Modul Elektronik Kualitas Perangkat Pembelajaran

26 Modul matematika yang disusun dapat mendekatkan materi yang diajarkan dengan kehidupan sehari-hari siswa yang sebenarnya, seperti memberikan contoh peristiwa sehari-hari yang ada kaitannya dengan materi pembelajaran, misalnya simulasi melukis sketsa grafik fungsi aljabar. Dengan demikian modul yang dikembangkan dapat digunakan oleh guru sebagai bahan ajar ataupun siswa sebagai sumber belajar. Agar pembelajaran matematika berbantukan komputer dapat mencapai tujuan yang diiinginkan, maka diperlukan perangkat pembelajaran yang berkaitan dengan perangkat komputer pula. Maka perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa e-modul.

5. Modul Elektronik

Menurut Nurma 2010 dalam http:nurma.staff.uns.ac.id mengatakan: Modul Elektronik E-Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya secara elektronik bagian dari e-learning. E-modul dalam penelitian ini digunakan sebagai bahan ajar pada mata pelajaran Matematika bab Turunan Fungsi dengan pokok bahasan Tafsiran Geometris Turunan sebagai Gradien garis Singgung dengan program aplikasi Geogebra jenjang Sekolah Menengah Atas SMA kelas XI sebelas semester II dua. Penggunaan e-modul sebagai bahan ajar pada penelitian ini bertitik tolak pada modul yang 27 digunakan juga sebagai bahan ajar. Pengembangan e-modul sebagai bahan ajar elektronik itu sendiri tidak jauh berbeda dengan modul, hanya saja e-modul dirancang menggunakan sebuah software dan dioperasikan menggunakan sebuah personal komputer. Sehingga pada e-modul ini secara karakteristik memeliki karakteristik yang sama dengan modul yaitu self instruksional, self contained, stand alone, adaptive, dan user friendly.

6. Kualitas Perangkat Pembelajaran

Untuk memperoleh hasil pengembangan yang berkualitas diperlukan penilaian. Untuk menentukan kualitas hasil pengembangan model dan perangkat pembelajaran diperlukan tiga kriteria: kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Ketiga kriteria ini mengacu pada kriteria kualitas hasil penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Van den Akker dalam Rochmad 2011 dan kriteria kualitas produk yang dikemukakan oleh Nieveen dalam Rochmad 2011. Van den Akker dalam Rochmad 2011 dan Nieveen dalam Rochmad 2011 menyatakan, bahwa dalam penelitian pengembangan model pembelajaran perlu kriteria kualitas yaitu kevalidan validity, kepraktisan practically, dan keefektifan effectiveness. Dalam penelitian ini, kualitas perangkat e-modul dinilai dari: a. Aspek Kevalidan E-modul pembelajaran Turunan Fungsi dikatakan valid jika memenuhi kriteria yaitu: hasil penilaian validator menyatakan 28 bahwa media pembelajaran Turunan Fungsi dikatakan valid dengan revisi atau tanpa revisi, didasarkan pada landasan teoritik yang kuat. Pengembangan sumber belajar Turunan Fungsi berbasis e- modul memenuhi kriteria atau aspek yang terkandung dalam media pembelajaran Turunan Fungsi. Aspek yang harus dipenuhi dalam media ini adalah 1 Kualitas materi isi dan tujuan, 2 Kualitas tampilan instruksional dan teknik. b. Aspek Kepraktisan E-modul Turunan Fungsi dikatakan praktis jika memenuhi kriteria yaitu: 1 Para responden menyatakan bahwa media pembelajaran Turunan Fungsi dapat diterapkan di kelas dan bermanfaat. 2 Tingkat keterlaksanaan penggunaan media pembelajaran Turunan Fungsi termasuk tinggi dengan meninjau aktivitas siswa dan guru. c. Aspek Keefektifan Aspek keefektifan biasanya berkaitan erat dengan perbandingan antara tingkat pencapaian tujuan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya, atau perbandingan antara hasil nyata dengan hasil yang direncanakan Mulyasa, 2003: 82. Uno 2008: 138 menyatakan bahwa keefektifan pengajaran biasanya diukur dengan tingkat pencapaian siswa pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Nieveen dalam Rochmad 2011:17 29 menyatakan bahwa keterlaksanaan model dikatakan efektif dilihat dari komponen- komponen: 1 hasil belajar siswa, 2 aktivitas siswa dan 3 respon siswa. Hal ini berdasarkan pada tingkatan pengalaman dan hasil intervensi konsisten dengan tujuan yang dimaksud. Tingkatan pengalaman ini dengan adanya respon positif dari siswa yang ditunjukkan melalui angket yang diberikan sedangkan intervensi konsisten dengan tujuan yang dimaksud ditunjukkan dengan tes hasil belajar. Sehingga pada e-modul pembelajaran Turunan Fungsi ini dikatakan efektif jika memberikan hasil yang sesuai harapan dengan ditunjukkan oleh tes hasil belajar.

7. Materi Ajar