Fungsi SWOT Matriks SWOT

Kekuatan Strenght Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keinggulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar. Kelemahan Weakness Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan. Peluang Opportunities Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahan teknologi, dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang dari perusahaan. Ancaman Threats Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

2.5.1. Fungsi SWOT

Menurut Ferrel dan Harline 2005, fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal kekuatan dan kelemahan dan pokok persoalan eksternal peluang dan ancaman. Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau minimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangkapanduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi alternatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.

2.5.2. Matriks SWOT

Menurut Rangkuti 2006, matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi. Gambar 1. Matriks SWOT Keterangan : 1. Strategi SO Strength and Opportunity Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut atau memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 2. Strategi ST Strength and Threats Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3. Strategi WO Weakness and Opportinity Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4. Strategi WT Weakness and Threats Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. 3.KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Konsep Pemikiran Pengembagan suatu kawasan harus berdasarkan potensi yang ada, seperti potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan potensi dalam bentuk daya tarik wisata baik berupa daya tarik wisata alam dan budaya yang dimiliki oleh suatu kawasan. Pengembangan suatu kawasan juga berkaitan erat dengan ilmu ekonomi lingkungan. Ilmu ekonomi lingkungan menerangkan bahwa kerusakan lingkungan merupakan masalah eksternal yang akan mengarah pada kegagalan pasar karena tidak mungkin untuk membeli dan menjual aset lingkungan dalam pasar karena tidak adanya harga pasar, sehingga barang dan jasa lingkungan tidak diperdagangkan dalam pasar. Dengan demikian produsen dan konsumen mengesampingkan masalah lingkungan dalam membuat keputusannya. Pengenyampingan aset lingkungan ini dalam keputusan mereka menyebabkan terjadinya penggunaan sumberdaya yang bersifat eksploitasi dan tidak efisien, sehingga menimbulkan kerusakan pada lingkungan. Kegagalan pasar menjelaskan bahwa kebanyakan barang-barang lingkungan tidak ada harganya. Kabupaten Maluku Tengah Kecamatan Salahutu adalah salah satu kawasan kecamatan yang berada di Provinsi Maluku dan memiliki beragam pariwisata. Sebagian besar dari potensi wisata tersebut masih banyak yang belum dikelolah secara baik sehingga tidak dapat memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan masyarakatnya dan penerimaan pendapatan asli daerah PAD kabupaten Maluku Tengah. Salah satu pariwisata yang belum dimanfaatkan dan dikelolah dengan baik sehingga berdampak pada biota alam, masyarakat dan pemerintah daerahnya adalah Pulau Pombo. Pulau Pombo adalah taman wisata alam laut yang merupakan salah satu objek wisata yang sangat diminati oleh masyarakat daerah sekitarnya karena keindahan alam yang dimiliki. Pulau Pombo merupakan tidak diketahui secara baik harga pasarnya dan tidak diperhatikan oleh pemerintah sehingga keindahan biota yang dimiliki oleh Pulau Pombo terancam rusak dan punah akbat aktivitas masyarakat yang bersifat open acces. Untuk hal ini maka perlu adanya ketenggasan potensi yang dimiliki dan pemberian nilai moneter, sehingga memiliki basis dalam membandingkan antara perlindungan dan pemanfaatan lingkungan. Nilai ini merupakan persepsi seseorang tentang harga yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu tempat rekreasi atau barang lingkungan. Ukuran harga ditentukan oleh waktu, barang, atau uang yang akan dikorbankan seseorang untuk memilih atau menggunakan barang dan jasa yang diinginkannya Djijono, 2002. Penelitian Pengembangan Potensi Wisata kawasan Pulau Pombo sebagai TWAL dapat memberikan suatu solusi untuk memecahan permasalahan atas ketimpangan pengembangan potensi sebagai daya tarik wisata dan menghindari kerusakan potensi yang terjadi akibat aktivitas masyarakat sekitar pulau tersebut, baik sebagai nelayan dalam aktivitas penangkapan biota laut maupun berburuh flora dan fauna yang menjadi daya tarik khas pulau tersebut. Untuk melakukan kajian terhadap masalah ini, maka indentifikasi potensi yang ada pada kawasan Pulau Pombo bedasarkan presepsi wisatawan dengan mendeskripsikan sesuai observasi lapangan perlu untuk dilakukan dengan baik, dan juga dalam penelitian ini di gunakan variabel biaya perjalanan Travel Cost Metod sebagai nilai pengganti pasar untuk kawasan Pulau Pombo dari para pengunjung yang terdiri dari biaya transportasi menuju dan meninggalkan kawasan Pulau Pombo, variabel umur pengunjung, variabel pendidikan pengunjung, variabel penghasilan rata-rata perbulan pengunjung, serta beberpa variabel lainya yang dianggap mempengaruhi jumlah pengunjung Pulau Pombo, serta aspek-aspek yang menjadi kendala perlu dikaji terhadap pengembangan potensi wisata yang ada di kawasan Pulau Pombo. Seperti halnya sebuah kawasan, tentunya memiliki lingkungan yang dapat dipisahkan menjadi lingkungan bagian dari kawasan yang disebut lingkungan internal dan lingkungan bagian luar kawasan yang disebut lingkungan eksternal yang secara terperinci dapat dilihat melalui aspek-aspek yang berkaitan dengan pengembangan kawasan Pulau Pombo tersebut seperti aspek kekuatan, aspek kelemahan, aspek peluang dan aspek ancaman. Masing-masing aspek tersebut akan membentuk berbagai kriteria dan alternatif kebijakan yang perlu diperhatikan. Selanjutnya dengan analisis SWOT maka dapat dibuatkan kombinasi aspek-aspek yang ada dalam bentuk matrik, dari matrik ini dapat dirumuskan berbagai alternatif strategi pengembangan potensi wisata di kawasan Pulau Pombo. Gambar 2. Kerangka Pikir Ket : : Hubungan : Langkah Menurut Kottler 1996 dari alternatif strategi dapat dirumuskan program- program yang merupakan operasionalisasi dari setiap strategi umum. Mengacu Penentuan Kriteria dan alternatif Dasar Kebijkan Pengembangan Potensi TWAL Pulau Pombo Kabupaten Maluku Tengah Potensi wisata: TWAL Pulau Pombo Masalah : - Tidak diperhatikan pemerintah - Potensi belum teridentifikasi - Open Acces : eksploitasi, degradasi lingkungan. - Presepsi wisatawan terhadap potensi wisata TWAL Pulau Pombo Peningkatan dan Pengembangan Potensi Penilaian Ekonomi TWAL Pulau Pombo Identifikasi Potensi wisata TWAL Pulau Faktor –faktor yang mempengaruhi kunjungan Surplus Konsumen Analisis OLS Nilai ekonomi manfaat wisata TWAL Pulau Pombo Aspek –aspek : - Kekuatan - Kelemahan - Peluang - Ancaman Travel Cost Method TCM Analisis SWOT Analisis Kualitatif kepada pendekatan pariwisata berkelanjutan akhirnya dari strategi umum atau pun program pengembangan dapat dibuat rekomendasi kepada instansi berwenang atau para stakeholder yang bergerak di bidang kepariwisataan dalam usaha menunjang pemerataan pembangunan kepariwisataan di Kawasan Pombo, seperti pada Gambar 2.

