuran sampel baris ke-j Sedangkan daerah kritik untuk uji ini adalah : Dk = {F i-j |F i-j p-1 F ; p-1, N-pq } b. Komparasi rataan antar kolom Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar kolom adalah : j i 2 j i ij n 1 n 1 RKG X X F Keterangan hampir sama dengan keterangan komparasi rataan antar baris, hanya keterangan baris diganti kolom. Sedangkan daerah kritik untuk uji ini adalah : DK = { F i-j |F i-j q-1 F ; q-1, N-pq } c. Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama adalah : kj ij 2 kj ij kj ij n 1 n 1 RKG X X F F ij-kj = nilai F obs pada perbandingan rataan pada sel ij dan rataan pada sel kj commit to user 70 ij X = rataan pada sel ke-i j k X = rataan pada sel ke-j Sedangkan daerah kritik untuk uji ini adalah: DK = {F ij-kj |F ij-kj pq-1 F ; pq -1 , N-pq } d. Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama. Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama adalah: kj ij 2 ik ij kj ij n 1 n 1 RKG X X F Sedangkan daerah kritik untuk uji ini adalah: Dk = { F ij-ik |F ij-ik pq-1 F ; pq-1 , N-pq } Budiyono, 2009: 215-217 commit to user 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2009 2010

6 43 102

Eksperimentasi Pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) disertai Problem Posing pada Materi Pokok Pecahan Ditinjau dari aktivitas Belajar Siswa

0 3 95

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SUB POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 4 105

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVINGTERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SPLDV DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMP NEGERI 8 SURAKARTA

0 3 80

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 2 2

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PORTOFOLIO DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA ( Pada Pokok Bahasan Sudut ).

0 1 7

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 7

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA.

0 0 8

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE LEARNING TOURNAMENT DAN QUIZ TEAM DITINJAU Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Metode Learning Tournament Dan Quiz Team Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Persamaan Da

0 2 19

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA.

0 1 19