12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
1. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
Sebelum mengacu pada pengertian motivasi, terlebih dahulu menelaah pengidentifikasian kata motivas dari istilah motif. Motivasi
berasal dari kata motif, yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan indivdu tersebut
bertindak atau berbuat. Menurut W.S. Winkel 1997: 151 motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu
demi mencapai tujuan tertentu. Sedangkan pendapat Isbandi Rukminto Adi 1994: 154 motif itu tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat
diinterprestasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Jadi Motif
adalah kekuatan dorongan dalam diri individu manusia untuk melakukan atau berbuat sesuatu demi mencapai tujuan tertentu.
Kemudian penjelasan pengertian motivasi, menurut Mc. Donald
dalam Oemar Hamalik 2003:158 motivasi adalah suatu perubahan
energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Gray
dalam Winardi, 1992 motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan
timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan
13 kegiatan- kegiatan tertentu. Soemanto 1983 secara umum
mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan. Jadi
kesimpulan dari definisi pengertian motivasi diatas adalah motivasi perubahan energi individu seseorang baik internal diri seseorang maupun
eksternal untuk pencapaian tujuan dalam kegiatan – kegiatan tertentu.
syaiful bahri Djamarah 149:2002 memaparkan bahwa motivasi itu ada 2 macam, yaitu:
1. Motivasi Instrinsik Adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang
bersumber dari kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa sendiri. Motivasi ini sering disebut motivasi murni atau motivasi yang sebenarnya, yang timbul
dari dalam diri peserta didik misalnya keinginan untuk mendapat ketrampilan
tertentu, memperoleh
informasi dan
pemahaman, mengembangkan sikap untuk berhasil, menikmati kehidupan secara sadar
memberikan sumbangan kepada kelompok, keinginan untuk diterima oleh orang lain.
2. Motivasi Ekstrinsik Adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar
situasi belajar, seperti: angka, ijazah, tingkatan, hadiah, medali, pertentangan dan persaingan yang bersifat negatif ialah ejekan ridicule
dan hukuman. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan di sekolah, sebab pembelajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat, atau sesuai
14 dengan kebutuhan peserta didik. Ada kemungkinan peserta didik belum
menyadari pentingnya bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dalam keadaan ini peserta didik bersangkutan perlu dimotivasi agar
belajar. Guru berupaya membangkitkan motivasi belajar peserta didik sesuai dengan keadaan peserta didik itu sendiri.
Jadi dapat disimpulkan motivasi intrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dari dalam individu sendiri,
sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang timbul karena adanya rangsangan dari luar individu.
b. Belajar