4. METODE PENELITIAN

4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Pulau Pombo. Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa kawasan Pulau Pombo merupakan kawasan Taman Wisata Alam Laut yang berpotensi untuk dikembangkan. Pengumpulan data ke lokasi penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2013. Gambar 3. Sumber : BPS Kabupaten Maluku Tengah, 2012. Gambar 3. Peta Pulau Pombo 4.2. Metode Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan lokaldomestik yang berkunjung ke kawasan Pulau Pombo saat penelitian, dapat berkomunikasi dengan baik dan bersedia menjadi responden. Menurut Supranto 1997 sampel penelitian meliputi sejumlah elemen responden yang lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 30 elemenresponden dan semakin besar sampel semakin besar nilai n=banyaknya elemen sampel akan memberikan nilai yang lebih akurat. Untuk menjawab tujuan satu dan dua, pengambilan sampel responden dilakukan dengan pertimbangan bahwa populasi yang ada tidak diketahui jumlahnya secara pasti, sehingga berdasarkan rule of thumb diperoleh jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden karena dianggap mendekati kurva sebaran normal. Adapun teknik pengambilan sampel pengunjung yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu yaitu sampel yang berada pada lokasi penelitian dan yang mempunyai penghasilan sendiri. Untuk analisis SWOT, yang menjadi responden adalah stakeholder yang terkait dengan pengelolaan kawasan Pulau Pombo. Pengambilan sampel akan dilakukan dengan bentuk judgment sampling, dimana responden akan dipilih dan disesuaikan berdasarkan kriteria tertentu, yakni pihak yang paham dan mengerti akan perkembangan kawasan Pulau Pombo. Diperlukan 3 responden yang terkait