Perencanaan Reklamasi Pantai Tinjauan Yuridis Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Batam Atas Tanah Hasil Reklamasi (Studi Pada HPL Yang Dikelola Pemerintah Kota Batam)

68

2. Perencanaan Reklamasi Pantai

Pada dasarnya kegiatan reklamasi pantai dapat dilakukan dengan memperhatikan ketentuan berikut: a. Merupakan kebutuhan pengembangan kawasan budi daya yang telah ada di sisi daratan; b. Merupakan bagian wilayah dari kawasan perkotaan yang cukup padat dan membutuhkan pengembangan wilayah daratan untuk mengakomodasikan kebutuhan yang ada; c. Berada di luar kawasan hutan bakau yang merupakan bagian dari kawasan lindung atau taman nasional, cagar alam, dan suaka margasatwa; d. Bukan merupakan kawasan yang berbatasan atau dijadikan acuan batas wilayah dengan daerahnegara lain. 135 Terhadap kawasan reklamasi pantai yang sudah memenuhi ketentuan di atas, terutama yang memiliki skala besar atau yang mengalami perubahan bentang alam secara signifikan perlu disusun rencana detail tata ruang RDTR kawasan. Penyusunan RDTR kawasan reklamasi pantai ini dapat dilakukan bila sudah memenuhi persyaratan administratif berikut: a. Memiliki RTRW yang sudah ditetapkan dengan Peraturan Daerah yang mendeliniasi kawasan reklamasi pantai; b. Lokasi reklamasi sudah ditetapkan dengan SK BupatiWalikota, baik yang akan direklamasi maupun yang sudah direklamasi; c. Sudah ada studi kelayakan tentang pengembangan kawasan reklamasi pantai atau kajiankelayakan properti studi investasi; d. Sudah ada studi AMDAL kawasan maupun regional. 136 “Rencana detil tata ruang kawasan reklamasi pantai meliputi rencana struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang di kawasan reklamasi pantai antara lain meliputi jaringan jalan, jaringan air bersih, jaringan drainase, jaringan listrik, jaringan telepon. Pola ruang di kawasan reklamasi pantai secara umum meliputi kawasan lindung dan kawasan budi daya. Kawasan lindung yang dimaksud adalah ruang terbuka hijau. Kawasan budi daya meliputi kawasan peruntukan permukiman, kawasan perdagangan dan jasa, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata, kawasan pendidikan, kawasan 135 Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 40 PRTM2007 , Op.Cit., hlm. 7. 136 Ibid., hlm.8. Universitas Sumatera Utara 69 pelabuhan lautpenyeberangan, kawasan bandar udara, dan kawasan campuran.” 137 Kegiatan reklamasi pantai wajib didahului dengan membuat perencanaan yang matang. Perencanaan reklamasi tersebut dilakukan dengan membuat : a. Penentuan Lokasi Penentuan lokasi dilakukan berdasarkan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil RZWP-3-K Provinsi, KabupatenKota danatau Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Nasional, Provinsi, KabupatenKota. Penentuan lokasi juga meliputi lokasi reklamasi dan lokasi sumber material reklamasi. 138 Penentuan lokasi ini sangat penting dan wajib mempertimbangkan aspek teknis, aspek lingkungan hidup dan aspek sosial ekonomi. Tidak semua wilayah Pesisir dapat direklamasi namun harus berdasarkan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir yang sudah diatur dalam Peraturan Daerah terkait. b. Penyusunan Rencana Induk Pasal 11 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil menegaskan bahwa penyusunan rencana induk reklamasi harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1 kajian lingkungan hidup strategis; 2 kesesuaian dengan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil RZWP-3-K Provinsi, KabupatenKota danatau Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Nasional, Provinsi, KabupatenKota; 137 Ibid. 138 Lihat Pasal 4 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Universitas Sumatera Utara 70 3 sarana prasarana fisik di lahan reklamasi dan di sekitar; 4 lahan yang di reklamasi; 5 akses publik; 6 fasilitas umum; 7 kondisi ekosistem pesisir; 8 kepemilikan danatau penguasaan lahan; 9 pranata sosial; 10 aktivitas ekonomi; 11 kependudukan; 12 kearifan lokal 13 daerah cagar budaya dan situs sejarah Dalam penyusunan rencana induk tersebut juga harus memuat: 1 rencana peruntukan lahan reklamasi; 2 kebutuhan fasilitas terkait dengan peruntukan reklamasi; 3 tahapan pembangunan; 4 rencana pengembangan; dan 5 jangka waktu pelaksanaan reklamasi. 139 c. Studi Kelayakan Perencanaan reklamasi juga harus membuat studi kelayakan yang meliputi: 1 Kelayakan teknis; 2 Kelayakan ekonomi finansial; 139 Lihat Pasal 12 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Universitas Sumatera Utara 71 3 Kelayakan lingkungan hidup. 140 d. Penyusunan Rancangan Detail Penyusunan rancangan detail disusun berdasarkan rencana induk dan studi kelayakan. Penyusunan rancangan detail wajib memasukkan mitigasi bencana dan memuat rincian waktu pelaksanaan reklamasi. Rancangan detail itu memuat: 1 penyiapan lahan dan pembuatan prasaranafasilitas penunjang reklamasi; 2 pembersihan danatau perataan tanah; 3 pembuatan dinding penahan tanah danatau pemecah gelombang; 4 pengangkutan material reklamasi dari lokasi sumber material darat danatau laut; 5 perbaikan tanah dasar; 6 pengurugan material reklamasi; 7 penanganan, penebaran dan penimbunan material reklamasi dari darat danatau laut; 8 pengeringan, perataan dan pematangan lahan reklamasi; dan 9 sistem drainase. 141

3. Perizinan Reklamasi Pantai