artinya materi yang diberikan disesuaikan dengan waktu dan kompetensi yang harus dicapai.
Aspek kelayakan bahasa berhubungan dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, peristilahan, susunan kalimat, kosakata, dan
kejelasan kalimat yang pada hakikatnya harus tepat dan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Aspek ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1 kesesuaian
bahasa dengan tingkat kemampuan siswa, 2 kesesuaian aturan penulisan LKS, 3 kesesuaian penggunaan bahasa asing BSNP, 2006b.
Aspek kelayakan penyajian menekankan pada penyusunan LKS secara runtut dan sistematis, penggunaan jenis dan ukuran huruf yang sesuai,
penggunaan ilustrasi, lay out atau tata letak, dan desain tampilan LKS yang dibuat semenarik mungkin agar dapat meningkatkan motivasi dan perhatian siswa.
Aspek ini dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1 teknik penyajian, 2 pendukung penyajian materi BSNP, 2006b.
Penggunaan ilustrasi pada LKS memiliki ragam manfaat, antara lain: mempercantik tampilan dan memudahkan siswa dalam memahami prosedur atau
langkah percobaan. Penelitian Cook 2008 terhadap 86 siswa SMA menunjukkan bahwa ilustrasi dalam buku pelajaran dapat membantu akuisisi pengetahuan dan
pemahaman proses atau prosedur. Namun demikian, ilustrasi tersebut perlu disertai teks penjelasan agar siswa tidak mengalami salah tafsir.
2.2 Inkuiri dalam Pembelajaran Sains
Sejak tahun 1991 sampai 1995, National Science Teacher Assosiation NSTA dan National Research Council NRC berkoordinasi untuk
mengembangkan standar pembelajaran sains. Beberapa pakar pendidikan, peneliti, guru sains, dan penyelenggara pendidikan yang telah berkoordinasi menghasilkan
inkuiri sebagai standar pembelajaran sains NRC et al., 2000. Sains termasuk fisika, bukan hanya merupakan kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, atau
prinsip saja tetapi menekankan pada proses penemuan. Proses penemuan memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk berinteraksi dengan objek
yang dipelajari. Menurut Yulianti Wiyanto 2009: 1-3, siswa akan lebih mudah menerima pelajaran jika materi disampaikan melalui pengalaman langsung
karena lebih mudah ingat dan bermakna. Model pembelajaran yang menekankan pemberian pengalaman langsung
kepada siswa adalah inkuiri. Kata inkuiri berasal dari istilah bahasa Inggris “inquiry” yang berarti pertanyaan, pemeriksaan, atau penyelidikan. Menurut Gulo
seperti dikutip oleh Trianto 2007: 135, inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Hal ini
sesuai pernyataan Depdiknas 2003 bahwa kunci dari inkuiri adalah siswa menemukan konsep sendiri.
Inkuiri merupakan model pembelajaran yang sesuai untuk mempelajari sains. Sains bertujuan untuk memahami gejala alam. Gejala alam lebih mudah
dipahami melalui kegiatan pengamatan dan penyelidikan secara langsung. Oleh karena itu, NSTA 2004 menyatakan ba
hwa inkuiri adalah “…a powerful way
of understanding science content…” artinya inkuiri adalah cara yang paling ampuh untuk mempelajari materi sains.
Strategi model pembelajaran inkuiri dapat dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan siswa dan jenjang pendidikannya. Jenjang pendidikan ini
ditentukan berdasarkan hierarki sains. Semua guru sains perlu memperhatikan hierarki dan hubungan bermacam-macam pedagogi agar pelaksanaan
pembelajaran sains berbasis inkuiri dapat berjalan secara efektif Wenning, 2005. The National Research Council mengidentifikasi hierarki sains berdasarkan
jenjang kelas yaitu kelas 1-4; 5-8; dan 9-12. Adapun strategi model pembelajaran inkuiri untuk jenjang kelas 5-8 adalah sebagai berikut NRC et al., 2000.
Strategi inkuiri dimunculkan melalui pemberian masalah yang menarik dan dapat memancing rasa ingin tahu siswa. Namun demikian, permasalahan yang
Gambar 2.1 Strategi model pembelajaran inkuiri Mengidentifikasi pertanyaan atau permasalahan yang dapat
dijawab melalui penyelidikan ilmiah Merancang dan melakukan penyelidikan ilmiah
Menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai untuk mengumpulkan dan menginterpretasi data
Mengembangkan hipotesis dan pembahasan menggunakan bukti yang diperoleh dari penyelidikan ilmiah
Berpikir kritis dan logis untuk menjelaskan hubungan antara bukti dan pembahasan
Mengkomunikasikan hasil penyelidikan ilmiah
diberikan didasarkan pada suatu gagasan yang memang dapat ditemukan discoverable ideas bukan mengada-ada Uno: 2009.
Inkuiri mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan model pembelajaran lain. Kelebihan model pembelajaran inkuiri menurut Sanjaya 2011: 208, antara
lain: 1 pembelajaran menekankan pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang; 2 memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belajar sesuai gaya belajar masing-masing; 3 memberikan kesempatan kepada siswa yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata untuk bereksplorasi.
Inkuiri dapat diimplementasikan pada media pembelajaran yang digunakan siswa. Pembelajaran sains menggunakan media LKS berbasis inkuiri
diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar sekaligus memberikan pengalaman langsung kepada siswa melalui kegiatan penyelidikan ilmiah sehingga
pembelajaran lebih bermakna.
2.2 Integrasi Pendidikan Karakter