4. Benefit Cost Ratio BC Ratio
BC Ratio merupakan angka perbandingan antara nilai sekarang arus manfaat dibagi dengan nilai sekarang arus biaya. Kriteria yang digunakan untuk
pemilihan ukuran BC Ratio dari manfaat proyek adalah memilih semua proyek yang nilai BC Ratio sebesar satu atau lebih jika arus biaya dan manfaat diskonto
pada tingkat biaya oportunitas kapital Gittinger 1986. Bentuk matematis formalnya sebagai berikut :
∑ ∑
= =
+ +
=
n t
t t
n t
t t
i C
i B
CRatio B
1 1
Dimana Bt = benefit bruto pada tahun t
Ct = biaya bruto proyek pada tahun t i = tingkat suku bunga required rate of return
t = tingkat investasit = 0,1,2,...,,n n = umur ekonornis proyek
5. Pay Back Period PBP
Pay Back Period PBP suatu investasi menunjukkan berapa lama jangka
waktu yang disyaratkan untuk pengembalian initial cash investment investasi. PBP juga merupakan rasio antara initial investmen dengan net cash inflow. Untuk
mencari pay back period bila net inflownya tidak sama setiap tahun, maka kita tempuh dengan mengurangi kas masuk bersih terhadap investasi. Apabila PBPnya
ternyata lebih pendek daripada PBP maksimum atau yang telah ditentukan maka
investasi tersebut sebaiknya diterima. Kelemahan utama metode ini adalah bahwa metode ini tidak memperhatikan konsep nilai waktu uang dan metode ini tidak
memperhatikan aliran kas masuk setelah pay back. Rumus yang digunakan sebagai berikut
1
1 1
− −
=
+ +
n n
C B
m PBP
Dimana : M = nilai kumulatif Bt - Ct negatif yang terakhir
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
n = periode investasi pada saat nilai kumulatif Bt - Ct negatif yang terakhir Analisis Sensitivitas
Menurut Gray et al. 1997, analisis sensitivitas diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan kesalahan dalam menilai biaya atau manfaat serta
untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi perubahan suatu unsur harga pada saat proyek tersebut dilaksanakan. Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi adalah
kenaikan dalam biaya konstruksi cost over run, perubahan dalam harga hasil produksi, terjadi penurunan pelaksanaan pekerjaan, dan lain-lain. Pada bidang
pertanian, proyek-proyek sensitif berubah-ubah akibat empat masalah utama yaitu harga, katerlambatan pelaksanaan, kenaikan biaya, dan hasil Gittinger 1986.
Perumusan Strategi Konsep Perumusan Strategi
Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan kondisi yang kian tidak menentu, perusahaan dituntut untuk mempersiapkan diri secara matang.
Perusahaan perlu melakukan perencanaan strategi sebagai langkah awal untuk menyelenggarakan suatu manajemen strategi. Penyusunan perencanaan strategi
dituntut tidak hanya difokuskan pada usaha target pangsa pasar atau volume penjualan yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu. Akan tetapi juga harus
diperhitungkan perubahan-perubahan yang akan terjadi dalam kebijakan ekonomi makro yang dilakukan pemerintah. Karena itu perusahaan harus memiliki
wawasan yang luas. Ia harus mampu memperkirakan segala kemungkinan yang akan terjadi, terutama perubahan teknologi informasi yang semakin canggih.
Oleh karena itu perencanaan strategi harus dibuat fleksibel, tidak kaku, agar mampu menyesuaikan diri dengan segala kemungkinan yang terjadi.
Perencanaan strategi adalah suatu perencanaan ke depan yang ditetapkan untuk dijadikan pegangan, mulai dari tingkat korporat sampai tingkat unit bisnis,
produk, dan situasi pasar. Perencanaan strategi merupakan strategi induk dari manajemen strategi, yaitu visi, misi, tujuan strategi dan kebijakan.
