O. Pengertian Efisiensi
Efisiensi adalah ukuran dari hubungan antara masukan dan keluaran. Menurut Nanang 2013 mengutip pernyataan Daft 2003:9, efisiensi adalah pengunaan
sumber daya bahan baku, uang dan manusia secara minimal untuk menghasilkan output sebanyak diharapkan.
P. Analisis Selisih Anggaran
Menurut shim dan siege 2001, analisis selisih membandingkan antara kinerja standar dengan kinerja aktual dan dapat dilakukan oleh divisi, departemen,
program, produk, wilayah, atau unit tanggung jawab lainnya. Evaluasi selisih dapat dilakukan secara kuartalan, bulanan, setiap hari atau setiap jam, tergantung pada
pentingnya atau tidaknya mengidentifikasi masalah dengan cepat. Karena kita tidak mengetahui angka aktual hingga akhir periode, maka selisih hanya dapat dilakukan
pada akhir periode. Menurut Prawitiningsih 2007, mengutip pernyataan harapan 1997,
dalam mekanisme penerapan budget dengan realisasi. Perbedaan antara angka budget dengan realisasi ini disebut dengan penyimpangan atau selisih. Apabila kita
menganggap bahwa budget sudah benar atau akurat, maka secara prinsip kita harus mengusahakan agar realisasi harus sama dengan budget.
Menurut Ariana 2011, analisis selisih belanja merupakan analisis terhadap perbedaan atau selisih antara realisasi belanja dengan anggaran. Analisis
selisih cukup sederhana namun dapat memberikan informasi sangat berarti. Pada
analisis selisih kita harus memperhatikan beberapa hal penting harus diperhatikan, yaitu :
1. Mempertanyakan alasan terhadirnya selisih, apakah selisih tersebut cukup beralasan, dapat dipertanggungjawabkan ?
2. Berapa tingkat selisih biasa di toleransi ? 3. Berapa besarnya selisih, apakah jumlahnya signifikan atau tidak ?
Rasio efisiensi belanja merupakan perbandingan antara realisasi belanja dengan anggaran belanja. Rasio eisiensi belanja digunakan untuk mengukur tingkat
penghematan anggaran dilakukan pemerintah. Rasio efisiensi belanja dirumuskan sebagai berikut :
Rasio Efisiensi belanja =
100 x
lanja anggaranbe
elanja realisasib
Q. Pengertian Kecamatan
Menurut wikipedia Indonesia, kecamatan adalah pembagian wilayah adminitratif di indonesia di bawah kabupaten atau kota.kecamatan terdiri dari desa-
desa atau kelurahan-kelurahan. Dalam konteks otonomi daerah di kabupaten atau kota mempunyai wilayah kerja tertentu dipimpin oleh seorang camat.
Menurut Undang-undang, kecamatan adalah wilayah kerja camat selaku Perangakat Daerah kotakabupaten UU 32 2004. Perbedaan mendasar penertian
kecamatan dari UU No.574 dengan UU 322004. Dalam UU 574 kecamatan merupakan perangkat wilayah dalam 322004 adalah perangkat daerah, karena itu
kecamatan menerima sebagian wewenang dilimpahkan oleh Kepala Daerah Daerah Disamping itu kecamatan adalah sebagai koordinator dalam pelaksanaan tugas-tugas
pemerintah umum.
R. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian Muh Andriyanto 2006 tentang Evaluasi Penyusunan Anggaran dan Alokasi Anggaran Belanja Daerah. Penelitian ini dilakukan pada
Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar. Hasil penelitian ini bahwa pemerintah daerah menghadapi berbagai macam permasalahan politik, sosial, ekonomi datang
secara bersamaan. Banyak masyarakat merasa tidak puas dengan kinerja pemerintah daerah karena mereka tidak mendapatkan kesejahteraan mereka inginkan. Disamping
itu juga banyak dikeluhkan bagaimana pengalokasian anggaran antar proyek satu dengan proyek lain. oleh karena itu, diperlukan adanya analisis terhadap sistem
keuangan daerah termasuk sistem penganggaran ada di daerah. Hasil evaluasi terhadap alokasi belanja menunjukan bahwa jumlah anggaran
belanja kedalam unit kerja selama tiga tahun berturut-turut teru menerus mengalami kenaikan. Apabila dari proporsinya selama dua tahun, yaitu pada tahun 2007 dan
2008 masing-masing unit kerja selalu mempunyai jumlah proporsi sama. Sempitnya
waktu dimiliki unit kerja dalam penyesuaian RKA-SKPD rendahnya kemampuan SDM dalam penyusunan anggaran kinerja menyebabkan banyak unit kerja hanya
mengusulkan kegiatan hampir sama dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukan bahwa dasar alokasi anggaran digunakan oleh Pemerintah Daerah Karanganyar
masih menggunakan dasar incremental. penyusunan anggaran masih mengunakan metode incremental dan penerapan prioritas tidak jelas membuat out come
dihasilkan menjadi optimal. Sebagaimana akibatnya masih banyak masyarakat kecewa dengan kinerja pemerintah daerah. Dengan demikian dapat kita simpulkan
bahwa tidak ada perubahan paradigma dalam penyusunan anggaran pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar.
Prawatiningsih 2007, meneliti mengenai evaluasi anggaran belanja sebagai alat pengendalian keuangan. Penelitian ini dilakukan di Badan Rumah Sakit Daerah
BRSD Ciawi. Hasil dari penelitian ini adalah ada beberapa factor pertimbangan, yaitu : jumlah kunjungan pasien, jenis penyakit, rencana rumah sakit dalam
penambahan sarana fisik dan pelayanan baru, rencana penambahan karyawan, peraturan pemerintah, dan anggaran belanja tahun sebelumnya. Prosedur penyusunan
anggaran belanja BRSD ciawi mengunakan metode campuran top down dan bottom up. Pembuatan surat edaran untuk ruangan, sosialisasi format anggaran,
pengumpulan data, usulan kebutuhan, pengumpulan data rekapitulasi kebutuhan, penyusunan dan pengetikannya konsep Rencana Anggaran Satuan Kinerja RASK,
penelitian RASK dan perubahan anggaran serta pengesahan Dokumen Anggaran Satuan Kerja DASK.