1. 1 unit mobil perpustakaan keliling 2. Tape recorder
3. AC 4. Seperangkat alat adminstrasi peminjaman seperti: kertas,
gunting, pensil, ballpoint, katu buku. 5. Pewangi
6. Pita kaset lagu-lagu 7. Lound speker
8. Bulu ayam 9. Alat untuk keperluan kendaraan seperti: Kunci roda ban,
dongkrak, ban serap, Perlengkapan kunci, Segitiga pengaman
10. Rak buku 11. Blower
12. Micropone 13. Aqualizer
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perlengkapan perpustakaan keliling dapat menunjang terlaksananya aktivitas layanan
perpustakaan keliling dan menyimpan koleksi di rak sehingga koleksinya tidak berantakan tertata dengan rapi.
2.8 Pengembangan dan Pembinaan Koleksi Perpustakaan Keliling di Indonesia
Perpustakaan keliling di Indonesia mulai diperkenalkan pada tahun 1972 yang yang dioperasikan mula-mula di lima 5 wilayah DKI Jakarta:
Jakarta Pusat : Kelurahan Serdang
Jakarta Utara : Kelurahan Pademangan
Jakarta Barat : Kelurahan Kedaung Kaliangke
Jakarta Selatan : Kelurahan Setia Budi dan
Jakarta Timur : Kelurahan Kampung Melayu
Adapun jenis kendaraan yang dipergunakan adalah sebuah pick up berukuran tiga perempat ton dengan koleksi dasar kira-kira 1500 eksamplar buku.
Universitas Sumatera Utara
Usaha ini tidak sia-sia bahkan mendapat sambutan baik dari masyarakat setempat. Agar perpustakaan keliling dapat berkembang baik di wilayah DKI Jakarta, maka
pada tahun 1974 diadakan kerja sama antara departemen P K dengan Pemerintah DKI Jakarta. Perpustakaan keliling ini juga merupakan pilot proyek
Departemen P K sehingga mendapat bantuan sebuah mobil W kombi dari Unesco. Sejak itu koleksi perpustakaan keliling terus bertambah.
Perpustakaan keliling ini dimaksudkan untuk mengetahui sampai dimana minat baca masyarakat serta merupakan usaha untuk mencerdaskan masyarakat
dan pelajar di DKI Jakarta. Dengan diresmikannya perpustakaan Umum DKI Jakarta pada tanggal 1
Maret 1978 oleh Menteri P K dan Gubernur KDH DKI Jakarta, tugas pelayanan perpustakaan keliling di DKI Jakarta diserahkan kepada Perpustakaan Umum DKI
Jakarta. Salah satu tugas Perpustakaan DKI Jakarta adalah memberikan pelayanan ekstensi diantaranya adalah dengan pelayanan perpustakaan keliling.
Dalam memenuhi tugas tersebut,perpustakaan umum DKI Jakarta sekarang ini memberikan pelayanan kepada 27 kelurahan di 5 wilayah di DKI Jakarta 336
kelurahan. Dengan menggunakan 3buah unit perpustkaan keliling yang dibuat diatas casis pickup berukuran ¾ ton. Hal ini dapat terlaksana karna sambutan
masyarakat akanlayanan perpustakaan seperti ini sangat positive. Sampai bulan maret 1981 ini tercatatat anggota aktif sebanyak 2281 orang.
Pembiayaan unit perpustakaan keliling tersebut diperoleh dari anggaran rutin subsidi dari pemerintah DKI Jakarta dan anggaran pembangunan. Pada
tahun 1976 perpustakaan keliling dikembangkan dikabupaten Sukabumi. Proyek ni merupakan proyek pertama dengan jangkauan masyarakat pedesaan yang
diselenggarakan dalam bidang perpustakaan keliling, dan ini merupakan proyek perintis. Jangkauan yang di raih proyek ini adalah daerah pedesaan dikabupaten
sukabumi. Mengingat proyek ini merupakan proyek percontohan, maka diperlukan adanya pengawasan lebih baik. Oleh karna itu kabupaten suka bumi di
pilih karna letaknya dekat dengan pemerintah pusat dan jalannya cukup baik. Penyelenggaraan perpustakaan keliling ini pun diselenggarakan
berdasarkan kerja sama antara dua pihak departemen pendidikan dan kebudayaan dan pemerintah daerah Suka Bumi. Tujuan pokok pelayanan perpustakaan keliling
Universitas Sumatera Utara
di Sukabumi ini adalah untuk memperkenalkan pelayanan perpustakaan, meningkatkan minat baca dan mencerdaskan kehidupan masyarakat pedesaan.
Dalam menjalankan tugasnya melayani pembaca, perpustakaan di Sukabumi ini termasuk jenis perpustakaan keliling yang memberikan pelayanan secara langsung
kepada masyarakat yang membutuhkannya dengan cara mendatangi mereka dengan sistim pelayanan terbuka.
Untuk selanjutnya departemen pendidikan dan kebudayaan pada tahun 1977 bekerja sama dengan pemerintah daerah pandeglang mengoperasikan sebuah
mobil unit perpustakaan keliling seperti halnya di Sukabumi. Mobil yang dipergunakan adalah station wagon yang berukuran ¾ ton. Di daerah ini pun
sambutan masyarakat sangat baik, sehingga pada tahun itu juga departemen pendidikan dan kebudayaan menambah 6 bus yang berukuran 5ton untuk daerah-
daerah Aceh, Palembang, Lampung, Surabaya, Mataram, dan Tasikmalaya sampai saat ini bus-bus tadi masih berfungsi sebagai perpustakaan keliling,
sedangkan mobil unit perpustakaan keliling telah dikembalikan kedepartemen P K.
Pada tahun 1978 pemerintah pusat juga telah membuat 4 unit mobil perpustakaan keliling dari kendaraan pickup yang berukuran ¾ ton. Mobil –mobil
perpustakaan keliling ini diberikan ke Banjarmasin, Ambon, Semarang dan Padang, sedangkan pada tahun 1979 departemen PK menambah sebuah bus lagi
kepada provinsi Sumatra Utara Medan. Hingga saat ini perpusatakaan keliling di Indonesia telah beroperasi 12 provinsi : Daerah Istimewa Aceh, Provinsi Sumatra
Utara, Provinsi Sumatra Barat, provinsi Sumatra Selatan , provinsi Jawa Tengah, provinsi Jawa Timur, provinsi Kalimantan Selatan, provinsi Maluku , masing-
masing 1 buah , sedangkan provinsi jawa Barat dan DKI Jakarta masing-masing 3buah. Selama ini penyelenggaraan perpustakaan keliling tersebut masi
tergantung dari proyek baik dari penyelenggaraannya maupun pembinaannya. Bila dilihat dari jenis kendaraan yang dipergunakan, maka perpustakaan
keliling yang beroperasi terdiri dari 2 duajenis, yaitu perpustakaan yang berupa bus berukuran kurang lebih 5 ton dan box van pickup berukuran ¾ ton, di
Indonesia perpustakaan keliling diselenggarakan terutama sekali untuk menarik
Universitas Sumatera Utara
minat baca, melayani tempat-tempat pemukiman masyarakat yang tidak mempunyai perpustakaan umum tetap.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kebijakan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan perpustakaan yang merata ke seluruh
masyarakat, maka perpustakaan keliling memegang peranan penting untuk menggalakkan minat baca dan belajar ke seluruh lapisan masyarakat.
2.9 Lokasi Stop