Tujuan perencanaan strategis adalah : a mengukur dan memanfaatkan kesempatanpeluang sehingga mampu mencapai keberhasilan, b membantu
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
meringankan beban
manajer dalam
tugasnya menyusun
dan mengimplementasikan manajemen strategi, c mengkoordinasikan aktivitas-
aktivitas yang dilakukan, d sebagai landasan untuk memonitor perubahan- perubahan yang terjadi, sehingga dapat segera dilakukan penyesuaian, dan e
sebagai bahan evaluasi perencanaan selanjutnya sehingga bisa menjadi bahan penyempurnaan perencanaan strategi yang akan datang. Jadi perencanaan
strategis penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari
sumber daya yang ada. Untuk memahami konsep perencanaan strategis, kita perlu memahami pengertian konsep mengenai strategi.
Strategi adalah sebuah rencana yang luas dan terintegrasi, yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan
dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Ada beberapa hal yang
dapat ditarik kesimpulan dari pengertian strategi diatas, yaitu : a. Adanya suatu rencana tindakan yang dirancang untuk mencapai tujuan bukan
hanya tujuan jangka pendek, akan tetapi juga jangka menengah dan jangka panjang.
b. Untuk menyusun suatu strategi, diperlukan analisis terhadap lingkungan baik lingkungan eksternal maupun internal yaitu peluang dan ancamantantangan
maupun kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hal ini penting untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi.
c. Perlunya suatu keputusan pilihan dan pelaksanaan yang tepat dan terarah guna mencapai tujuan perusahaan.
d. Strategi dirancang untuk menjamin agar tujuan dan sasaran dapat dicapai melalui langkah-langkah yang tepat.
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental senantiasa meningkat dan terus-menerus serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari “apa yang
terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti core competencies Rangkuti 2000. Strategi
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
merupakan respon secara terus-rnenerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat
mempengaruhi organisasi Rangkuti 2000. Manajemen strategis adalah seni dan ilmu memformulasikan, menerapkan dan mengevaluasi keputusan-keputusan
lintas fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan- tujuannya David 1997.
Proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap, yaitu perumusan formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Tahap
perumusan strategi meliputi pengembangan pernyataan misi, penetapan tujuan jangka panjang, dan pengembangan evaluasi serta seleksi atau pemilihan strategi.
Tahap pelaksanaan strategi meliputi penetapan kebijakan dan tujuan tahunan serta alokasi sumber daya. Pada tahap evaluasi strategi dilakukan pengukuran dan
evaluasi kinerja pelaksanaan strategi. Model dari manajemen strategi diatas dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Model manajemen strategi Sumber : David 1997
Misi dan Tujuan Perusahaan
Misi perusahaan adalah tujuan atau alasan mengenai keberadaan organisasi. Di dalam misi perusahaan ditetapkan apa yang ingin atau akan dicapai oleh
perusahaan. Di dalam misi ini telah mencakup tipe, lingkup dan karakteristik aktivitas yang akan dikerjakan oleh perusahaan. Berbagai harapan dan keinginan
yang hendak dicapai juga nampak jelas dalam misi ini. Semua pihak, baik
Mengembangkan Pernyataan Misi
Penetapan Tujuan
Jangka Panjang
Pengembangan Evaluasi dan
Seleksi Strategi Penetapan
Kebijakan dan Tujuan
Alokasi Sumber
Daya Pengukuran
dan Evaluasi
Kerja Audit Lingkungan
Internal
Audit Lingkungan Eksternal
Tahap Perumusan Strategi Tahap Evaluasi
Strategi Tahap Pelaksanaan
Strategi
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
individu maupun kelompok dan semua orang dalam semua tingkatan akan menyesuaikan dengan misi perusahaan ini.
Tujuan merupakan hasil akhir dari suatu aktivitas atau kinerja. Di dalam tujuan akan dinyatakan secara tegas apa yang akan dicapai dan kapan serta berapa
yang harus dicapai. Tujuan perusahaan banyak sekali macamnya akan tetapi umumnya akan meliputi profitabilitas, efektivitas, efesiensi, pertumbuhan,
kesejahteraan pemegang sahampemilik, pemanfaatan sumber daya secara penuh, reputasi, menjadi pembayar pajak yang baik, kontribusi kepada karyawan melalui
program pensejahteraan karyawan, kepemimpinan pasar, kepemimpinan teknologi, menghindari diri dari kebangkrutan, ikut memperbaiki lingkungan dan
mempunyai keunggulan kompetitif yang tinggi. Misi dan tujuan sebaiknya dipertimbangkan pada saat setiap proses
manajemen strategis Jauch Glueck 1999. Jadi pada setiap proses, misi dan tujuan akan menuntun pengambilan keputusan.
Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan
Faktor eksternal perusahaan merupakan faktor-faktor di luar perusahaan yang bisa mempengaruhi pilihan arah dan tindakan suatu perusahaan. Dan
akhirnya akan mempengaruhi struktur organisasi dan proses internal perusahaan. Faktor eksternal perusahaan yaitu: lingkungan jauh, lingkungan industri dan
lingkungan operasional.
Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh merupakan lingkungan eksternal dimana komponennya mempunyai lingkup yang luas dan mempunyai aplikasi yang sedikit di dalam
mengelola organisasi, adapun komponennya adalah a Faktor ekonomi merupakan komponen yang menunjukkan bagaimana sumber
daya khususnya sumber daya ekonomi didistribusikan dan digunakan di dalam lingkungan organisasi. Contoh dari faktor-faktor dalam komponen ini adalah
produk nasional bruto, pertumbuhan ekonomi, inflasi, tarif pajak, tingkat pengangguran, tingkat bunga, tingkat pendapatan konsumen, tingkat utang dan
derajat kecenderungan berkonsumsi serta lain sebagainya yang sejenis.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
b Faktor sosial merupakan komponen yang menggambarkan karakteristik masyarakat dimana organisasi tersebut berada. Tingkat melek huruf, tingkat
pendidikan, kebiasaan, kepercayaan, nilai, gaya hidup, umur, distribusi geografis, sebaran penduduk dan mobilitas penduduk merupakan bagian dari
komponen sosial. c Faktor politik merupakan komponen yang berkaitan dengan berbagai
peristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh pemerintah. Arah dan stabilitas faktor-faktor politik merupakan pertimbangan penting bagi para manajer
dalam merumuskan strategi perusahaan. Faktor-faktor politik menentukan parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi perusahaan. Contoh
faktor politik misalnya keputusan tentang perdagangan yang adil, undang- undang antitrust, program perpajakan, ketentuan upah minimum, kebijakan
tentang polusi dan penetapan harga, batasan administratif dan banyak lagi tindakan yang dimaksudkan untuk melindungi pekerja, konsumen, masyarakat
umum dan lingkungan. d Faktor teknologi merupakan komponen yang berkaitan dengan cara membuat
barang dan jasa. Teknologi adalah setiap cara baru yang diciptakan untuk menghasilkan produk yang lebih baik dari sebelumnya. Teknologi merupakan
produk dari suatu budaya yang cemerlang, melalui suatu proses yang panjang. Untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi, perusahaan harus
mewaspadai perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka kemungkinan terciptanya
produk baru, penyempurnaan produk yang ada, atau penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran. Terobosan teknologi dapat mempunyai
dampak segera dan dramatik atas lingkungan perusahaan. Terobosan ini dapat membuka pasar dan produk baru yang canggih atau dapat juga mempersingkat
usia fasilitas produksi Pearce Robinson 1997.
Lingkungan Industri
Ada lima kekuatan yang mempengaruhi persaingan di dalam industri Pearce Robinson 1997. Lingkungan industri meliputi 1 pesaing, 2
pemasok, 3 pendatang baru, 4 produk substitusi dan 5 konsumen.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
a Ancaman pendatang baru Umumnya para pendatang baru akan membawa kapasitas baru, berusaha
keras untuk mengambil pangsa pasar dan mempunyai sumber daya yang cukup substansial. Para pendatang baru bisa merupakan perusahaan yang telah ada yang
menciptakan produk baru dan dapat pula perusahaan yang benar-benar baru mulai memasuki dunia bisnis. Terdapat enam sumber utama rintangan masuk, yaitu:
