Jenis Koleksi Perpustakaan Ketersediaan Koleksi

Priskilla Ebenancy E. Napitupulu : Hubungan Ketersediaan Koleksi Buku di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dengan Minat Baca Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan, 2009. USU Repository © 2009 26 c. Rekaman data magnetikdogital, misalnya dalam bentuk disket, CD dan pangkalan data. Disamping itu, menurut Sumardji 1988: 13 mengenai unsur perpustakaan adalah sebagai berikut: Koleksi perpustakaan, dari unsur perpustakaan sebagai koleksi bahan- bahan tertulis, tercetak ataupun grafis lainnya, maka koleksi tersebut dapat dibedakan menurut pengertian lebih lanjut seperti berikut : 1. Berdasarkan cara menghasilkannya, koleksi perpustakaan terdiri dari:  Koleksi berupa naskah yang ditulis dengan tulisan tangan asli, misalnya manuskrip;  Koleksi berupa karya cetakan, misalnya buku-buku, majalah- majalah, surat kabar;  Koleksi berupa karya alihan dari karya tulisan tangan asli maupun karya cetakan ke karya grafis dengan alat elektronik ataupun fotografi, misalnya film, slide, piringan hitam, tape, dan lainnya 2. Berdasarkan bentuknya. Koleksi perpustakaan terdiri dari:  Buku, seperti buku teks, fiksi maupun non-fiksi dan buku-buku referensi seperti kamus, ensiklopedi, almanak, buku pegangan, bibliografi, indeks, peta dan sebagainya;  Penerbitan pemerintah, seperti Lambaran Negara, Tambahan Lembaran negara, Berita Negara, tambhan Berita Negara, Himpunan Peraturan-peraturan Pemerintah dan sebagainya;  Laporan penelitian, pape, skripsi, thesis, disertasi;  Majlah, baik yang umum maupun yang khusus;  Surat kabar;  Karya alihan tulisan-tulisan ataupun cetakan-cetakan yang telah dibuatmenjadi film, slide, piringan hitam, tape, dan sebagainya;  Manuskrip Selain itu buku Pedoman Umum Perpustakaan perguruan Tinggi 1979: 39 menjelaskan komponen koleksi perpustakaan yaitu: a. Buku teks, baik untuk mahasiswa maupun untuk dosen, baik yang diwajibkan maupun yang dianjurkan untuk mata kuliah tertentu b. Buku referens, termasuk buku referens umum, referens bidang studi khusus, alat-alat bibliografi seperti indek, abstrak, laporan tahunan, kamus, ensiklopodia, katalog, dan sebaginya. c. Pengembangan ilmu, yang melengkapi dan memperkaya pengetahuan pemakai selain dari bidang studi dasar. d. Penerbitan berkala sperti majalah, surat kabar dan lain-lainnya. e. Penerbitan perguruan tinggi, baik perguruan tinggi di mana perpustakaan bernaung, maupun penerbitan perguruan tinggi lainnya. f. Penerbitan pemerintah, terutama penerbitan-penerbitan resmi, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut kebutuhan khusus perguruan tinggi yang bersangkutan. g. Koleksi khusus, yang berhubungan dengan minat khusus perpustakaan, Priskilla Ebenancy E. Napitupulu : Hubungan Ketersediaan Koleksi Buku di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dengan Minat Baca Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan, 2009. USU Repository © 2009 27 seperti koleksi tentang kebudayaan dearah tertentu, subyek tertentu dan sebagainya h. Koleksi buku-buku yang berupa koleksi audio-visual film, tape, cassete, piringan hitam, videotape, daun lontar dan sebagainya. Dari berbagai jenis koleksi yang dikemukakan para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa suatu perpustakaan perguruan tinggi harus dapat memilih dan menentukan koleksi apa saja yang harus dimiliki oleh perpustakaan tersebut yang sesuai dengan penggunanya, dan semua jenis koleksi tersebut harus dapat dilayankan kepada civitas akademika dengan tujuan membantu mereka dalam mencari informasi yang dibutuhkan. 