Pengertian Dividen Jenis – jenis Dividen

17 Pemegang saham yang mencatatkan dirinya pada tangal ini adalah pemegang saham yang memperoleh dividen pada tanggal pembayaran. c. Tanggal pemisah dividen ex-devidend date. Sebelum tanggal pencatatan, perusahaan sudah harus diberitahukan apabila terjadi transaksi jual beli atas saham tersebut. Oleh sebab itu pada bursa internasional disepakati adanya exdevidend date yaitu 3 hari sebelum tanggal pencatatan. Setelah pencatatan, saham tersebut tidak lagi memiliki hak atas deviden pada tanggal pembayaran. d. Tanggal pencatatan date of payment. Pada tanggal ini, dividen dibayarkan kepada para pemegang saham. Setelah memegang dividen, kas didebet dan piutang dieleminasi. Pembayaran dividen akan dikenakan pemotongan pajak penghasilan.

B. KEBIJAKAN DIVIDEN

1. Pengertian Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran deviden menentukan jumlah laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen. Alokasi 18 penentuan laba sebagai laba ditahan dan pembayaran deviden merupakan aspek utama dalam kebijakan dividen John dkk, 1998: 496. Kebijakan dividen adalah kebijakan yang diambil manajmen perusahaan untuk memutuskan membayarkan sebagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham daripada menahannya sebagai laba ditahan untuk diinvestasikan kembali agar mendapatkan capital gain. Capital gain adalah keuntungan modal yang akan diperoleh pemegang saham jika menginvestasikan kembali pendapatannya dalam jangka panjang Sri, 2010:64. a. Teori-teori kebijakan dividen Dibawah ini terdapat enam teori kebijakan deviden menurut Eugene dan Joel 2001 1 Residual Devidend Theory, pembayaran deviden dilakukan jika perusahaan memiliki dana sisa setelah membiayai investasi – investasi yang memiliki Net Present Value yang positif dengan menggunakan pendapatan perusahaan yang ditahan retained earnings. Dengan kata lain, pembayaran deviden merupakan prioritas terakhir perusahaan. Apabila perusahaan tidak memiliki dana sisa maka tidak akan ada pembayaran deviden. Argumen yang mendukung pendekatan ini adalah bahwa manajemen percaya dan yakin perusahaan memiliki uang yang dibutuhkan untuk bersaing secara efektif dan oleh karena itu harga saham meningkat Keputusan pembiayaan investasi dengan pendanaan 19 internal yaitu laba ditahan lebih disukai dari pada pendanaan eksternal karena biaya yang dikeluarkan akan lebih murah. Dasar dari kebijakan ini adalah bahwa investor lebih menyukai perusahaan menahan dan menginvestasikan kembali laba dari pada membagikannya dalam bentuk deviden apabila laba yang diinvestasikan kembali tersebut dapat menghasilkan return yang lebih tinggi daripada return rata – rata yang dapat dihasilkan investor dari investasi lain dengan resiko yang sebanding. 2 Indifference Theory, teori ini dilandasi anggapan bahwa deviden bukan faktor yang relevan terhadap nilai saham. Teori ini berpendapat bahwa hanya pendapatan yang relevan bagi pemegang saham. Karena itu, deviden dibayar atau tidak dibayar tidak ada pengaruhnya bagi kemakmuran para pemegang saham. 3 Irrelevance Devidend Theory, deviden hanya menunjukan sisa pendapatan dan bukan variabel keputusan yang akan mempengaruhi nilai perusahaan.Haltersebut menunjukan bahwa dalam dunia yang sempurna ada kepastian, tidak ada pajak, tidak ada biaya transaksi dan tidak ada pasar lain yang sempurna nilai dari perusahaan tidak dipengaruhi oleh distribusi deviden. Pandangan teori ini adalah konsisten dengan teori residu yang fokusnya pada keputusan investasi untuk memaksimalkan nilai saham. Menurut teori ini devidend payout ratio adalah tidak relevan, selanjutnya nilai perusahaan ditentukan oleh earning power dari aset

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index)

0 5 22

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII))

0 12 23

Analisis pengaruh likuiditas, Solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas terhadap kebijakan pembayaran dividen pada perusahaan Jakarta Islamic Index

3 43 131

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) (Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di JII Periode 2008-2011)

1 4 112

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN TERHADAP KEMUNGKINAN PERUSAHAAN MELAKUKAN PRAKTIK PERATAAN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)

0 11 97

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DEVIDEN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

0 7 18

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DEVIDEN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

0 4 16

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP DEVIDEN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2007).

0 0 7

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE 2010-2014

0 0 18

2. Bursa Efek Indonesia - ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN )STUDI PADA PERUSAHAAN DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) TAHUN 2009-2014) - STAIN Kudus Repository

0 0 16