Konsep Pembagunan Pariwisata Berkelanjutan

7. Aspek peran serta masyarakat melalui kesempatan-kesempatan usaha sehingga ikut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 8. Aspek penelitian dan pengembangan yang meliputi aspek fisik lingkungan, dan sosial ekonomi dari ODTWA. Diharapkan nantinya mampu menyediakan informasi bagi pengembangan dan pembangunan kawasan, kebijaksanaan dan arahan pemanfaatan ODTWA. Pengelolaan ODTW alam dengan sifat dan karakteristik yang khas dan cukup rentan terhadap perubahan, maka didalam pengelolaannya harus sangat dipertimbangkan aspek lingkungan, disamping sarana pendukung. Kemasan ODTW yang hendaknya diciptakan adalah perpaduan kondisi alami dan teknologi sebagai sarana pendukung untuk pelestarian kondisi alami tersebut. Suhandi 2003 menyatakan pengembangan ekowisata juga tidak bisa terlepas dari dampak-dampak negatif seperti tertekannya ekosistem yang ada di objek ekowisata apabila dikunjungi wisatawan dalam jumlah yang banyak dan konflik kepentingan antara pengelola atau operator ekowisata dengan masyarakat lokal terutama mengenai pembagian keuntungan dan aksesbilitas. Untuk mengantisipasi dampak negatif dari pengembangan wisata, perlu pendekatan daya dukung dalam pengelolaan ekowisata sesuai dengan batas-batas kewajaran. Pengertian obyek wisata adalah sumber daya alam, buatan dan budaya yang berpotensi dan berdaya tarik bagi yang pada umumnya daya tarik wisata menurut Suwontoro 2001 dipengaruhi oleh : 1 Adanya sumberobyek yang dapat menimbulkan rasa senang, nyaman, dan bersih, 2 Adanya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjungi, 3 Adanya arti khusus yang bersifat langka, 4 Adanya sarana dan prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang hadir. Obyek wisata alam mempunyai daya tarik yang tinggi karena keindahannya, seperti keindahan alam pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan dan sebagainya. Menurut Mariotto Yoeti, 1996 yang merupakan objek dan atraksi wisata adalah : 1. Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta, yang istilah pariwisata disebut dengan natural amenities 2. Hasil cipta manusia man made supply 3. Tata cara hidup the way of life Tersedianya objek wisata dan daya tarik wisata merupakan salah satu syarat yang harus tersedia dalam pengembangan pariwisata. Karena objek dan daya tarik wisata merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk datang berkunjung. Jadi, dalam pengembangan potensi pariwisata di Kecamatan Pantai Cermin harus memperhatikan potensi objek wisata yang ada serta daya tarik wisata yang tersedia.

2.4. Konsep Pembagunan Pariwisata Berkelanjutan

Sejak dilakukan langkah-langkah untuk pengembangan pariwisata di Indonesia, maka kegiatan - kegiatan terencana dan terprogram yang dilakukan oleh pemerintah pada hakeketnya memang bertujuan untuk „berkelanjutan‟ khususnya di bidang pariwisata misalnya, apa yang dimaksud dengan pembagunan pariwisata berkelanjutan pada intinya berkelanjutan dengan usaha menjamin agar sumber daya alam, sosial dan budaya yang dimanfaatkan untuk pembagunan pariwisata agar dilestarikan untuk generasi mendatang Ardika, 2003. Pariwisata berkelanjutan menurut konsep Muller 1997 adalah pariwisata yang dikelola mengacu pada pertumbuhan kualitatif, maksudnya adalah meningkatkan kesejahteraan, perekonomian dan kesehatan masyarakat. Peningkatan kulitas hidup dapat dicapai dengan meminimalkan dampak negatif sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Lima hal yang harus diperhatikan dalam pariwisata berkelanjutan menurut konsep Muller 1997 yaitu: 1 pertumbuhan ekonomi yang sehat, 2 kesejahteraan masyarakat lokal, 3 tidak merubah struktur alam, dan melindungi sumber daya alam, 4 kebudayaan masyarakat yang tumbuh secara sehat, 5 memaksimalkan kepuasan wisatawan dengan memberikan pelayanan yang baik karena wisatawan pada umumnya mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. Pembangunan pariwisata berkelanjutan sustainable tourism development pembangunan pariwisata yang menekankan pada prinsip pembangunan berkelanjutan. WTO 1999:42, menekankan ada tiga hal penting dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan yaitu: 1. Quality. Sustainable tourism provides a quality experience for visitor, while improving the quality of the host community and protecting the quality of environment. 2. Continuity. Sustainable tourism ensures the continuity of the natural resources upon which it based and the continuity of the cultural of the host community with satisfying experience for visitors. 3. Balance. Sustainable tourism balances the need of the tourism industry, supporters of environment, and the local community. Konsep pembagunan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat dikemukakan oleh Natori 2001 menekankan yakni: 1 terpeliharanya mutu dan berkelanjutan sumber daya alam dan budaya, 2 meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, 3 terwujudnya keseimbangan antara sumber daya alam dan budaya, 4 kesejahteraan masyarakat lokal serta kepuasan wisatawan. Berdasarkan pengertian tersebut konsep pengembangan pariwisata di kawasan Pulau Pombo Kecamatan Salaluhutu Kabupaten Maluku Tengah harus memperhatikan aspek lingkungan, sosial dan aspek ekonomi agar sumber daya alam, sosial dan budaya yang ada dapat dimanfaatkan untuk generasi mendatang.

2.5. Analisis SWOT