Gambar 2.12 Kerangka Berpikir
Variabel kontrol: 1. Pemilihan bahan
2. Teknik pembuatan
3. Suhu dan waktu dalam
pengovenan
Variabel penelitian Penggunaan kacang merah
sebagai bahan dasar sebesar 60 tepung kacang merah
dan 40 tepung terigu, 70 tepung kacang merah dan
30 tepung terigu, 80 tepung kacang merah dan
20 tepung terigu serta, 90 tepung kacang merah dan
10 tepung terigu.
Pembuatan butter cookies tepung kacang merah
dengan substistusi tepung terigu
Kacang Merah
1. Kandungan gizi fosfor dan
kalsium tinggi. 2. Dapat dijadikan
tepung dan mudah dalam
pengolahannya. 3. Dapat dijadikan
sebagai bahan dasar maupun
substitusi Butter cookies
1. Banyak digemari masyarakat.
2. Bertekstur renyah, berpori halus dan
beraroma khas butter.
3. Berbahan dasar tepung
4. Rendah kalsium dan fosfor
Uji kimiawi kandungan fosfor
dan kalsium
Analisa data Uji inderawi aspek
warna, aroma, tekstur dan rasa
Uji kesukaan organoleptik
butter cookies tepung kacang merah
P
ermasalahan Penelitian 1. Bagaimana kualitas inderawi
butter cookies 2. Bagaimana tingkat kesukaan
terhadap butter cookies 3. Berapakah kandungan
kalsium dan fosfor butter cookies
Penilaian Pengujian
Penilaian
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan peneliti sampai terbukti melalui data yang terkumpul Suharsimi Arikunto, 2010.
Berdasarkan teori yang diuraikan maka hipotesis ini sebagai berikut :
1. Hipotesis Kerja Ha
Ada perbedaan kualitas inderawi butter cookies hasil eksperimen menggunakan bahan dasar tepung kacang merah substitusi tepung terigu.
2. Hipotesis Nol Ho
Tidak ada perbedaan kualitas inderawi butter cookies hasil eksperimen menggunakan bahan dasar tepung kacang merah substitusi tepung terigu.
48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan cara strategi yang digunakan dalam kegiatan penelitian, sehingga pelaksanaan penelitian dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah. Hal-hal yang akan diuraikan dalam metode penelitian ini adalah metode penentuan objek penelitian, metode pengumpulan data, dan
metode analisis data.
3.1 Metode Penentuan Objek Penelitian
Beberapa hal yang dijabarkan dalam penentuan objek penelitian meliputi populasi penelitian, kode penelitian, teknik pengambilan kode dan variabel
penelitian yang meliputi variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol.
3.1.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono,2012. Populasi dalam penelitian ini adalah butter cookies tepung
kacang merah substitusi tepung terigu. Tepung kacang merah berasal dari kacang merah yang didapatkan dari toko makmur, Pasar Ungaran Semarang. Tepung
terigu yang didapatkan dari toko bahan kue fortune, Semarang.
3.1.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono,2012. Sampel dalam penelitian ini adalah
sebagian dari jumlah populasi butter cookies tepung kacang merah substitusi tepung terigu dengan persentase 60:40, 70:30, 80:20 dan 90:10.
3.1.3 Teknik pengambilan kode
Teknik pengambilan kode adalah merupakan teknik sampling. Teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik ini dillakukan dengan cara
mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu Suharsimi, 2010 : 183.
Adapun tujuan dari teknik ini untuk mendapatkan warna kode yang sama, ketebalan cookies yang sama dan ukuran sama. Teknik ini biasanya dilakukan
karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil kode yang besar dan jauh. Pada teknik ini
memungkinkan peneliti bisa menentukan kode berdasarkan tujuan tertentu, tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Pengambilan kode harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
2. Subjek yang diambil sebagai kode benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi.
3. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.