Pengelolaan dan Analisis Data

jarang dengan jumlah masing-masing 37 anak 57,8 dan 18 anak 28,1. Sementara pasien yang tidak mengalami kekambuhan diketahui sebanyak 9 anak 14,1. Tabel 4.6 Gambaran kekambuhanrelaps pasien sindrom nefroik Frekuensi kekambuhan Jumlah Persentase Relaps Sering 37 57,8 Jarang 18 28,1 Non-relaps 9 14,1 Total 64 100

4.2 Pembahasan

Prevalensi sindrom nefrotik di Indonesia dilaporkan terjadi 6 kasus per-tahun tiap 100.000 anak berusia kurang dari 14 tahun, dengan perbandingan anak laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Pada penelitian ini diketahui bahwa sebagian pasien sindrom nefrotik berada di kelompok usia 1-4 tahun dengan jumlah 40 62,5. Hal tersebut berbeda dengan penelitian Nilawati GAP 2012 di RSUP Sanglah Denpasar yang melaporkan distribusi pasien sindrom nefrotik berdasarkan kelompok usia dengan jumlah tertinggi 52 76,4 terdapat pada kelompok usia 5-9 tahun. Sementara hasil sesuai ditujukan pada penelitian Rahi K dkk 2009 yang melaporkan distribusi usia pada kelompok 1-5 tahun merupakan kelompok dengan presentase angka kejadian sindrom nefrotik tertinggi dengan jumlah 64 53,3. Penelitian lain yang mendukung hasil yang sesuai juga didapatkan pada penelitian Sarker Mst.N dkk 2012 dan Noer MS 2005 masing-masing melaporkan kejadian sindrom nefrotik tertinggi pada kelompok usia ≤ 6 tahun dengan jumlah 67 anak 67 dan 59 anak 59,6. 1,4,14,15 Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin sebagian besar pasien sindrom nefrotik merupakan anak laki-laki 37 57,8 dengan perbandingan laki-laki dan perempuan berkisar 1,4:1. Pada penelitian lain Nilawati GAP 2012 didapatkan kecenderungan serupa dengan perbandingan antara laki-laki dan perempuan berkisar 3:1 dengan presentase jenis kelamin laki-laki 50 73,5. Penelitian lain yang medukung hasil sesuai juga dilaporkan olen Rahi K dkk 2009 dan Constantinescu AR dkk 2000 masing-masing melaporkan presentase pasien sindrom nefrotik berjenis kelamin laki-laki 73 60,83 dengan rasio 1,5:1 dan 38 67,9 dengan rasio 1,8:1. 4,14-17 Gambaran klinis berupa keluhan utama dan gejala klinis lain yang menyertai pada pasien sindrom nefrotik biasanya berupa edema yang timbul secara lokal saat permulaan terutama di sekitar preorbita dan pretibia, namun secara progresif dapat menyebabkan edema yang bersifat anasarka. Pada penelitian ini, didapatkan hampir keseluruhan pasien datang akibat keluhan timbulnya edema 61 95,3 sementara beberapa pasien datang dengan keluhan lain yang dapat timbul diakibatkan komplikasi dari sindrom nefrotik diantaranya kejang 2 3,1 dan demam 1 1,6. Hal serupa dilaporkan oleh Nilawati GAP 2012 pada sebagian besar pasien datang dengan keluhan bengkak 62 91 dan yang lainnya datang dengan keluhan demam, kejang, dan syok. 14 Gejala lain yang timbul menyertai keluhan utama yang ditemukan pada sebagian besar pasien antara lain hipertensi 48 75, hematuria 33 51,6, dan infeksi 55 85,9. Gejala- gejala klinis tersebut dapat dihubungkan dengan kecenderungan kejadian dan frekuensi kekambuhanrelaps. Manifestasi klinis hipertensi yang ditemukan pada sebagian besar pasien 75 berbeda dengan hasil penelitian Subandiyah K 2004 yang melaporkan kejadian hipertensi pada pasien sindrom nefrotik sebesar 25 27,47. Penelitian Noer MS 2005 juga menunjukkan angka presentase kejadian yang rendah yaitu 22,2 pasien sindrom nefrotik mengalami hipertensi. Sementara Wisata L 2010 menemukan hipertensi pada 33 43,42 pasien. 1,18,19 Dari hasil penelitian didapatkan 51,6 pasien menimbulkan menifestasi klinis berupa hematuria, hal tersebut menunjukkan angka yang lebih tinggi dibanding dengan laporan penelitian Constantinescu AR dkk 2000 yang mencatat 26 46,4 pasien sindrom nefrotik mengalami hematuria. Presentase kejadian hematuria lebih kecil lagi ditunjukkan oleh Subandiyah K 2004 yang mencatat hanya sebesar 39 42,85. Perbedaan terlihat dari hasil penelitian Wisata L 2010 yang mencatat sebesar 59 77,63 pasien menunjukkan manifestasi klinis hematuria. 16,18,19 Pada penelitian ini ditemukan sebagian besar pasien sindrom nefrotik mengalami komplikasi infeksi dengan tipe infeksi yang paling sering ditemukan pada pasien adalah infeksi