2.2.5 Pedoman Penghitungan koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi Untuk dapat mengetahui besarnya koleksi perpustakaan perguruan tinggi tergantung pada jenjang pendidikan yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan seperti jumlah mahasiswa. Berdasarkan Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi,1999:20 Persyaratan minimal koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut: Program Diploma Dan S1 a. 1 satu judul pustaka untuk setiap mata kuliah dasar keahlian MKDK b. 2 dua judul pustaka untuk setiap mata kuliah keahlian MKK c. Melanggan sekurang-kurangnya 1 satu judul jurnal ilmiah untuk setiap program studi d. Jumlah pustaka sekuang-kurangnya 10 dari jumlah mahasiswa dengan memperhatikan komposisi subjek pustaka B. Program Pascasarjana a. Memiliki 500 judul pustaka per program studi b. Melanggan 2 dua jurnal ilmiah untuk setiap program studi Dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi, perpustakaan perguruan tinggi dianjurkan memiliki koleksi dari pada yang telah ditentukan di atas. Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi, 1999:20 Sedangkan menurut Keputusan Menteri Depdikbud No. 0686U1991 dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 1994: 36 menyatakan bahwa: Priskilla Ebenancy E. Napitupulu : Hubungan Ketersediaan Koleksi Buku di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dengan Minat Baca Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan, 2009. USU Repository © 2009 28 1. Buku ajar wajib untuk mata kuliah umum MKU = jumlah MKU x 1 judul 2. Buku ajar wajib mata kuliah dasar MKDK = jumlah MKDK x 1 judul 3. Buku ajar wajib untuk mata kuliah keahlian MKK atau mata kuliah bidang studi MKBS = jumlah MKKMKBS x 2 judul 4. Buku ajar anjuran dan pengayaan untuk MKU, MKDK, MKKMKBS = jumlah 1,2,3 x 5 judul Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah koleksi untuk mata kuliah dasar keahlian MKDK minimal 1 judul bahan perpustakaan untuk setiap mata kuliah dan minimal 2 judul bahan pustaka untuk mata kulah keahlian MKK. Namun pada buku Pedoman Perpustakaan tidak dijelaskan perpustakaan harus memiliki minimal 1 judul jurnal ilmiah untuk setiap program studi. Pedoman yang lain tentang besarnya koleksi perpustakaan, menurut buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi 1979: 39, antara lain: a. Biasanya perhitungan jumlah koleksi perpustakaan perguruan tinggi ditentukan berdasarkan rasionya, terhadap jumlah pemakai mahasiswa, staf pengajar, peneliti dan lain-lainnya dengan mempertimbangkan variabel jenis dan tingkat program akademik b. Berdasarkan pedoman umum itu, maka koleksi perpustakaan untuk pergurua tinggi di Indonesia dapat dihitung sebgai berikut: Tabel 1: Perhitungan Koleksi Perpustakaan Populasi Pemakai Program Rasio terhadap Pemakai Jumlah Koleksi Tingkat Fakultas sd 1.000 Non-degree Pra Sarjana 1 – 2 1 : 15 15.000 sd 5.000 Pra Sarjana 1 – 5 1 : 15 75.000 Sarjana 1 – 5 1 : 20 Pasca Sarjana 1 – 5 1 : 100 15.000 Non-degree sd 10.000 Pra sarjana 1 – 10 1 : 15 Pasca Sarjana 1 – 10 1 : 20 150.000 Non-degree 1 – 10 1 : 100 30.000 Di hitung maksimal Dihitung 100 buku per mata kuliah c. Perhitungan pada tabel I dapat diperinci lagi menurut komponen- komponen koleksi perpustakaan sebagai berikut: Priskilla Ebenancy E. Napitupulu : Hubungan Ketersediaan Koleksi Buku di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dengan Minat Baca Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan, 2009. USU Repository © 2009 29 Tabel 2: Perhitungan Koleksi Menurut Komponennya Notasi Komponen Koleksi Populasi 1.000 Mahasiswa Populasi 5.000 Mahasiswa Populasi 10.000 Mahasiswa K.1 Buku teks 8.750 66.000 132.000 K.2 Buku referens 2.000 2.000 3.000 K.3 Pengembangan ilmu 2.500 2.500 5.000 K.4 Penerbitan berkala 100 Judul 250 Judul 500 Judul K.5 Penerbitan P. T. 500 1.500 3.000 K.6 Penerbitan pemerintah 1.000 2.000 4.000 K.7 Koleksi khusus 500 1.000 3.000 K.8 Koleksi bukan buku - - - K.9 Koleksi pasca sarjana - 15.000 30.000 K.T Jumlah 15.000 75.000 150.000 100.000 200.000 Tidak diberikan pedoman Dihitung 100 per mata kuliah Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat nahwa setiap jenis koleksi bahan perpustakaan selalu memiliki perbandingan ketersediaan yang sama antara satu dengan lainnya. Hal ini disebabkan faktor prioritas yang dilakukan oleh pengguna.