1. Skala ekonomi merupakan penghambat utama yang akan menghalangi para pendatang baru memasuki dunia persaingan bisnis.
2. Diferensiasi produk merupakan faktor penghambat bagi masuknya para pendatang baru. Adanya diferensiasi produk maka para konsumen telah
diberikan berbagai kemudahan memilih alternatif yang paling disenangi. Adanya diferensiasi produk para konsumen telah dilokalisir menurut produk
yang paling disukai. Produk seringkali menciptakan fanatisme tersendiri bagi para penggunanya. Seringkali pihak konsumen sangat sulit untuk
pindah kepada produk lain. 3. Kebutuhan modal yang semakin besar akan menjadi penghalang masuknya
pesaing baru ke dunia persaingan. Semakin besar modal yang dibutuhkan untuk suatu investasi maka semakin banyak orang atau organisasi yang tidak
mampu untuk mendirikan organisasi bisnis. 4. Biaya tak menguntungkan terlepas dari skala. Beberapa faktor di luar skala
ekonomi dari pendatang baru antara lain : teknologi produk milik sendiri, penguasaan yang menguntungkan atas bahan baku, lokasi yang
menguntungkan, subsidi pemerintah dan kurva belajar atau pengalaman. 5. Akses ke saluran distribusi. Produk yang dihasilkan produsen untuk sampai
ke tangan konsumen harus di lempar ke pasar. Saluran distribusi merupakan jalur dari para produsen yang bertanding di pasar maka memasuki dunia
persaingan bagi pendatang baru bukan merupakan perkara yang mudah. 6. Kebijakan pemerintah. Pemerintah dapat membatasi atau melarang pesaing
baru dalam dunia bisnis.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
b Ancaman produk pengganti Produk pengganti akan selalu membayangi produk utama. Harga produk
pengganti umumnya lebih murah dibandingkan harga produk utama. Jika produk utama sangat mahal maka pembeli umumnya akan pindah kepada produk
pengganti sepanjang kualitas produk pengganti tidak terlalu rendah atau sepanjang produk pengganti tersebut masih dapat direkayasa mendekati produk utama.
Produk pengganti membatasi harga dan laba potensial yang dapat diperoleh oleh suatu perusahaan.
Gambar 9 Lima kekuatan bersaing industri Sumber : Pearce dan Robinson 1997 c Kekuatan tawar-menawar pembeli
Pembeli bersaing dengan industri dengan cara memaksa harga turun, tawar- menawar untuk mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik, serta
berperan sebagai pesaing satu sama lain-semuanya dengan mengorbankan kemampulabaan industri. Pembeli disebut kuat jika:
1. Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah volume yang besar. 2. Produk yang dibeli bersifat standar atau tidak terdiferensiasi.
3. Produk yang dibeli merupakan komponen penting dari produk pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar.
Pendatang Baru
Pemasok Pembeli
Produk Pengganti
Pesaing Industri
Persaingan Antara Perusahaan yang ada
Ancaman Pendatang Baru
Ancaman Produk Pengganti
Kekuatan Penawaran Pembeli
Kekuatan Penawaran Pemasok
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
4. Pembeli menerima laba yang rendah. 5. Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli.
6. Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli. 7. Pembeli memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi balik.
d Kekuatan tawar-menawar pemasok Pemasok bersaing dengan industri dengan cara mengancam akan menaikkan
harga atau menurunkan mutu produk atau jasa yang dibeli. Hal ini akan mempengaruhi kemampulabaan industri. Pemasok disebut kuat, jika:
1. Para pemasok didominasi oleh sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi. 2. Produk pemasok bersifat unik atau terdiferensiasi.
3. Pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri. 4. Pemasok memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju.
5. Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. e Persaingan diantara para pesaing yang ada
Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi. Beberapa bentuk persaingan
adalah persaingan harga, jumlah pesaing yang banyak, pertumbuhan industri yang lamban, biaya tetap yang tinggi, ketiadaan diferensiasi, penambahan kapasitas
dalam jumlah yang besar, pesaing yang beragam, taruhan strategis yang besar dan hambatan pengunduran diri yang tinggi.
