BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
1. Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pihak lain sebagai bahan
masukan pengkajian telah dilakukan oleh George Baltas, seorang pengajar di Universitas Athens jurusan Ekonomi dan Bisnis dalam jurnalnya yang
berjudul “The Effects of Nutrition Information on Consumer Choice” Journal of advertising research, Maret-April 2001:57-66. Dalam jurnal
tersebut diteliti dampak pencantuman informasi nutrisi pada kemasan terhadap pilihan konsumen atas sereal anak-anak. Produk yang sering
dibeli ini dipilih karena konsumen dapat memperoleh informasi dengan mudah melalui iklan dan kemasan.
Penelitian ini menggunakan logic choice model untuk mengenali keanekaragaman respon konsumen terhadap informasi nutrisi. Secara
umum penelitian ini menekankan pada identifikasi empirik mengenai efek informasi nutrisi pada perilaku pemilihan merek dengan
menggunakan kerangka kerja analisa state-of-the-art, secara khusus penelitian ini
menggunakan konsistensi-utilitas model perilaku pembelian, yaitu pilihan merek mana yang tergantung pada properti
nutrisi protein, lemak, serat, sodium, gula, vitamin dan mineral. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa profil nutrisi dari suatu merek
berdampak pada keputusan pembelian. Hal ini membuat konsumen
mempunyai berbagai pertimbangan tentang nutrisi sehingga seringkali konsumen cenderung mengorbankan rasa dari makanan tersebut dan
mementingkan kandungan nutrisi. Penelitian diatas mempunyai dampak penting. Pertama karena konsumen menggunakan informasi nutrisi dari
produk pilihan mereka, klaim periklanan yang dilakukan perusahaan melalui label harus memberikan gambaran tentang sehatnya produk
tersebut dan kemudian menunjukkan kandungan nutrisi yang sebenarnya. Kedua, respon konsumen terhadap informasi nutrisi beragam. Maka dari
itu, pihak periklanan haruslah mempertimbangkan informasi nutrisi tersebut apakah sesuai dengan target konsumen. Dalam penelitian ini juga
diketahui bahwa faktor rasa mendominasi faktor nutrisi untuk karakteristik seperti gula, penemuan ini dapat menjadi atribut pentingnya
rasa pada kategori nutrisi. 2.
Hasil penelitian lain yang juga dapat memberikan kontribusi dan dijadikan acuan dalam penyusunan skripsi ini adalah oleh John A. Bower,
Mohammad A. Saadat dan Catherine Whitten, dengan judul “Effect of liking information and consumer characteristics on purchase intention and
willingness to pay more for a fat spread with a proven health benefit” Food Quality and Preference 14, 2003:65–74. Dalam jurnal tersebut
diteliti bahwa permasalahan yang sering terjadi dalam pemilihan produk adalah antara rasa dan alasan kesehatan. Pengaruh tambahan lainnya
adalah adanya nilai tambah akan kesehatan menyebabkan harga produk tersebut naik. Hal ini disadari oleh pembeli karena adanya bahan
tambahan yang mengandung nilai gizi tertentu dalam produk. Pada penelitian di UK, ada dua produk yang diteliti yaitu Benecol dan Flora.
Kedua produk ini sama yaitu margarine dengan nilai kolesterol yang rendah. Benecol memiliki harga yang lebih tinggi dibanding Flora karena
adanya zat aktif yang berfungsi sebagai perendah kolesterol. Penelitian ini menggunakan metode “mixed”. Dengan
memperhatikan beberapa group faktor. Efek dari sampel dan informasi diukur dengan 3 respon. Tahapan penelitian:
Tahapan 1: penilaian tanpa label terhadap dua produk makanan. Tahapan 2: kuisioner dan demografi dan produk yang biasa digunakan.
Tahapan 3: tes pengetahuan akan gizi dan kesadaran akan kesehatan. Tahapan 4: penilaian dengan label terhadap dua produk.
Tiga respon yang digunakan adalah tingkat kesukaan, intensitas pembelian, kemauan untuk membayar lebih. Dengan beberapa atribut
dalam penelitian adalah aroma, penampilan, tekstur, rasa dan hal yang membedakan kedua produk. Sedangkan pada tahapan tes pengetahuan
akan gizi dengan menggunakan tes pemahaman akan serat, lemak , dan kalori, diet. Prosedur dalam pelaksanaan test dengan menggunakan
takaran seimbang antara semua sampel tanpa memperhatikan label gizi yang sudah tertera sebelumnya. Data dianalisa dengan menggunakan
SPSS untuk Windows dan juga dianalisa dengan ANOVA Analysis of variance dengan membandingkan semua nilai baik kesukaan, intensitas
pembelian, kemauan untuk membayar lebih.
Hasil dari penelitian ini adalah dengan usia responden antara 17-25 tahun dan 26-55 tahun dengan perbandingan jumlah antara laki-laki dan
perempuan yang setara. 87 mengatakan alasan mereka untuk membeli adalah kesadaran akan kesehatan. Sedangkan 61 adalah mereka
memiliki pengetahuan akan nutrisi. Dapat ditarik sebuah hubungan antara kesadaran diri akan kesehatan memiliki nilai yang sangat signifikan.
Sehingga kebanyakan orang memiliki kemauan untuk membeli produk dengan nutrisi yang terjamin karena mereka sadar akan pentingnya
menjaga kesehatan mereka, terlebih mereka mau untuk membayar lebih hanya untuk membeli produk tersebut. Namun, karena terkendala oleh
harga. Kebanyakan orang lebih memilih produk sejenisproduk sehat dengan harga dibawah produk dengan nilai gizi lebih yang mahal.
Walaupun memang produk yang memiliki harga sedikit lebih murah itu tidak memiliki nilai gizi sebanyak produk mahal. Konsumen dapat
memutuskan untuk tidak membeli produk mahal karena ada produk lebih murah dengan nilai gizi yang hampir sama. Namun, karena alasan
kesehatan maka konsumen akan memilih produk yang lebih mahal. Kesimpulan lain yang dapat juga ditarik dari penelitian ini adalah,
bahwa intensitas membeli dan kemauan untuk membayar lebih tidak lain karena pengaruh label nutrisi pada suatu produk. Yang membuat
konsumen mempertimbangkan dan memilih untuk membeli. Dan terlebih produk tersebut lebih disukai. Konsumen wanita memiliki kecenderungan
membeli karena kesadaran akan kesehatan diet dan membeli untuk
orang lain, sedangkan konsumen dengan usia lebih biasa membeli terkait dengan alasan penyakit seperti kolesterol.
Kesimpulan akan Informasi nutrisi pada suatu produk adalah sangat penting dan sangat berguna. Baik karena alasan konsumen diet
atau memiliki gaya hidup sehat sehari-hari. Label Nutrisi yang efektif adalah label nutrisi yang memberikan informasi tentang bahan dasar
makanan itu dibuat, gizi dalam makanan.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Proses Pengambilan Keputusan