48 orientasi pengenalan sistem Perpustakaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar responden yang mengikuti program orientasi pengenalan sistem perpustakaan memiliki pengetahuan yang lebih akan letak pintu masuk pada
Perpustakaan USU.
4.2.3 Lokasi Ruang Baca pada Perpustakaan USU
Ruang baca yang lengkap dan nyaman merupakan sarana fasilitas dari sebuah perpustakaan yang sangat dibutuhkan oleh setiap penggunanya. Hal ini
dikarenakan setiap pengunjung perpustakaan membutuhkan ruang baca untuk terlebih dahulu membaca buku koleksi maupun sebagai tempat berdiskusi antar
satu mahasiswa dan dengan teman diskusinya. Oleh karena itu, pemenuhan akan sarana ini menjadi salah satu faktor pendukung apakah fasilitas yang ada pada
perpustakaan dapat dikatakan terpakai atau tidak. Pendapat responden terhadap Lokasi ruang baca pada Perpustakaan USU
dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini :
Tabel-11 Lokasi Ruang Baca pada Perpustakaan USU
No Variabel
Indikator Sebelum
Sesudah Frekuensi
Persentase Frekuensi
Persentase 1.
Pengenalan terhadap
Denah Perpustakaan
USU.
Lokasi Ruang
Baca. YA
TIDAK YA
TIDAK YA
TIDAK YA
TIDAK
42 60
41,1 58,8
92 10
90,1 9,8
Dari tabel 11 diatas dapat diketahui bahwa dari 102 responden pada saat sebelum program orientasi pengenalan sistem Perpustakaan berlangsung,
sebanyak 42 responden 41,1 menyatakan mengetahui Lokasi ruang baca pada
Universitas Sumatera Utara
49 Perpustakaan USU sedangkan 60 responden 58,8 menyatakan mereka tidak
mengetahui Lokasi ruang baca pada Perpustakaan USU. Banyaknya responden yang sudah mengetahui lokasi ruang baca pada
Perpustakaan USU ini dikarenakan lokasi ruang baca yang tersedia cukup banyak dan hampir disetiap area perpustakaan terdapat ruang baca. Mulai dari luar
perpustakaan, didalam gedung, hingga disetiap lantai perpustakaan dapat ditemukan lokasi ruang baca. Sedangkan 60 responden 58,8 menyatakan tidak
mengetahui Lokasi ruang baca pada Perpustakaan USU, dikarenakan mereka belum paham dan kurang mengerti Lokasi ruang baca terdapat dimana pada
Perpustakaan. Sementara itu, sesudah program orientasi pengenalan sistem Perpustakaan
selesai diadakan sebanyak 92 responden 90,1 menyatakan bahwa mereka mengetahui lokasi ruang baca pada Perpustakaan USU sedangkan 10 responden
9,8 menyatakan mereka tidak mengetahui lokasi ruang baca pada Perpustakaan USU.
Dengan demikian berdasarkan persentase diatas dapat diinterpretasikan bahwa terjadi peningkatan sebesar 49 tentang pengetahuan akan lokasi ruang
baca pada Perpustakaan USU terhadap responden yang mengikuti program orientasi pengenalan sistem Perpustakaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar responden yang mengikuti program orientasi pengenalan sistem perpustakaan sudah memiliki pengetahuan yang lebih akan lokasi ruang baca pada
Perpustakaan USU.
4.2.4 Lokasi Layanan Referensi pada Perpustakaan USU