Kualitas Jasa Kualitas Layanan Perbankan

13 13 based service digolongkan lagi menjadi kategori tidak terampil, terampil dan pekerja profesional. g. Tingkat kontak penyedia jasa dan pelanggan Berdasarkan kontak antara penyedia dan pelanggan jasa, secara umum jasa dapat dibagi menjadi high contact service dan low contact service. Pada jasa yang tingkat kontak dengan pelanggannya tinggi, ketrampilan interpersonal karyawan harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kemampuan membina hubungan sangat dibutuhkan dalam berurusan dengan banyak orang. Sebaliknya pada jasa yang tingkat kontak dengan pelanggan rendah, justru keahlian teknis karyawan yang paling penting.

2.1.7 Kualitas Jasa

Kualitas jasa merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan perusahaan, menurut John Sviokla dalam Lupiyoadi, 2006:181, adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi, serta peningkatan laba perusahaan tersebut sangat ditentukan oleh pendekatan yang digunakan Zeithmal, Berry, dan Parasuraman dalam Lupiyoadi, 2006:181. Model Servequal meliputi analisis terhadap lima gap yang berpengaruh terhadap kualitas jasa Tjiptono, 2007:22, antara lain: a. Gap pertama adalah kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen terhadap harapan pelanggan knowledge gap. b. Gap kedua berupa perbedaan antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi kualitas jasa standards gap. c. Gap ketiga berupa perbedaan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa delivery gap. d. Gap keempat berupa perbedaan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal communication gap e. Gap kelima adalah kesenjangan antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan service gap 14 14 Gambar 2.2 berikut ini menunjukkan service quality model yang meliputi lima gap yang berpengaruh terhadap kualitas jasa. Gambar 2.2 Service Quality Model Sumber: Zeithmal, V.A.,et al. 1990:46

2.1.7 Kualitas Layanan Perbankan

Menurut Bahia dan Nantel dalam Sigala 2006:387 dimensi-dimensi kualitas pelayanan secara umum memang telah banyak digunakan, namun tidak sedikit tidak sedikit kritik yang diberikan. Untuk mengatasi kelemahan yang ada pada kualitas pelayanan, maka dikembangkan metode pengukuran baru untuk mengukur kualitas pelayanan khusus bagi industri perbankan yang disebut Banking Service Quality BSQ. Berdasarkan hasil analisis para peneliti maka diperoleh 6 dimensi Banking Service Quality BSQ, yaitu : Komunikasi Gethok Tular Kebutuhan Pribadi Pengalaman Masa Lalu Jasa yang diharapkan Jasa yang Dipersepsikan Penyampaian Jasa Spesifikasi Kualitas Jasa Persepsi Manajemen atas Harapan Pelanggan Komunikasi Eksternal pada Pelanggan GAP 5 GAP 4 GAP 3 GAP 2 GAP 1 PEMASAR 15 15 a. Keefektifan dan Jaminan Effectiveness and Assurance, yang merupakan gabungan antara kompetensi dan tingkat respon yang baik dari karyawan, serta faktor keamanan. b. Akses Access, merupakan persepsi nasabah terhadap peralatan yang modern dan elemen-elemen penting yang menjamin akses yang mudah bagi transaksi. c. Harga Price, merupakan faktor yang berhubungan langsung dengan biaya biaya yang dikenakan. d. Keterwujudan Tangible, mengacu kepada suasana, perlengkapan pelayanan dan tampilan pelayanan. e. Portofolio Jasa Service Portofolio, mengarah pada pelayanan yang lengkap dan pelayanan yang konsisten mengikuti perkembangan dunia perbankan. f. Kehandalan Reliability dibentuk dari dua indikator yaitu sistem pengarsipan yang baik dan tidak terjadinya kesalahan dalam proses penyampaian jasa.

2.1.9 Dimensi Kualitas Jasa

Dokumen yang terkait

Fungsi Lembaga Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga di Nagari Tanjuang Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar

1 65 117

Analisis Perbandingan Koperasi Simpan Pinjam (KOPDIT) Dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Di Kabupaten Karo( Studi Kasus : Kopdit Unam Dan Kud Sada Kata )

7 160 53

Analisis Sistem Pemberian Dan Penagihan Kredit Pada Koperasi Simpan Pinjam Mahanta Kabupaten Karo

3 104 62

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Pada Koperasi Menurut PP No.9 Tahun 1995 (Studi Pada Koperasi Pegawai Negeri Guru SD Kec, Binjai Barat Di Kota Binjai)

0 30 154

ANALISIS KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM MILAN DI KECAMATAN GENTENG KABUPATEN BANYUWANGI

0 4 16

ANALISIS KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM MILAN DI KECAMATAN GENTENG KABUPATEN BANYUWANGI

0 3 16

ANALISIS KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM MILAN DI KECAMATAN GENTENG KABUPATEN BANYUWANGI

0 9 16

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus: Pada Koperasi Simpan Pinjam Mellenium Artha Niaga (Milan) Genteng, Banyuwangi)

2 25 52

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH KOPERASI SIMPAN Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Koperasi Simpan Pinjam Pedagang Pasar Kleco (Sidodadi) Surakarta.

0 3 12

Analisis Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Nasabah Koperasi Simpan Pinjam Karya Mandiri di Kecamatan Sukoharjo

0 2 79