2.2.6 Pengadaan Koleksi Perpustakaan

Pengadaan bahan pustaka merupakan bagian penting dalam pemilihan bahan pustaka, pernyataan ini sesuai dengan penjelasan Singarimbun 2002: 13 Bagian pengadaan memegang peranan yang penting dalam pemilihan bahan pustaka karena bagian ini bertugas melaksanakan administrasi pemilihan bahan pustaka, seperti mencatat semua permintaan yang datang dari pihak-pihak yang dilibatkan dalam pemilihan buku. Bagian pengadaan juga bertugas melaksanakan verivikasi bibliografi buku yang akan dibeli untuk memastikan apakah buku tersebut pernah diterbitkan, serta melengkapi data bibliografi buku yang diminta, karena adakalanya data bibliograi buku yang diminta kurang lengkap. Selain itu bagian pengadaan juga bertanggung jawab dalam melaksanakan pemesanan dan menyimpan desiderata, oleh sebab itu bagian ini juga bertugas membuat daftar pesanan dan menyimpan desiderata dari bahan pustaka yang dipesan. Bagian pengadaan juga bertugas memerikasa bahan pustaka yang diterima atas pesanan, apakah sesuai dengan yang dipesan atau tidak. Pemilihan buku hadiahsumnagan dilakukan oleh bagian penagadaan serta melaksanakan pertukaran bahan pustaka yang tidak sesuai dengan kebutuhan perpustakaan kepada perpustakaan atau pusat informasi lainya. Priskilla Ebenancy E. Napitupulu : Hubungan Ketersediaan Koleksi Buku di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dengan Minat Baca Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan, 2009. USU Repository © 2009 30 Menurut buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman 2004:54 cara pengadaan bahan perpustakaan dilaksanakan sebagai berikut: 1. Pembelian dan pelangganan 2. Hadiahsumbangan 3. Pertukaran 4. Wajib simpan terbitan perguruan tinggi 5. Titipan Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki 1993: 222 metode pengadaan perpustakaan adalah sebagai berikut: metode pengadan, Perpustakaan membeli atau memperoleh buku dengan cara: a pembelian, b pertukaran, c hadiah, dan d keanggotaan organisasi. a Pembelian Pemesanan langsung dapat dilakukan pada penerbit ataupun pada toko buku. b Pertukaran Pustaka tertentu tidak dapat dibeli di toko buku, hanya dapat diperoleh melalui pertukaran ataupun hadiah. c Hadiah Karena kondisi sosial ekonomi yang masih belum sepenuhnya berkembang, tradisi pengembangan perpustakaan dengan melalui sumbangan atau hadiah masih belum memasyarakat. d Keanggotaan Organisasi Kadang-kadang perpustakaan ataupun badan induk perpustakaan menjadi anggota sebuah perhimpunan atau organisasi. Berdasarkan pendapat di atas maka penulis mengambil kesimpulan koleksi perpustakaan harus dibina, karena perpustakaan harus dapat memberi dukungan kepada pelaksana kurikulum dan penelitian serta program lainnya yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan tersebut.

2.2.7 Pengembangan Koleksi Perpustakaan

Perpustakaan adalah tempat dimana koleksi dikumpulkan, disusun, disimpan dan dilayankan bagi pengguna. Namun perlu diingat bahwa koleksi perpustakaan harus melakukan pengembangan koleksi agar koleksi terus bertambah sesuai tujuan perpustakaan dan kebutuhan masyarakat pengguna. Menurut Perpusnas dalam Kurniawati 2007: 4 “Pengembanagan koleksi perpustakaan adalah kegiatan awal dari pembinaan dan pengembangan koleksi perpustakaan, bertujuan agar koleksi tetap sesuai dengan keperluan masyarakat pengguna, dan jumlah bahan pustaka selalu mencukupi”.