Lingkungan Operasional
Lingkungan operasional terdiri dari faktor-faktor dalam situasi persaingan yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mendapatkan sumber daya
yang dibutuhkan atau dalam memasarkan produk atau jasanya secara menguntungkan. Beberapa faktor tersebut yang penting adalah 1 posisi bersaing
perusahaan, 2 komposisi pelanggannya, 3 reputasinya di mata pemasok dan kreditor, serta 4 kemampuannya menarik karyawan yang berkemampuan.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Analisis Lingkungan Internal Perusahaan
Lingkungan internal merupakan suatu kondisi yang ada di dalam organisasi. Faktor internal perusahaan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi arah dan
tindakan perusahaan yang berasal dari internal perusahaan. Analisis internal mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang menjadi landasan bagi strategi
perusahaan. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan- keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau
ingin dilayani oleh perusahaan, sedangkan kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius
menghambat kinerja efektif perusahaan Jauch Glueck 1999. a Pemasaran dan distribusi
Pemasaran dan distribusi berarti memindahkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Pemasaran dan distribusi memerlukan riset pasar.
pengidentifikasian pasar, pengembangan produk, pengujian reaksi pasar, perhitungan produksi dan biayanya, penentuan keperluan distribusi dan pelayanan
dan memutuskan cara pengiklanan dan promosi. b Penelitian, Pengembangan dan Faktor Rekayasa
Penelitian, pengembangan dan faktor rekayasa dapat merupakan keunggulan bersaing, karena ada dua alasan yaitu : 1 faktor penelitian dan pengembangan
menciptakan produk baru atau produk yang ditingkatkan untuk dipasarkan, 2 hal ini dapat pula meningkatkan proses bahan untuk mendapatkan keunggulan biaya
melalui efisiensi Jauch Glueck 1999. Organisasi melakukan investasi penelitian dan pengembangan karena
mereka percaya bahwa dengan investasi tersebut akan menuntun mereka menjadi produk atau jasa yang terbaik dan memberikan mereka keuntungan. Pengeluaran
penelitian dan pengembangan produk baru sebelum dilakukan pesaing, memperbaiki mutu atau memperbaiki proses pengolahan untuk mengurangi biaya.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
c. Manajemen Produksi dan Operasi Produksi terdiri dari seluruh aktivitas yaitu transformasi input menjadi
produk atau jasa. Strategi bidang produksi dan operasi berperan untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kapasitas pabrik yang
diinginkan, tata letak pabrik, proses produksi, pengelolaan persediaan fasilitas yang efesien dan efektif.
d Faktor Sumber Daya dan Karyawan Perusahaan Dalam pengelolaan perusahaan sebagai organisasi, faktor manusia
merupakan unsur pokok yang paling menentukan karena manusialah yang mengambil keputusan semua fungsi. Setiap faktor sumber daya dan karyawan
dapat menambah kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan. e Faktor Keuangan dan Akuntansi
Menurut pengalaman, pengendalian keuangan yang lemah dan administrasi yang kacau menjadi salah satu penyebab gagalnya perusahaan. Arus dana
organisasi harus terus-menerus dimonitor. Sistem keuangan harus dikelola dengan baik, sehingga seluruh dana dapat diedarkan ke semua bagian kegiatan
usaha. Untuk itu harus disediakan dana yang cukup agar mereka dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya. Jika terjadinya kelebihan atau kekurangan
dana, maka merupakan pertanda kurang tepatnya pengelolaan keuangan. Kekurangan dana akan menyebabkan banyak program yang terbengkalai dan jika
berlebihan dana berarti banyak sumber dana yang menganggur dan tidak efisien, terlebih lagi bila dana itu berasal dari pinjaman berbunga.
