Tujuan Indikator Ketercapaian Kompetensi

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: IMPULS DAN MOMENTUM KELOMPOK KOMPETENSI C 14 balistik kita dapat memperkirakan dari jarak berapa meter suatu tembakan dilepas, seperti diilustrasikan pada Gambar 1.2. Konsep dasar fisika yang berkaitan dengan uji balistik adalah hukum kekekalan momentum, yang menyatakan: “Momentum sistem sebelum tumbukan sama dengan momentum sistem setelah tumbukan “. Secara matematis pernyataan tersebut dapat dituliskan ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗  Gambar 1.2. Ayunan Balistik 2 Uji Kekuatan Bahan Pengujian kekuatan bahan dapat digunakan dengan menggunakan konsep impuls dan momentum. Cara yang dilakukan adalah dengan meletakkan bahan pada posisi yang telah ditentukan, kemudian godam dilepas dengan ayunan. Kuat lemahnya bahan yang diuji dapat dilihat dengan memperhatikan bekas yang ditimbulkan oleh ayunan godam. Perhatikan gambar 1.3 berikut ini garis acuan Balok KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: IMPULS DAN MOMENTUM KELOMPOK KOMPETENSI C Guru Mata Pelajaran Fisika SMA 15 Gambar 1.3. Ayunan Godam untuk Pengujian Bahan Benda yang akan diuji kekuatannya berada di posisi E, sedangkan posisi awal godam berada di B. Jika godam dilepas dan akhirnya mengenai benda yang diuji. Berarti dari keadaan awal godam hingga mengenai benda yang diuji, godam mengalami perubahan energi potensial.Posisi godam setelah tumbukan akan bergerak ke arah asal. Demikian juga dengan benda yang diuji. Benda yang diuji mula-mula berada di posisi E, karena mendapatkan momentum dari godam, benda yang diuji bergerak ke posisi D. Berarti benda yang diuji juga mengalami perubahan energi potensial. Tentunya ada energi yang berasal dari godam yang diserap oleh benda yang diuji.Besar energi yang diserap inilah yang digunakan untuk menentukan kekuatan bahan yanga diuji. Untuk menganalisis bagaimana besar tegangan atau bekas dari benda yang diuji dapat kita tentukan dengan cara: a’ = L cos  OB = L AE = L – L cos  Jika massa godam diketahui, misalnya m maka: Ep 1 = m L – L cos  OD = L OC = L cos β CE = L – L cos β