Bagus Rendra Pratama Bagus

commit to user 55 seniman, padahal itu sangat menyakitkan buat Ratri, tetapi Ratri masih bisa menjaga emosi hanya disimpan dalam hati saja.

b. Bagus Rendra Pratama Bagus

1. Phisical Description bentuk lahir pelaku, tokoh Bagus bentuk lahir yang digambarkan oleh pengarang tidak detail. Kutipan: “Biyen latihan nari, ngenteni dipapag cacake, ya nang kono. Sakiki duduk cacake tapu ngenteni papagane pacare Gak gemen-gemen, rek, pacar ae iku, anake pimpinan universitas dhewe, hare. Ya iku sing nggarahi Ratri sering meneng, nglamun. Sakbenere areke iku gak pateka nggantheng, cumak potih gedhe dhukur kathik wis dadi tentara pisan masiya tah pang kate jik sersan.” hal: 2 Terjemahan: “Dulu latihan menari, menunggu dijemput kakanya, ya di situ. Sekarang tidak kakaknya tetapi menunggu jemputan dari pacarnya Tidak tanggung- tanggung, pacarnya itu anaknya seorang pimpinan universitas sendiri. Itulah yang membuat Ratri sering berdiam, melamun. Sebenarnya pacarnya itu tidak terlalu ganteng, hanya putih berperawakan tinggi malahan sudah bekerja menjadi tentara meskipun pangkatnya masih sersan.”. Dari kutipan di atas terlihat bentuk lahir dari tokoh Bagus, sebagai lelaki yang tidak terlalu ganteng tapi dari keadaan pelaku Bagus seorang yang sudah mapan dalam hidupnya. 2. Portrayal of thought stream or of concious thought pengarang melukiskan jalan pikiran pelaku atau yang melintas dalam pikirannya. Dengan jalan lain, pembaca akan dapat mengetahui watak pelaku Kutipan: commit to user 56 “Ratri mekir, engkuk ndang mek pas pacaran thok ngejarana aku umeg ndhuk ndhonyane kesenian, engkuk nik wis dadi bojone pas gak oleh, lak yok apa aku?wong seni iku jiwaku, katene diowahi yok apa maneh? Kathik aku wis kadhung kuliah ndhuk jurusan seni tari ngene he? .” hal: 3 Terjemahan: “Ratri berpikir, nanti hanya pada waktu pacaran saja aku dibiarkan berkecimpung di dunia kesenian, nanti kalau sudah menjadi istrinya tidak boleh berkecimpung lagi di kesenian, apa jadinya aku? Padahal seni itu jiwaku, apabila diubah menjadi apalagi? Padahal aku sudah terlanjur kuliah di jurusan seni tari begini?.” Kutipan tersebut terlihat jalan pikiran Bagus, bahwa pada saat masih berpacaran Ratri masih dibiarkan saja berkecimpung dikesenian tapi kalau sudah menjadi suami istri maka Ratri harus berhenti berkesenian. 3. Direct autor analysis pengarang menganalisis watak tokoh pengarang menggambarkan watak tokoh Bagus adalah tidak mempunyai pendirian yang teguh dan anak yang terlalu patuh dengan ibunya. Kutipan: ”Bagus tambah mbideg ae gak lapo-lapo, mangka penggaweyane nang ketentaraane ndhuk Malang iku dadi guru militer gumil Sekolah Calon Bintara ndhuk kursus kejuruan susujur lo, mesthine lak ya tanggap, tangguh tur tanggon, eruh onok sing butuh pengayoman ya langsung nindakna, cik rupa omongan tah, cik ujud tingkah laku sing ngelingna sing keladuk guneme tah? Iku gak i, tambah ndhempet ae ning mamine, nggarai Ratri gak geduga nang Bagus.” hal: 18 Terjemahan: ”Bagus semakin diam saja tidak berbuat apa-apa, padahal pekerjaanya di ketentaraan Malang itu menjadi guru militer Sekolah Calon Bintara kursus kejuruan lo, mestinya ya setidaknya tanggap, tangguh juga tahu situasi, tahu ada yang sedang butuh pengayoman ya langsung bertindak, meskipun hanya berupa omongan saja, hanya berwujud tingkah laku yang mengingatkan siapa yang lagi terdesak? Itu tidak, tambah menempel saja dengan maminya, membuat Ratri tidak suka dengan Bagus.” commit to user 57 Dari kutipan di atas terlihat bahwa watak Bagus dilukiskan sebagai orang yang kurang tegas dan tidak berani mengambil sikap. Untuk melakukan sesuatu bagus harus menunggu perintah dari maminya.

c. Wid Merak Badra Waharuyung