f Faktor Manajemen Fungsi manajemen terdiri dari lima unsur yaitu perencanaan,
pengorganisasian, motivasi, pengawasan dan staffing David 1997. Perencanaan terdiri dari aktivitas manajemen yang mempersiapkan untuk aktivitas pada masa
yang akan datang meliputi peramalan, penentuan tujuan, pengembangan kebijakan penetapan sasaran. Fungsi pemotivasi berkaitan dengan pembentukan tingkah
laku manusiakaryawan. Staffing berkaitan dengan pengelolaan sumber daya
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
yaitu administrasi gaji dan upah, keamanan karyawan dan pelatihan. Pengorganisasian adalah proses pengaturan dan pengalokasian kerja, wewenang
dan sumber daya di kalangan anggota organisasi sehingga mereka dapat mencapai tujuan organisasi secara efesiensi. Fungsi pengawasan atau pengendalian harus
memastikan bahwa tindakan para anggota organisasi benar-benar membawa organisasi ke arah yang telah ditetapkan.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan diwilayah kerja Kesatuan Pemangkuan Hutan KPH Probolinggo, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur Lampiran 1 dan 2. Pemilihan
lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan karena Perum Perhutani khususnya KPH Probolinggo merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang
mengembangkan komoditi lak selain di daerah Nusa Tenggara. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September 2005.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui survei lapangan dan wawancara dengan menggunakan
kuesioner yang meminta jawaban secara rinci dan lengkap dari responden. Responden dipilih secara sengaja purposive, yaitu pemilihan responden yang
dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. Responden terdiri dari Administratur KPH Probolinggo, Divisi Pemasaran, Divisi
SDM, Divisi Produksi, Karyawan dan Mayarakat sekitar wilayah kerja KPH Probolinggo.
Data sekunder yang merupakan pelengkap data primer diperoleh dari perusahaan, Dinas Kehutanan, dan Instansi yang terkait serta literatur-literatur
yang mendukung. Adapun tahapan dalam kegiatan penelitian meliputi :
1. Teknik budidaya kutu lak dan tanaman inang.
2. Menetukan cara meningkatkan produksi dan kualitas lak yang dihasilkan.
3. Analisis peluang investasi dan penyusunan strategi dalam pengembangan
budidaya kutu lak.
Pengolahan dan Analisis Data 4.
Teknik budidaya kutu lak dan tanaman inang
Teknik budidaya kutu lak merupakan salah satu komponen dalam teknik kultur lak. Teknik kultur lak terdiri dari budidaya tanaman inang dan budidaya
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
kutu lak. Budidaya kutu lak terdiri dari enam tahapan kegiatan, yaitu : •
Persiapan tularan, yaitu mempersiapkan tanaman yang memenuhi syarat- syarat hidup kutu lak, berupa areal tanaman yang mempunyai umur ranting
yang muda. Areal dibersihkan dari tumbuhan bawahnya dan ranting-ranting pohon yang kecil-kecil dan yang mati dipangkas.
• Penularan bibit lak, yaitu mengikat bibit lak ke ranting pohon inang yang
sudah disiapkan. Dalam kegiatan ini perlu ditaksir ketepatan jumlah bibit yang diperlukan tiap pohon.
• Pemeliharaan tularan, yaitu memelihara tularan dari gangguan hama dan
penyakit •
Pungutan bekas bibit, yaitu memungut kembali bibit yang telah dikosongkan kutunya untuk dikirim ke pabrik.
• Pengunduhanpemanenan, yaitu memotong lak yang sudah tua dengan cara
memangkas cabang-cabang tanaman inang. •
Seleksi bibit, yaitu memilih hasil panenan untuk diklasifikasikan menjadi kualitas bibit dan apkir.
Budidaya tanaman inang terdiri dari : 1. Penanaman tanaman inang
2. Pemeliharaan tanaman inang yang meliputi : Pendangiran, pemupukan, wiwilan, pemangkasan dan babat tanaman bawah.
Pengolahan lak cabang menjadi lak butiran terdiri dari tujuh tahapan kegiatan, yaitu :
1. Penyediaan bahan baku lak cabang 2. Pengerokan
3. Pengayakan 4. Perendaman
5. Pencucian 6. Pengeringan
7. Pengemasan
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Tahapan dalam teknik budidaya kutu lak, budidaya tanaman inang dan pengolahan lak cabang menjadi lak butiran diuraikan secara menyeluruh dan
merinci, kemudian dilakukan analisis secara deskripsi sehingga diperoleh gambaran yang utuh dalam mengembangkan teknik budidaya lak.
5. Menetukan cara meningkatkan produksi dan kualitas lak yang dihasilkan.