80 Tengkulak dan pihak lain yang menjadi pesaing BUMP pada umumnya
telah terlebih dahulu ada di daerah Karawang sehingga ancaman tersebut harus dapat ditangani dengan baik dengan melakukan strategi yang tepat dalam
menjalankan bisnisnya. Peningkatan pelayanan yang lebih baik kepada petani binaan adalah salah satu cara yang dapat membuat BUMP mampu memenangkan
persaingan yang ada.
b. Potensi Masuknya Pesaing Baru
Modal yang dibutuhkan untuk masuk menjadi salah satu kelembagaan agribisnis cukup besar. Hal ini menyulitkan bagi para perusahaan yang ingin
memasuki usaha ini. Modal yang dibutuhkan mulai dari penyediaan saprotan, pengawalan
petani pada saat budidaya, pembelian dan pengolahan hasil panen petani. Hal ini dapat menghalangi minat dari perusahaan baru untuk masuk dalam unit bisnis ini,
akan tetapi untuk menembus saluran pemasaran yang ada sangat mudah dilakukan karena makanan pokok masyarakat Indonesia adalah beras yang dilakukan adalah
bagian dari pengembangan produk dari fungsi kelembagaan secara umum.
c. Daya Tawar Pemasok
Pemasok Saprotan
Sebagian besar perusahaan memasok saprotan dari perusahaan pemilik saham yang usahanya bergerak dalam bidang saprotan dan menjadi pemasok
utama BUMP PT Padi Energi Proklamasi. Para pemasok dapat memberikan saprotan sesuai dengan permintaan, akan tetapi menurut informasi dari petani
binaan untuk waktu pengiriman diawal berdirinya BUMP masih sering terjadi keterlambatan dikarenakan oleh kurangnya kordinasi dari pihak BUMP PT Padi
Energi Proklamasi dengan pihak pemasok. Saat ini antisipasi sudah dapat dilakukan melalui pemesanan tepat waktu disesuaikan dengan kondisi petani dan
membuat stok di gudang penyimpanan BUMP. Perusahaan pemasok saprotan ke BUMP diantaranya adalah PT Shang
Hyang Seri, PT Pertani, PT Pupuk Kujang melalui PT PEN. Sementara pelayanan berupa jasa penyediaan modal bagi petani diperoleh dari sejumlah BUMN melalui
dana PKBL.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
81
Daya Tawar Konsumen
Petani binaan BUMP yang sekaligus menjadi pelanggan sejauh ini memberikan respon yang baik terhadap usaha yang dijalankan BUMP, meskipun
terjadi penurunan jumlah petani binaan akan tetapi permintaan akan saprotan dan permodalan petani masih terus ada. Berdasarkan hasil wawancara kepada petani
binaan, terjadinya penurunan jumlah anggota di BUMP adalah karena keterlambatan penyaluran saprotan dan dana PKBL serta jasa pengawalan dan
penyuluhan yang tidak teratur. Hal ini mengindikasikan bahwa perlu dilakukannya perbaikan dalam hal
pelayanan terhadap petani, sehingga dapat meningkatkan loyalitas petani diwaktu yang akan datang. Kekuatan tawar–menawar pembeli tersebut dapat
mempengaruhi persaingan bisnis, sehingga faktor kekuatan dari segi konsumen tersebut juga
harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam upaya pengembangan bisnis BUMP PT Padi Energi Proklamasi.
Secara umum identifikasi faktor-faktor eksternal BUMP PT Padi Energi Proklamasi memberikan gambaran peluang dan ancaman bagi perusahaan.
Berdasarkanm hasil identifikasi maka dapat dibedakan faktor yang termasuk menjadi peluang yang harus direbut oleh perusahaan dan faktor ancaman yang
sebaiknya diatasi oleh perusahaan. Faktor-faktor eksternal yang mejadi peluang maupun ancaman bagi BUMP PT Padi Energi Proklamasi dapat dilihat pada Tabel
23.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
82
Tabel 23. Identifikasi Faktor-Faktor Eksternal BUMP PT Padi Energi Proklamasi
No Faktor
Eksternal Variabel
Keterangan 1
Ekonomi Adanya investor.
Peluang Sulitnya
memperoleh pinjaman
dari lembaga
perbankan untuk tambahan modal usaha. Ancaman
2
Sosial, Budaya, Demografis
dan Lingkungan
Meningkatnya populasijumlah Masyarakat Indonesia sehingga meningkatkan permintaan beras.
Peluang Lahan pertanian semakin sempit.
Ancaman
3
Politik, Pemerintahan
dan Hukum Kebijakan pemerintah dalam pemberian subsidi pada
benih padi, pupuk, dan saprotan lainnya. Peluang
Kebijakan pemerintah dalam kenaikan harga BBM, gas, dan tarif dasar listrik.
Ancaman Kebijakan Pemerintah dalam pemberian ijin impor
beras. Ancaman
Intervensi Pemerintah dalam penetapan harga GKPBeras.
Peluang Tingkat keamanan dalam negeri yang belum stabil.
Ancaman Program Kemitraan dan Bina lingkungan.
Peluang
4 Teknologi
Perkembangan teknologi yang semakin meningkat. Peluang
5 Kompetitif
Adanya pesaing dalam penjualan saprotan dan penyedia sumber pembiayaan bagi petani Tengkulak
Ancaman Pemasok saprotan.
Peluang
6.2. Analisis Lingkungan Internal Perusahaan